Bagi kamu yang sedang menjalani program hamil, mungkin akan mengenal Clomid, obat penyubur kandungan yang sering diresepkan dokter untuk membantu masalah kesuburan. Perlu kamu ketahui juga bahwa ada efek samping yang mungkin terjadi saat kamu menggunakan obat tersebut.
Bagi kebanyakan orang, efek Clomid biasanya ringan. Yang paling umum, efeknya adalah sakit kepala, kembung, perubahan suasana hati, juga nyeri payudara. Namun seperti halnya obat apa pun, kamu wajib untuk waspada pada risiko yang mungkin terjadi sebelum mulai mengonsumsinya.
Situs Very Well Family menyebutkan bahwa Clomid juga dijual dengan nama generik Clomiphene atau dengan merek Serophene. Semua itu adalah obat yang sama.
Pada umumnya, efek samping Clomid merupakan hasil dari cara obat tersebut bekerja dalam tubuh. Clomiphene menipu tubuh dengan membuatnya berpikir bahwa estrogen di dalamnya tidak cukup. Clomid melakukannya dengan cara memblokir reseptor estrogen.
Kondisi ini menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak GnRH, hormon yang menginstruksi hipofisis untuk melepaskan lebih banyak FSH dan LH. Hormon inilah yang merangsang ovarium dan meningkatkan ovulasi.
Karena sebagian besar reseptor esterogen diblokir, ini menyebabkan beberapa efek samping clomiphene, seperti sakit kepala dan vagina kering. Sebagian besar efek samping lainnya disebabkan karena ovarium yang jadi sedikit membesar.
Diperlukan konsultasi dengan dokter, untuk mencari tahu seperti apa risiko Clomid pada kondisi tubuh kamu. Tanyakan semua hal yang ingin kamu ketahui tentang Clomid sebelum benar-benar mulai mengonsumsinya.
Berikut ini Popmama.com rangkum beberapa efek samping penggunaan obat penyubur kandungan Clomid yang perlu kamu ketahui:
