Berapa Lama Durasi Seks yang Ideal untuk Mendapatkan Kehamilan?

Cari tahu durasi yang ideal untuk berhubungan intim dengan pasangan

22 April 2023

Berapa Lama Durasi Seks Ideal Mendapatkan Kehamilan
Freepik/gpointstudio

Bagi sebagian besar pasangan yang baru menikah, memiliki momongan menjadi hal paling dinantikan. Untuk cepat mendapatkan momongan memang ada berbagai faktor yang menentukan seperti gaya hidup, kesuburan, dan lainnya.

Oleh karena itu, tak jarang pasangan di luar sana mencoba berbagai metode dan cara untuk segera mendapatkan momongan dengan memerhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Namun, ada salah satu faktor yang jarang dibahas dan sering luput dari perhatian. Faktor tersebut adalah lamanya durasi hubungan seks yang diperlukan untuk meningkatkan peluang kehamilan. 

Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah durasi seks benar-benar dapat memengaruhi peluang untuk hamil?

Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini Popmama.com telah merangkum berapa lama durasi seks yang dibutuhkan agar cepat hamil. Simak bersama yuk informasi penting ini!
 

Berapa Lama Durasi Seks yang Ideal agar Cepat Hamil?

Berapa Lama Durasi Seks Ideal agar Cepat Hamil
Pexels/DeonBlack

Salah satu faktor penentu kehamilan yang cukup jarang dibahas adalah lamanya durasi seks yang diperlukan agar kamu dapat segera hamil. Sebenarnya, apakah durasi seks ini benar-benar pengaruh terhadap kehamilan?

Durasi hubungan seks yang ideal adalah 10 hingga 30 menit, namun hal ini tidak bisa menjadi faktor tunggal untuk menentukan kehamilan, mengingat faktor lain seperti kesuburan juga tak kalah penting dalam hal ini.

Setelah berhubungan intim, rata-rata dibutuhkan waktu sekitar 15 sampai 90 menit bagi sperma untuk bisa mencapai sel telur. Namun kondisi ini tidak selalu sama untuk setiap perempuan, lamanya waktu perjalanan sperma menuju ke sel telur tersebut bergantung pada kondisi setiap sperma dan cairan vagina pada perempuan. 

Jika kamu sedang masuk masa ovulasi (masa subur) dan sel telur sudah matang, maka pembuahan akan dapat terjadi secara cepat. Namun jika sel telur belum matang, sperma biasanya masih tetap dapat hidup sampai 5 hari di dalam vagina untuk menunggu sampai sel telur matang dan siap dibuahi.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Peluang Kehamilan

Faktor-faktor Meningkatkan Peluang Kehamilan
Unsplash/AliciaPetresc

Meskipun sebelumnya sudah dibahas bahwa bahwa 10-30 menit adalah durasi ideal untuk berhubungan intim, namun hal ini tidak bisa dijadikan satu-satunya faktor penentu kehamilan. 

Durasi bercinta untuk masing-masing pasangan bisa berbeda, karena ini dapat dipengaruhi oleh usia, tingkat stres, hingga masalah kesehatan.

Tapi selain durasi seks, sebenarnya ada beberapa faktor penting lainnya yang harus kamu perhatikan jika ingin meningkatkan peluang kehamilan. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut:
 

Editors' Pick

1. Kualitas Sperma

1. Kualitas Sperma
Pexels/DeonBlack

Kuantitas dan kualitas sperma berpengaruh terhadap proses terjadinya pembuahan. Sperma harus menjalani proses berenang melalui vagina, serviks, hingga akhirnya bertemu dengan sel telur dalam tuba fallopi.

Masalah yang terjadi dalam pembuahan banyak bergantung pada aktivitas dan kondisi sperma. Sperma yang lebih kuat pasti akan berenang lebih cepat, sehingga waktu untuk mencapai sel telur juga lebih pendek daripada sperma yang lemah dan tidak bisa pergi jauh menuju sel telur.
 
Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk sperma ini mencapai telur dengan cepat atau lambat bergantung pada lingkungan atau kondisi vagina perempuan. Jika kondisi lingkungan dan cairan vagina mendukung sperma untuk bergerak cepat, tentunya ini dapat juga meningkatkan peluang untuk hamil.
 

