Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/atlascompany
freepik/atlascompany

Intinya sih...

  • Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium masuk ke dalam dinding otot rahim, berbeda dengan endometriosis.

  • Penyebab adenomiosis belum sepenuhnya dipahami, namun diduga disebabkan oleh invasi jaringan endometrium, peradangan rahim, hormon, usia, dan riwayat melahirkan.

  • Gejala adenomiosis meliputi menstruasi berat, nyeri menstruasi parah, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, dan pembesaran rahim. Adenomiosis dapat mempengaruhi kesuburan wanita.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Adenomiosis adalah kondisi medis yang sering kali kurang disadari oleh banyak orang, namun dapat berdampak signifikan pada kesehatan reproduksi wanita. 

Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium, yang biasanya melapisi bagian dalam rahim, tumbuh ke dalam dinding otot rahim (miometrium). Hal ini menyebabkan penebalan dinding rahim, yang dapat mengakibatkan nyeri dan perdarahan menstruasi yang berat.

Meskipun adenomiosis umum terjadi, gejala-gejalanya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Bahkan dalam beberapa kasus, penyakit ini dianggap berkontribusi pada masalah kesuburan, yang membuat seseorang sulit punya anak. 

Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan atau ingin memahami lebih dalam tentang kesehatan reproduksi, penting untuk mengenali gejala dan penyebab adenomiosis serta hubungannya dengan kemandulan. Simak selengkapnya di Popmama.com!

1. Apa itu adenomiosis?

Freepik/Freepik

Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium masuk ke dalam dinding otot rahim. Selama siklus menstruasi, jaringan ini tetap berfungsi normal, menebal, dan meluruh, yang dapat menyebabkan pembesaran rahim dan gejala lainnya.

Hingga saat ini banyak orang mengira adenomiosis sama dengan endometriosis, padahal keduanya berbeda. Perbedaannya terletak pada lokasi pertumbuhan jaringan endometrium.

Pada adenomiosis, jaringan yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim justru tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Sementara itu, pada endometriosis, jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau organ lain di dalam panggul.

2. Penyebab adenomiosis

Freepik/BalashMirzabey

Penyebab pasti adenomiosis hingga kini belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa hal yang diduga menjadi pemicunya, yaitu:

  • Invasi jaringan endometrium setelah operasi rahim. Prosedur seperti operasi caesar atau pengangkatan fibroid dapat menyebabkan invasi langsung jaringan endometrium ke dalam dinding otot rahim.
  • Peradangan rahim setelah melahirkan. Peradangan yang terjadi setelah persalinan dapat menyebabkan robeknya batas normal antara endometrium dan miometrium, memungkinkan invasi jaringan.
  • Beberapa ahli percaya bahwa adenomiosis berasal dari sisa-sisa jaringan embrionik yang salah tempat selama perkembangan janin.
  • Hormon estrogen, progesteron, prolaktin, dan hormon perangsang folikel diduga berperan dalam perkembangan adenomiosis.
  • Faktor usia dan riwayat melahirkan. Adenomiosis lebih sering didiagnosis pada wanita berusia 40-50 tahun dan pada mereka yang telah memiliki anak.

3. Gejala adenomiosis

Freepik/diana.grytsku

Gejala adenomiosis dapat bervariasi antara individu, namun beberapa gejala umum meliputi:

  • Menstruasi berat dan berkepanjangan (menorrhagia). 
  • Nyeri menstruasi yang parah (dismenore). 
  • Muncul rasa nyeri atau tekanan di area panggul yang berlangsung terus-menerus.
  • Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia). 
  • Pembesaran rahim yang menyebabkan perut bagian bawah tampak lebih besar atau terasa penuh.

Penting untuk diketahui bahwa, tidak semua wanita dengan adenomiosis akan mengalami gejala. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala dan kondisi ini terdeteksi secara kebetulan selama pemeriksaan medis rutin.

4. Benarkah adenomiosis sebabkan kemandulan?

Freepik

Penelitian berjudul The Impact of Adenomyosis on Women's Fertility yang dipublikasikan oleh Obstetrics & Gynecology Survey tahun 2016 mengeksplorasi dampak adenomiosis terhadap kesuburan wanita.

Penelitian tersebut menyebut kalau wanita dengan adenomiosis memiliki sistem reproduksi yang kurang baik, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi ini.

Beberapa studi menunjukkan bahwa, adenomiosis dapat mempengaruhi kesuburan dengan cara-cara berikut:

  • Gangguan implantasi embrio. Perubahan struktural dan fungsional pada rahim akibat adenomiosis dapat mengganggu proses implantasi embrio, sehingga menyulitkan terjadinya kehamilan.
  • Perubahan kontraktilitas rahim. Adenomiosis dapat mempengaruhi kontraktilitas rahim, yang dapat menghambat perjalanan sperma atau embrio.
  • Peradangan kronis. Kondisi peradangan kronis pada rahim dapat menciptakan lingkungan yang kurang optimal untuk pembuahan dan perkembangan embrio.

Meskipun adenomiosis dapat berkontribusi pada masalah kesuburan, kamu tak perlu khawatir. Sebab, banyak wanita dengan kondisi ini masih dapat hamil, baik secara alami maupun dengan teknologi reproduksi berbantu.

Editorial Team