Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Eropa Larang Zat Kimia pada Cat Kuku yang Bisa Mengganggu Kesuburan
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • TPO atau trimethylbenzoyl diphenylphosphine oxide adalah bahan kimia dalam cat kuku yang berfungsi sebagai photoinitiator dan mempengaruhi kesuburan.

  • Larangan TPO di Eropa memaksa salon kuku untuk menghentikan penggunaan cat kuku yang mengandung TPO, namun produsen sedang mencari formula baru.

  • Sebagian distributor keberatan dengan larangan ini karena khawatir akan merugikan ekonomi, meskipun langkah ini dianggap penting untuk mencegah risiko jangka panjang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak perempuan yang suka memakai cat kuku karena bisa mempercantik tampilan jari. Namun, ternyata terdapat kandungan zat kimia di dalamnya yang kini resmi dilarang di Eropa.

Zat tersebut bernama trimethylbenzoyl diphenylphosphine oxide (TPO), yang berfungsi sebagai photoinitiator atau bahan kimia untuk membantu cat kuku mengeras dan mempertahankan warna lebih lama.

Dilansir dari Euro News, penelitian pada hewan menunjukkan TPO berpotensi memengaruhi kesuburan dalam jangka panjang. Itulah yang menjadi alasan Uni Eropa mengambil langkah pencegahan dengan melarang penggunaannya di semua produk kosmetik.

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan lengkap tentang Eropa larang zat kimia pada cat kuku yang bisa mengganggu kesuburan yang dilansir dari Euro News. Yuk, simak selengkapnya!

1. Apa itu TPO dan mengapa dilarang

Freepik

TPO atau trimethylbenzoyl diphenylphosphine oxide mrupakan bahan kimia yang biasanya dipakai dalam cat kuku. Fungsinya sebagai photoinitiator, yaitu zat yang membantu cat kuku cepat mengeras saat terkena cahaya UV.

Selain itu, TPO juga berfungsi untuk menjaga warna cat kuku tetap cerah dan awet. Sayangnya, penelitian pada hewan menunjukkan adanya kaitan antara paparan TPO dan masalah kesuburan jangka panjang.

Karena alasan inilah Uni Eropa melarang TPO dipakai di semua produk kosmetik. Meskipun belum ada bukti langsung pada manusia, langkah ini diambil sebagai pencegahan.

2. Dampak larangan di Eropa

Freepik/KamranAydinov

Dengan adanya larangan ini, semua salon kuku di 27 negara anggota Uni Eropa, termasuk negara yang ikut aturan Eropa seperti Norwegia dan Swiss, harus berhenti menggunakan cat kuku yang mengandung TPO.

Persediaan lama juga wajib dibuang secara aman, untuk menghindari penjualan ulang dengan harga murah. Dilansir Euro News, produsen sekarang berlomba mencari formula baru tanpa TPO agar tetap bisa memenuhi permintaan pasar.

Bagi salon kecil, aturan ini bisa terasa berat karena harus mengganti produk dengan cepat. Di sisi lain, konsumen menjadi lebih aman dari risiko zat kimia yang berbahaya.

3. Pro dan kontra di industri kecantikan

Freepik

Tentunya, tidak semua pihak setuju dengan larangan ini. Sebagian distributor dan pemilik usaha kecil merasa aturan ini merugikan mereka.

Dilansir dari Euro News, salah satu pemasok besar di Belgia bahkan membuat situs protes yang menyebut belum ada bukti kuat pada manusia terkait bahaya TPO.

Mereka khawatir larangan ini bisa menyebabkan kerugian ekonomi besar, terutama untuk usaha salon kecil. Namun, dari sisi kesehatan, langkah Uni Eropa dianggap penting untuk mencegah risiko jangka panjang.

Meskipun kontroversial, larangan ini tetap berjalan demi melindungi konsumen.

Alasan Eropa larang zat kimia pada cat kuku yang bisa mengganggu kesuburan menjadi langkah pencegahan kesehatan.

TPO sebagai bahan photoinitiator terbukti berisiko dalam penelitian hewan, sehingga salon dan produsen di Eropa harus segera menyesuaikan.

Meski ada protes dari sebagian pihak industri, larangan ini menjadi contoh bagaimana regulasi dibuat untuk menjaga keselamatan konsumen. Penting bagi Mama untuk selalu teliti membaca label produk kecantikan yang digunakan.

Editorial Team