2. Siklus Ovulasi

2. Siklus Ovulasi
Pexels/NataliyaVaitkevich

Faktor lainnya yang menentukan peluang kehamilan adalah berhubungan intim saat sedang masa subur atau masa ovulasi. Karena pada masa ini, sel telur telah matang dan siap untuk dibuahi oleh sperma.

Ovulasi biasanya terjadi di titik tengah siklus tersebut. Untuk lebih jelasnya, misal kamu memiliki siklus menstruasi berjumlah 28 hari. Titik tengah dari 28 hari adalah hari ke-14. Berarti perkiraan ovulasi kamu kemungkinan besar terjadi saat hari ke-14 setelah menstruasi.

Masa subur terjadi sekitar 4-5 hari menjelang ovulasi hingga saat ovulasi itu berlangsung.

Namun, di antara semua itu waktu yang paling tepat bagi kamu dan pasangan untuk melakukan hubungan intim adalah dua hari menjelang ovulasi sampai proses ovulasi itu terjadi. Masa ini sering dianggap sebagai masa tersubur bagi perempuan.

3. Gaya Hidup

3. Gaya Hidup
Pexels/NathanCowley

Gaya hidup yang tidak sehat dapat berpotensi meningkatkan kemandulan, baik pada perempuan maupun laki-laki. Mengganti kebiasaan buruk dan membangun gaya hidup yang sehat dapat menjadi solusi untukmu dan pasangan jika ingin meningkatkan peluang kehamilan.

Ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat berakibat fatal untuk kehamilan. Kebiasaan tersebut adalah penyalahgunaan alkohol, bir, tembakau, dan zat-zat stimulan. 

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa alkohol dan narkoba adalah penyebab mutasi dalam jumlah dan susunan kromosom, ini juga dapat menyebabkan berkurangnya kualitas sperma yang akan membuahi sel telur.

Selain itu, gaya hidup dengan stres yang berkepanjangan, kurang tidur, serta bergadang juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.

 Khususnya pada laki-laki, karena pada jam 11 malam, biasanya laki-laki mulai memproduksi hormon testosteron, jika sering tidur lewat dari jam ini, maka itu akan berdampak pada kualitas sperma laki-laki.

Karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan berolahraga secara teratur. Dengan pola hidup yang sehat ini, kemungkinan kamu dan pasangan untuk cepat mendapat momongan pun semakin besar.

Berapa Kali Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal?

Berapa Kali Frekuensi Berhubungan Seks Ideal
Pexels/AnnaShvets

Pada dasarnya tidak ada jumlah pasti berapa kali kamu harus berhubungan seks untuk hamil. Kemungkinan hamil dapat bergantung pada usia, genetika, dan kesehatan pasangan secara keseluruhan.

Riset membuktikan bahwa kualitas sperma akan lebih baik jika dikumpulkan dalam waktu 2-3 hari tanpa melakukan seks. Riset tersebut juga membuktikan bahwa pembuahan akan lebih sukses pada pasangan yang berhubungan seks setiap 1-2 hari atau sekitar 3-4 kali seminggu.

Menurut sebuah studi statistik yang dipimpin oleh David Dunson di Duke University, yang meneliti kemungkinan pembuahan yang melibatkan 770 perempuan Eropa, mereka setidaknya dua kali seminggu melakukan seks sebelum berhasil mencapai kehamilan. 

Berhubungan seks sehari atau dua hari sekali selama periode ovulasi akan meningkatkan potensi untuk hamil. Cobalah untuk tidak terlalu sering atau terlalu jarang berhubungan seks.

Namun, perlu kamu ingat juga bahwa jangan sampai menjadi beban karena hal itu bisa mengakibatkan stres yang akan berdampak pada proses kehamilanmu nantinya.

Nah itu dia informasi seputar berapa lama durasi seks yang dibutuhkan agar cepat hamil? Selain memerhatikan durasi dan frekuensi dalam berhubungan seks, perhatikan juga faktor penentu lainnya ya agar peluangmu untuk hamil semakin meningkat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat!

Baca juga:

Topic:

The Latest