Kenali Perdarahan Perimenopause Hingga Tanda yang Harus Diwaspadai

Yuk Ma, cari tahu tentang perimenopause!

12 Agustus 2021

Kenali Perdarahan Perimenopause Hingga Tanda Harus Diwaspadai
Freepik

Ma, sudah pernah mendengar tentang perimenopause? Perimenopause termasuk fase alami untuk setiap kehidupan seorang perempuan. 

Tanda perimenopause yang paling mudah terlihat yaitu fase pendarahan mulai tidak teratur, sehingga memengaruhi kondisi tubuh dan pikiran.

Selama masa menstruasi pun akan terlihat sekali perubahan besar yang terjadi. 

Mama mungkin belum mengenali perubahan dalam siklus menstruasi yang dapat membuat fase ini semakin lebih cepat datang.

Untuk semakin mengenal perimenopause lebih dekat, berikut rangkuman dari Popmama.com

1. Mengapa perdarahan perimenopause menjadi tidak teratur?

1. Mengapa perdarahan perimenopause menjadi tidak teratur
Freepik/Dragana_Gordic

Ketika Mama sudah mendekati masa menopause berarti akan mulai kehabisan pasokan telur di ovarium. Ketika itu juga fungsi ovarium akan menurun, kadar hormon reproduksi estrogen dan progesteron semakin menjadi tidak teratur. 

Setiap perempuan yang sudah memasuki masa menopause akan mulai menyadari kalau pola menstruasi dan perdarahan semakin tidak teratur.

Hal ini dapat berdampak pada ketidakseimbangan tubuh yang mulai terganggu, sehingga seluruh siklus menstruasi menjadi berantakan.

Selama masa reproduksi, siklus menstruasi yang sehat dapat berkisar mulai 25 hingga 38 hari dari awal satu periode ke periode berikutnya.

Kondisi setiap orang sangat bervariasi, tergantung pada kondisi tubuhnya. 

2. Perdarahan yang terjadi saat perimenopause 

2. Perdarahan terjadi saat perimenopause 
Unsplash/rawpixel

Di Amerika Serikat, usia menopause rata-rata berkisar 51 tahun. Usia ini seolah didefinisikan sebagai titik di mana Mama tidak bisa memprediksi kapan waktu menstruasi akan berhenti secara tiba-tiba.

Dalam jangka waktu yang lama seperti 2 hingga 10 tahun sebelum usia menopause, kadar hormon dapat berubah dan siklus menstruasi secara perlahan menutup. Banyak perempuan yang menyadari dirinya sudah memasuki perimenopause pada usia 40 tahun atau lebih. Namun, ini semua tergantung pada kapan seseorang akan memulai tahapan menopause. 

Perimenopause yang terasa oleh setiap orang tentu akan berbeda-beda. Beberapa perempuan akan menjalani transisi ini dengan lancar, tetapi ada juga yang harus berurusan dengan perdarahan. Hal inilah yang membuat dirinya merasa tidak nyaman. Kondisi lain yang bisa terjadi, seperti:

  • Perdarahan menstruasi yang sangat berat
  • Terjadi perubahan suasana hati dan perdarahan yang tidak dapat diprediksi 
  • Perdarahan bisa berlangsung lebih pendek atau lebih lama dari yang diperkirakan

3. Tanda-tanda perimenopause dan cara mengatasinya

3. Tanda-tanda perimenopause cara mengatasinya
Unsplash/Jasper Oversteyns

Sekitar 20 persen perempuan mengalami gejala perimenopause yang begitu parah, sehingga dapat berdampak buruk pada kesehatan secara fisik dan mental.

Dalam beberapa kasus perimenopause, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan terapi hormon. 

Pengobatan alami lain pun bisa dilakukan untuk meredakan gejala perimenopause dengan berbagai cara seperti mengonsumsi suplemen vitamin, diet, seimbang, berusaha mengubah gaya hidup sehat, menurunkan tingkat stres hingga berolahraga. 

Tanda-tanda perimenopause juga perlu Mama sadari dan waspadai. Beberapa tanda ini juga membantu dalam membedakan perimenopause dengan periode perdarahan abnormal lainnya. 

Berikut tanda-tanda perimenopause yang harus diwaspadai seperti: 

  • Gangguan tidur
  • Kondisi vagina mengering
  • Selalu berkeringat di malam hari
  • Mengalami perubahan suasana hati
  • Perubahan gairah dan kepuasan seksual 
  • Merasa mudah kehabisan napas dan kelelahan

Jika Mama mengalami perdarahan yang kurang teratur seperti gejala-gejala di atas ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter.

Menopause bukan penyakit, tetapi penting untuk membuat diagnosis agar dapat menyingkirkan penyebab lain dari perdarahan yang tidak teratur. 

Semoga informasi mengenai perimenopause bisa berguna ya, Ma!

Baca juga:

The Latest