Apakah Perempuan dengan Endometriosis Bisa Hamil? Yuk, Simak!

Apakah Penderita Endometriosis Bisa Hamil? Yuk, Simak Jawabannya di Sini!

22 Juli 2024

Apakah Perempuan Endometriosis Bisa Hamil Yuk, Simak
Freepik/benzoix

Edometriosis merupakan kondisi medis yang mempengaruhi sekitar 10% perempuan usia resporduksi di seluruh dunia.

Kondisi ini memberikan dampak ke khawatiran bagi para Mama-Mama tentunya, biasanya endometriosis melapisi bagian dalam rahim dan tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, tuba falopi, dan area panggul lainnya.

Apakah Mama penasaran memiliki pertanyaan yang sama? Dapatkan penderita endometriosis bisa hamil? Mari kita bahasa lebih lanjut hubungan endometriosis dan kehamilan bersama Popamam.com

Apa Itu Endometriosis?

Apa Itu Endometriosis
Freepik/Lifestylememory

Gejala endometriosis bisa sangat menyatkitkan, salah satu cirinya adalah ketika mengalami nyeri haid yang parah, nyeri panggul kronis, dan masalah kesuburan. Pertanyaan yang paling muncul di benak Mama  yang mengalami situasi seperti ini adadalah: 

Apakah penderita endometriosis bisa hamil? Apakah masih bisa memiliki resproduksi yang sehat dan lancar? 

Jawabannya, iya! Meskipun endometriosis dapat mempengaruhi kesuburan, banyak perempuan dengan kondisi ini yang berhasil hamil dan melahirkan anak lho, Ma. Jadi, tidak perlu merasa pesimis karena setiap kondisi yang dialami oleh Mama terutama perihal kesuburan, pasti akan mendapatkan solusi terbaiknya!

Bagaimana Endometriosis Memengaruhi Kesuburan?

Bagaimana Endometriosis Memengaruhi Kesuburan
Freepik/jcomp

kesuburan. Namun, Mama tidak perlu khawatir dan cemas karena hal-hal yang memengaruhi bisa dicari tahu dan mendapatkan solusinya dengan berkonsultasi dengan ahli dan dokter terkait. 

Berikut ini beberapa kondisi endometriosis yang mempengaruhi kesuburuan, diantaranya: 

  1. Peradangan dan adhesi: Kondisi ini berkaitan dengan bagaimana jaringan endometriosis dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan adhesi (jaringan perut) di sekitar organ resproduksi, mengganggu fungsi normal tuba falopi dan ovarium. 
  2. Gangguan ovulasi: Gangguan ovulasi dapat mengganggu endometriosis pada ovariuam (endometrioma) dapat mempengaruhi proses ovulasi, membuatnya lebih sulit bagi sel telur untuk dilepaskan dan dibuahi. 
  3. Lingkungan tidak sehat: Sejalan dengan poin pertama bahwa mengalami peradangan yang disebabkan oleh endometriosis dapat menciptakan lingkungan yang tidak mendukung bagi sel telur dan sperma, mengurangi kemungkinan pembuahan. 
  4. Imunitas: Imunitas tentu mempengaruhi kondisi kekebalan tubuh dan hal ini berhubungan dengan endometriosis yang juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Mama, sehingga dapat mengganggu proses implantasi embrio di rahim. 

Editors' Pick

Bagaimana Cara Mengobati dan Membantu Penderita Endometriosis agar Bisa Hamil?

Bagaimana Cara Mengobati Membantu Penderita Endometriosis agar Bisa Hamil
Freepik

Berdasarkan hasil beberapa penelitian, terdapat cara-cara yang efektif membantu Mama dengan endometriosis untuk hamil. Masih sama dengan pendapat sebelumnya, bahwa Mama dengan penderita endometriosis masih bisa memiliki peluang kehamilan, didukung dengan program-program hamil yang telah dokter rekomendasikan. 

Adapun cara-cara yang bisa Mama lakukan tentunya dengan bantuan medis, karena bagaimanapun Mama harus terus berkonsultasi dengan ahlinya supaya perkembangan kesehatan tubuh terutama area reproduksi dapat di kontrol dengan baik. 

Beberapa cara ini telah Popmama.com ulas dan rangkum bersama. Yuk, simak rangkumannya Ma!

