Retrograde Ejaculation: Ketika Sperma Tidak Keluar saat Ejakulasi

Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan seorang laki-laki

12 Maret 2022

Retrograde Ejaculation Ketika Sperma Tidak Keluar saat Ejakulasi
Freepik/Inventsolutions

Masalah kesuburan laki-laki tak kalah banyak dengan perempuan. Salah satu yang bisa dialami para kaum adam adalah retrograde ejaculation

Bagi para pria, ejakulasi ditandai dengan keluarnya air mani. Bentuknya cairan dan biasanya cukup kental. Air mani yang berisi sperma sangat penting untuk mewujudkan terjadinya pembuahan. 

Pada beberapa kasus, ada laki-laki yang tidak bisa mengeluarkan air mani, meski kondisinya sedang ejakulasi. Untuk mengetahuinya lebih detail, Popmama.com akan menjelaskannya untuk kamu. 

1. Sperma yang masuk ke kandung kemih

1. Sperma masuk ke kandung kemih
Freepik/Subsri

Retrograde ejaculation adalah keadaan di mana saat pria mengalami ejakulasi, tidak ada sperma yang keluar. Kondisi ini disebut juga dengan ejakulasi kering, karena kalaupun ada, biasanya hanya sedikit saja, demikian dilansir dari Mayo Clinic

Bukan berarti tidak memiliki sperma, karena sperma tetap ada namun mengarah ke tempat lain, bukannya keluar dari penis. 

Saat mengalami hal ini, sperma akan berbalik ke kantung kemih dan tidak ada yang keluar dari penis.

Salah satu gejala yang bisa langsung dikenali adalah apabila pria mengalami air seni yang putih pekat saat buang air kecil setelah berhubungan seksual. 

Editors' Pick

2. Bisa memengaruhi kesuburan seseorang

2. Bisa memengaruhi kesuburan seseorang
Freepik/wayhomestudio

Pada retrograde ejaculation, seperti dilansir dari health.harvard.edu, otot di penis menutup jalan bagi mani untuk keluar sehingga sebagian atau seluruh sperma meluncur kembali ke kantung kemih. 

Meski kondisi ini dikatakan tidak berbahaya, namun bisa memengaruhi seseorang yang sedang berusaha memiliki keturunan. 

Dilansir dari Medical News Today, saat laki-laki hanya mengeluarkan sedikit sperma atau malah tidak ada sperma sama sekali, berarti proses pembuahan akan sulit terjadi. 

Jika hanya sekali terjadi, maka itu bukan masalah besar. Namun jika terus terjadi atau malah selalu terjadi, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter terkait yaitu dokter spesialis andrologi. 

3. Penyebab retrograde ejaculation

3. Penyebab retrograde ejaculation
healthysemen.com

Penyakit yang dialami oleh sekitar 2 persen pria di seluruh dunia ini bisa disebabkan oleh banyak hal. 

Dilansir dari Healthline, hal ini bisa terjadi saat seseorang mengonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi, depresi, atau prostat yang membesar. 

Namun, bisa juga dikarenakan syaraf yang rusak karena kondisi tubuh tertentu seperti parkinson, diabetes dan multiple sclerosis. 

Menurut laporan, penyakit ini paling sering disebabkan oleh operasi prostat dan operasi kantung kemih. 

4. Cara mendiagnosanya

4. Cara mendiagnosanya
Freepik/drobotdean

Ketika pasangan Mama sering mengalami ejakulasi kering, mungkin itu saatnya untuk bertemu dengan dokter spesialis. 

Selain itu, beberapa gejala yang bisa diperhatikan adalah, sulitnya mengalami ejakulasi saat berhubungan seksual, mengalami kencing keruh setelah berhubungan intim, dan sulit memiliki keturunan. 

Untuk mengetesnya, pasien akan diminta untuk masturbasi dan ejakulasi. Nantinya, hasil urin setelah masturbasi akan diperiksa di laboratorium.

5. Apakah ini berbahaya?

5. Apakah ini berbahaya
Unsplash/Deon Black

Biasanya, retrograde ejaculation bukanlah kondisi yang berbahaya dan tidak membutuhkan obat tertentu. Kamu hanya diminta untuk lebih memerhatikan kualitas dan gaya hidup. 

Menghindari begadang, makan dengan menu seimbang, menghindari rokok dan alkohol bisa jadi awal yang baik. 

Itu dia beberapa hal yang perlu Mama ketahui mengenai retrograde ejaculation. Jika merasa sudah perlu bertemu dengan dokter, jangan tunda lagi agar solusi bisa segera didapatkan. 

Baca juga:

The Latest