Ramadan adalah bulan penuh berkah yang dinantikan seluruh umat Islam di dunia. 10 malam terakhir di bulan Ramadan menjadi momen yang paling istimewa untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dari banyaknya doa yang diselipkan, Mama bisa juga memohon untuk dikarunia keturunan. Di malam-malam penuh kemuliaan ini, setiap doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Dengan hati yang khusyuk dan penuh harap, berikut Popmama.com telah rangkum 10 doa terbaik agar dikaruniai anak.
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
"Wa innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy syaithoonir rajiim."
Artinya: "Dan sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya dan keturunannya kepada-Mu dari setan yang terkutuk." (QS. Al-Anbiya: 89)
Nabi Zakariya berdoa dengan penuh harap agar diberikan keturunan meskipun usianya telah lanjut. Doa ini mengajarkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Meminta keturunan harus disertai keyakinan penuh bahwa Allah Maha Memberi.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
"Rabbi hab lii minash shaalihiin."
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang saleh." (QS. Ash-Shaffat: 100)
Nabi Ibrahim memohon agar diberikan anak yang saleh, bukan sekadar keturunan. Ini mengajarkan bahwa dalam berdoa meminta anak, sebaiknya kita juga memohon agar anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan beriman.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata a’yun, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa."
Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)
Doa ini tidak hanya meminta keturunan, tetapi juga meminta agar anak yang lahir menjadi kebanggaan dan penyejuk hati, serta dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
"Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyibah. Innaka samii’ud du’aa’."
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." (QS. Ali ‘Imran: 38)
Dengan membaca doa ini, Mama memohon agar keturunan yang diberikan bukan sekadar anak, tetapi anak yang baik dan berkah. Dengan menyebut "Innaka Samii'ud Du'aa", menandakan Mama mengingatkan diri bahwa Allah selalu mendengar doa-doa kita.
يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ
"Yahabu liman yasyaau inaatsan wa yahabu liman yasyaau dzukuur."
Artinya: "Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. Asy-Syura: 50)
Papa juga perlu mengamalkan doa-doa terbaik demi dikaruniai anak. Ayat ini mengajarkan bahwa anak adalah pemberian dari Allah. Saat memohon keturunan, kita harus meyakini bahwa Allah yang menentukan waktu dan jenis kelamin anak terbaik bagi kita.
وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
"Wallahu ja'ala lakum min anfusikum azwaajan, wa ja'ala lakum min azwaajikum baniina wa hafadah."
Artinya: "Dan Allah menjadikan bagimu pasangan dari jenismu sendiri, dan menjadikan bagimu dari pasanganmu anak-anak dan cucu-cucu." (QS. An-Nahl: 72)
Anak adalah salah satu bentuk karunia dalam pernikahan. Jika belum dikaruniai anak, maka memanjatkan ayat ini dengan penuh keimanan bisa menjadi penguat doa, terlebih jika membacanya di minggu-minggu terakhir Ramadan.
اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا
"Al maalu wal banuuna ziynatul hayaatid dunya."
Artinya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia." (QS. Al-Kahfi: 46)
Ibaratnya, anak adalah perhiasan dunia, bukan sekadar anugerah. Oleh karena itu, meminta anak harus dibarengi dengan permohonan agar keturunan tersebut membawa keberkahan, bukan hanya kebahagiaan semata bagi pasangan suami istri.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Yâ ayyuhalladzîna âmanû qû anfusakum wa ahlîkum nâraw wa qûduhan-nâsu wal-ḫijâratu ‘alaihâ malâ'ikatun ghilâdhun syidâdul lâ ya‘shûnallâha mâ amarahum wa yaf‘alûna mâ yu'marûn."
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)
Ketika meminta anak, penting juga untuk memohon agar anak tersebut tumbuh dalam ketakwaan. Doa ini mengingatkan bahwa orangtua memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak agar selamat dunia dan akhirat.
قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا
"Qâla kadzâlik, qâla rabbuka huwa ‘alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai'â."
Artinya: "Dia (Allah) berfirman, ”Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, ”Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.” (QS. Maryam: 9)
Ayat ini adalah jawaban Allah kepada Nabi Zakariya ketika ia meragukan kemungkinan memiliki anak di usia tua. Hal ini menjadi pengingat bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, sehingga kita tidak boleh berputus asa dalam berdoa.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّى وَضَعْتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖ وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ
"Fa lammā waḍa'at-hā qālat rabbi innī waḍa'tuhā unṡā, wallāhu a'lamu bimā waḍa'at, wa laisaż-żakaru kal-unṡā, wa innī sammaituhā maryama wa innī u'īżuhā bika wa żurriyyatahā minasy-syaiṭānir-rajīm."
Artinya: "Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk" (QS. Ali ‘Imran: 36)
Ketika Allah mengabulkan doa dan memberikan anak, penting untuk terus memohon perlindungan bagi si Kdcil. Doa ini menunjukkan bahwa anak yang lahir harus selalu dalam lindungan Allah dari segala gangguan keburukan.
Demikian beberapa doa terbaik agar dikaruniai anak yang bisa diamalkan di seminggu terakhir Ramadan. Tetaplah berdoa dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mengabulkan.