Cukup banyak pasangan suami istri yang memiliki keinginan untuk mendapatkan keturunan. Akan tetapi, tidak semua pasangan bisa dengan mudah mendapatkannya. Hamil bisa menjadi satu kondisi yang susah digapai oleh beberapa perempuan di luar sana. Berbagai cara pun ditempuh demi mendapatkan sang buah hati. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program kehamilan.
Tak dapat dipungkiri, mengikuti program hamil bisa mempercepat keberhasilan perempuan untuk mengandung seorang anak.
Namun, sebelum mencoba program kehamilan ada hal-hal yang sebaiknya diperhatikan oleh kamu dan pasangan. Karena dalam beberapa kasus, tidak sedikit juga lho pasangan suami istri yang justru memperhambat program hamil. Berikut telahPopmama.comrangkum 5 Kesalahan Program Hamil yang Kerap Dilakukan Pasangan Suami Istri. Simak terus supaya faktor-faktor yang dapat menghambat kehamilan ini bisa dihindari!
1. Gaya hidup yang tidak sehat
Pexels/KampusProduction
Bila kamu ingin segera mendapatkan keturunan, maka yang perlu diperhatikan pertama kali adalah seberapa sehat gaya hidup yang sudah kamu lakukan. gaya hidup sehat berlaku juga untuk pasangan. Kesehatan menjadi satu kunci penting untuk berhasil hamil.
Coba lah untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan, seperti merokok, minum minuman keras, atau bahkan menggunakan narkoba.
Di samping itu, kamu bisa mulai menerapkan gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga, menjaga berat badan dengan diet yang sehat, mengurangi konsumsi kafein, dan hal lainnya yang bisa menyehatkan tubuh.
Editors' Pick
2. Overthinking dan stres
Pexels/AndreaPiacquadio
Setelah menerapkan gaya hidup sehat, kamu juga perlu untuk menghindarkan terlalu banyak berpikiran negatif yang kemudian bisa menimbulkan stres.
Perlu kamu ketahui, tingkat stres yang tinggi juga berpengaruh negatif terhadap konsepsi atau pembuahan.
Stres bisa menyebabkan hormon tidak seimbang yang bisa mengganggu siklus ovulasi. Wanita yang tingkat stresnya tinggi jarang biasanya siklus ovulasinya tak seimbang.
Cobalah untuk lebih rileks dan santai, hindari pekerjaan yang dapat memicu stress berkepanjangan jika program kehamilan yang dijalankan cepat berhasil.
3. Tidak mengetahui waktu tepat untuk berhubungan intim
Pexels/AneteLusina
Dengan mengetahui waktu yang tepat untuk pasangan bisa berhubungan intim, maka semakin meningkat peluang berhasil untuk istri bisa hamil. Waktu yang tepat untuk melakukannya adalah sekitar 4-6 hari sebelum sebelum ovulasi, saat hari ovulasi, atau 4-6 hari setelah ovulasi.
Masa subur dan ovulasi itu sendiri terjadi saat pertengahan siklus menstruasi. Ovulasi biasanya terjadi di titik tengah siklus tersebut. Untuk lebih jelasnya, misal kamu memiliki siklus menstruasi berjumlah 28 hari. Titik tengah dari 28 hari adalah hari ke-14. Berarti perkiraan terjadinya ovulasi kemungkinan besar terjadi saat hari ke-14 setelah menstruasi.
Masa subur terjadi sekitar 4-5 hari menjelang ovulasi hingga saat ovulasi itu berlangsung. Namun, di antara semua itu waktu yang paling tepat bagi mu dan pasangan untuk melakukan hubungan intim adalah dua hari menjelang ovulasi sampai proses ovulasi itu terjadi. Masa ini sering dianggap sebagai masa tersubur bagi perempuan
Saat hari ovulasi, sel telur yang dilepaskan bisa bertahan selama 12 sampai 24 jam di tuba falopi. Sel telur bisa berjumpa dengan sperma yang tersedia, yang biasanya dapat hidup di tubuh perempuan selama tiga sampai 5 hari. Untuk mengetahui masa ovulasi ini, kamu bisa melakukan melakukan pemeriksaan secara fisik atau menggunakan alat tes ovulasi yang biasanya tersedia di toko-toko tertentu.
4. Terlalu jarang atau keseringan berhubungan intim
Freepik/master1305
Meskipun waktu subur untuk melakukan hubungan intim itu saat masa ovulasi seperti yang disebutkan di atas, kamu tetap harus secara konsisten berhubungan intim untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Konsisten di sini bukan berarti juga kamu bisa setiap hari berhubungan intim. Hal tersebut justru berakibat ke penurunan jumlah dan kualitas sperma yang bisa menunda proses pembuahan. Karena umumnya, sperma memerlukan waktu sekitar beberapa hari untuk memproduksi kembali.
Waktu ideal untuk pasangan bisa berhubungan intim adalah sekitar jeda 1-3 hari atau sekitar tiga sampai empat kali seminggu. Selain itu, penting juga untuk melakukan hubungan intim setiap hari sepanjang masa kesuburan (ovulasi) karena ini dapat memperbesar peluang kehamilan.
Terlalu sering melakukan hubungan intim juga dapat mengakibatkan kebosanan pada pasangan dan jarang melakukannya juga dapat membuat kemampuan gerak sperma (motilitas) akan berkurang. Jadi, lebih baik frekuensinya tidak terlalu sering atau pun sebaliknya.
Menurut asisten profesor dari Obstetrics dan Gynecology Ohio State University Medical Center, Melissa M. Goist, waktu yang baik untuk melakukan hubungan intim ini ialah di saat pagi hari setelah pasangan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
5. Menitikberatkan permasalahan pada perempuan
Pexels/PavelDanilyuk
Dalam beberapa kasus di mana kehamilan tidak kunjung berhasil, perempuan sering disalahkan sepenuhnya. Padahal, pria juga bisa menjadi sebab permasalahan kesuburan. Masalah kesuburan bisa terjadi kepada wanita ataupun pria, maka keduanya disarankan untuk terus melakukan pengecekan dan menjalani saran yang dianjurkan oleh dokter demi keberhasilan program hamil.
Nah itulah faktor-faktor yang dapat menghambat program kehamilan. Dengan mengetahui 5 Kesalahan Program Hamil yang Kerap Dilakukan Pasangan Suami Istri, kamu dapat meminimalisir melakukan kesalahan selama program kehamilan.
Selain itu, penting juga bagimu untuk menjaga komunikasi terhadap pasangan, utarakan padanya bila ada hal yang membuatmu merasa tak nyaman saat berhubungan. Jangan ragu juga untuk konsultasikan ke dokter dan mengikuti anjuran yang disarankan oleh dokter ya. Kuncinya, jangan pernah berputus asa dan tetap berdoa. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya!