Perangkat itu pasti bisa mendukung upaya kamu untuk hamil, menurut Sherry Ross, M.D., seorang ob-gyn, pakar kesehatan perempuan. "Dalam setiap ejakulasi, ada jutaan sperma yang berenang," catatnya.
"Berhubungan seks dan meminta suami 'menarik' untuk menyimpan sperma ke dalam menstrual cup adalah salah satu metodenya," kata Dr. Ross.
Cara lainnya, berhubungan seks dan segera memasukkan menstrual cup ke dalam vagina untuk memastikan sperma tetap di tempatnya, dekat dengan pintu masuk rahim. Pasangan yang menggunakan inseminasi buatan juga dapat menggunakan metode ini, catat Dr. Ross.
Menstrual cup yang penuh dengan sperma memungkinkan sperma hanya bergerak ke satu arah saja, yaitu menuju sel telur. Lendir serviks yang terkait dengan ovulasi membantu sperma berenang ke atas melalui serviks dan rahim yang akhirnya masuk ke tuba falopi tempat sperma keluar dan sel telur dibuahi.
Hanya dibutuhkan satu sperma untuk menembus sel telur untuk memungkinkan pembuahan terjadi. Setelah sel telur dibuahi, sel-sel terus membelah menciptakan embrio yang akhirnya berjalan ke dalam rahim di mana implantasi terjadi.
Dr. Ross juga menunjukkan bahwa menjaga sperma tetap dekat dengan serviks dan pintu masuk rahim untuk waktu yang lama dapat meningkatkan peluang kamu untuk hamil.
"Sperma yang sehat hidup selama tiga hari," jelas Dr. Ross. "Semakin lama sperma berada di leher rahim dan pintu masuk ke rahim, semakin besar kesempatannya untuk berenang ke tuba falopi untuk membuahi sel telur. Karena tidak ada pedoman nyata untuk menggunakan menstrual cup untuk membantu menjaga sperma di leher rahim, saya sarankan membiarkan menstrual cup di tempatnya selama beberapa saat."
Dr. Ross menyarankan mengikuti pedoman umum untuk memakai menstrual cup, yang tidak lebih dari 12 jam.
Menurut Daniel A. Skora, M.D., seorang ob-gyn, ahli endokrinologi reproduksi di Texas, mengatakan bahwa menyimpan menstrual cup lebih dari 12 jam dapat mengubah pH vagina. Ini akhirnya menyebabkan infeksi jamur dan bakterial vaginosis (BV).