1. Medikasi hormon

1. Medikasi hormon
Freepik

Medikasi hormon atau terapi hormon dapat dilakukan, di Indonesia selama ini cara yang dilakukan adalah dengan penggunaan agnois GnRH atau pil KB, cara seperti ini dapat mmebantu  mengurangi gejala endometriosis dan memperbaiki lingkungan reproduksi.

Akan tetapi, terapi hormon biasanya bisa saja dihentikan ketika Mama mencoba untuk hamil. Mama tidak perlu khawatir, karena hal ini dilakukan untuk beberapa jenis terapi hormon yang dapat mengganggu peluang untuk konsepsi.

Sehingga, bagi Mama yang merencanakan kehamilan, dokter sering kali akan merekomendasikan penghentian terapi hormon dan mungkin mencari alternatif lain untuk mengelola gejala endometriosis.

2. Operasi laparoskopi

2. Operasi laparoskopi
Freepik

Dilansir dari Health Medicine, operasi laparoskopi dapat digunakan untuk menghilangkan atau menghancurkan jaringan endometriosis dan adhesi. Operasi menjadi langkah yang dapat dilakukan bilamana beberapa langkah sebelumnya masih kurang efektif. 

Bersamaan dengan itu, operasi ini juga dapat meningkatkan peluang kehamilan dengan cara memperbaikai struktur organ repsorduksi.

Jadi, Mama tidak perlu khawatir lagi mengenai kondisi resproduksi Mama saat sedang merencanakan kehamilan.

3. Reproduksi berbantu atau IVF

3. Reproduksi berbantu atau IVF
Freepik/tirachardz

Teknik Assisted Resproductive Technology (ART), seperti Intrauterine Insemination (IUI) atau In Vitro Fertilization (IVF), dapat meningkatkan peluang kehamilan bagi wanita dengan endometriosis. 

IUI melibatkan penempatan sperma yang telah diproses langsung ke dalam rahim Mama selama ovulasi untuk meningkatkan peluang pembuahan. Metode ini sering digunakan ketika endometriosis ringan dan saluran tuba tidak tersumbat.

IVF adalah prosedur di mana sel telur diambil dari ovarium Mama dan dibuahi dengan sperma di laboratorium, lalu embrio yang terbentuk ditanamkan ke dalam rahim.

IVF sangat efektif bagi Mama dengan endometriosis stadium lanjut atau jika metode lainnya gagal, karena melewati hambatan endometriosis pada konsepsi dan memungkinkan kontrol lebih besar atas proses pembuahan dan implantasi.

4. Perawatan pasca-kehamilan

4. Perawatan pasca-kehamilan
Freepik

Setelah melahirkan, sangat penting bagi Mama yang mengalami endometriosis untuk melanjutkan perawatan dan mengatur kondisi kesehatan ya, Ma. Beberapa cara berikut ini juga dapat membantu Mama dengan endometriosis untuk merawat diri pasca-kehamilan, seperti: 

  1. Pengelolaan gejala: Mama dapat menggunakan obat antiinfalamasi, tentunya sesuai anjuran dokter ya, Ma. Atau melakukan terapi hormon untuk mengelola gejala yang dirasa kembali hadir pasca-kehamilan. 
  2. Pemantauan kesehatan: Seperti yang disinggung di awal, bahwa Mama sangat perlu utnuk melakukan pemantau kesehatan seperti melakukan medical chek up. Rutin melakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 
  3. Dukungan emosional: Mendapatkan dukungan emosional dapat dilakukan dengan bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan konselr yang dapat membantu Mama untuk menghadapi stres dan kecemasan yang mungkin timbul. Karena, dapat dirasakan bahwa menghadapi situasi seperti ini pasti sangat melelahkan kondisi emosional Mama. 
  4. Gaya hidup sehat: Menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dapat membantu memperbaiki kesehatan umum dan mungkin mengurangi gejala endometriosis, Mama. 

Mama dengan endometriosis memang akan menghadapai banyak tantangan terutama dalam kesuburan, tetapi banyak dari Mama yang mengalami kondisi serupa berhasil hamil dan melahirkan anak. 

Jadi, Mama tidak perlu merasa cemas dan berkecil hati ya. Perjalanan ini mungkin tidka mudah, tetapi dengan informasi dan dukungan yang tepat, impian Mama untuk memiliki anak pasti dapat diwujdukan bersama. Ingat ya, Ma bahwa penderita endometriosis juga bisa hamil, lho!

Baca juga:

The Latest