Benarkah Pestisida dalam Beras Bisa bikin Mandul?

Beras organik solusi hidup lebih sehat!

29 Juli 2021

Benarkah Pestisida dalam Beras Bisa bikin Mandul
Pixabay/ally j

Untuk melakukan program hamil, salah satu yang harus dilakukan pasangan adalah mencukupi nutrisi dengan makan makanan bergizi. Ada beberapa makanan yang juga harus diperhatikan kandungan serta proses pembuatannya. 

Contohnya beras, meski bahan yang akan menjadi nasi ini tampaknya berasal dari alam dan terlihat menyegarkan, tahukah kamu beberapa dapat tumbuh subur itu justru karena disemprot pestisida.  

Waduh, belum selesai sampai disitu. Diungkap oleh dr. Zaidul Akbar, pestisida memiliki efek menurunkan kesuburan. Menurutnya, pestisida di beras bisa bikin mandul lho. 

Jangan panik, Popmama.com akan beri tahu kamu informasi tersebut agar kamu lebih paham Ma. 

1. Beras yang disemprot pestisida bisa buat mandul?

1. Beras disemprot pestisida bisa buat mandul
Unsplash/Darío Méndez

Pestisida sendiri merupakan racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh. 

Meski sudah dibersihkan, terkadang sisa pestisida masih tertinggal di dalam bahan makanan yang dikembangkan dengan cairan tersebut. 

Melansir dari Instagram @dokterzaidulakbar, salah satu tanaman yang juga disemprot pestisida adalah padi, dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, menyarankan untuk mengonsumsi nasi yang berasal dari beras organik karena terbebas dari pestisida. 

Mengapa demikian? Lebih lanjut, penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu mengungkap fakta mengejutkan, ternyata pestisida menjadi penyebab paling besar dari kemandulan pada manusia. 

"Pestisida itu penyebab paling dominan kemandulan sebenarnya. Dan sebagian besar beras-berasnya kita, pestisida semua. Nggak bisa suruh petani stop. Karena dia maunya jangan sampai padinya rusak. Maka disemprotin (pestisida) sama dia, (petani)," ujar dokter Zaidul dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @dokterzaidulakbar, pada 24 Juni 2021. 

Editors' Pick

2. Solusi bila belum bisa mengonsumsi beras organik

2. Solusi bila belum bisa mengonsumsi beras organik
Pixabay/Monsterkoi

Permasalahannya adalah beras organik cenderung lebih mahal dibanding dengan yang umum dikonsumsi di negeri ini (non organik). 

Dr. Zaidul mengatakan bisa saja memakai beras biasa. Tapi dengan catatan, beras harus dicuci dengan cara yang benar untuk menghilangkan pestisidanya. 

"Kalau belum bisa mendapatkan beras organik, mungkin anggarannya belum ada, nggak apa-apa berasnya dicuci dulu. Dicucinya pakai apa? Pestisida tidak bakal bisa hilang dengan air, kalau nggak baking soda, pakai cuka apel, tapi bukan cuka sintentik ya," tambahnya lagi. 

3. Apa sih beras organik itu Ma?

3. Apa sih beras organik itu Ma
Unsplash/Pat Whelen

Mungkin sebagian dari kamu yang membaca artikel ini masih belum tahu apa itu beras organik? 

Mungkin banyak orang akan membayangkan beras yang tidak memakai pestisida sama sekali dalam proses pembudidayaannya. Ternyata bukan hanya itu saja Ma, bahkan definisinya lebih dari itu lho Ma. 

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2013 Sistem pertanian organik dijelaskan bahwa istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi dengan standar sistem pertanian organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi organik (LSO) yang telah diakreditasi. Dalam hal ini, akreditasi diberikan oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Maka mengenai uji kelayakan yang akan dilakukan oleh lembaga sertifikasi khusus tersebut, diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik. 

Jadi, produsen tidak boleh asal menggunakan label organik atau menyebut sebuah produk adalah hasil olahan organik apabila belum punya sertifikasi tersebut Ma. 

Minimal harus mendapatkan sertifikat dari lembaga sertifikasi yang telah ditunjuk oleh KAN.

Nah, untuk taraf internasional, mereka harus mengejar sertifikat organik internasional yang proses uji kelayakannya lebih ketat. 

4. Aspek apa saja yang ditinjau untuk mendapat label organik?

4. Aspek apa saja ditinjau mendapat label organik
Unsplash/Claudia Fernández Ortiz

Berbagai aspek akan ditinjau demi melabeli sebuah produk terproduksi murni organik. 

Tidak hanya perlakuan budi daya organiknya saja yang perlu dilakukan peninjauan. Tanah yang digunakan sebagai media penanaman padi juga ditinjau lebih jauh kelayakannya. 

Meskipun menanam bibit organik dengan perlakuan organik, hasil pangan tidak dapat dikatakan organik sepenuhnya apabila tanah yang digunakan terkontaminasi zat-zat kimia hasil penanaman tersebut. 

Karena biasanya tanah akan terkontaminasi setelah adanya penggunaan pupuk ataupun pestisida berbahan kimia. Zat-zat ini akhirnya bisa meresap ke dalam tanah dan merusak kualitas lahan.

Selain tanah, air yang akan digunakan untuk mengelola lahan juga harus steril. Bibit padi yang digunakan pun harus organik, bukan dari hasil rekayasa genetika.

5. Kendala memproduksi produk organik di Indonesia

5. Kendala memproduksi produk organik Indonesia
Unsplash/Nandhu Kumar

Cukup sulit bagi negeri ini untuk mendapatkan lahan yang steril. Hal ini disebabkan sudah maraknya budi daya tanaman menggunakan bahan-bahan kimia sejak dahulu kala. 

Setidaknya, hal ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi produsen saat mencari lahan yang cocok untuk pembudidayaan beras organik.

Belum lagi ketersediaan pupuk pupuk dan pengusir hama yang sejalan dengan konsep organik karena sangat jarang sekali yang menjual kedua barang tersebut di pasaran. 

Petanipun harus membuat kesemua itu sendiri demi menunjang keberhasilan panen secara organik. 

Karena, bila menggunakan produk yang beredar luas di pasaran, sudah berbasis pada pengelolaan kimiawi. Untuk itu, petani harus menemukan sendiri komposisi yang pas agar produksi bisa berjalan dengan baik. 

Karena ketatnya prosedur yang harus dipenuhi oleh para produsen, tidak banyak beras organik yang mendapatkan sertifikat organik bertaraf internasional di Indonesia. 

Nah, Ma itulah mengenai beras organik yang nyatanya lebih sehat bila dibandingkan beras pada umumnya alias non organik. Jadi apakah kamu akan mulai mengonsumsinyakah? 

Baca juga:

The Latest