Beberapa kondisi yang dapat menyebabnya jumlah sperma yang rendah antara lain:
Pembesaran vena dalam skrotum pria dapat mengganggu aliran darah ke testis. Ini dapat menyebabkan suhu di testis meningkat. Setiap kenaikan suhu dapat berdampak negatif pada produksi sperma. Sekitar 40 persen laki-laki dengan jumlah sperma rendah atau jumlah kualitas sperma rendah memiliki masalah yang sama.
Virus seperti infeksi menular seksual dapat mengurangi jumlah sperma dalam air mani.
Sementara banyak pria dengan oligospermia memiliki ejakulasi yang khas. Sementara beberapa masalah ejakulasi dapat mengurangi jumlah sperma. Ejakulasi retrograde adalah salah satu masalah tersebut. Ini terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih alih-alih keluar dari ujung penis.
Hal-hal lain yang dapat mengganggu ejakulasi termasuk cedera, tumor, kanker, dan operasi di masa lalu.
Obat penghambat beta, antibiotik, dan obat tekanan darah dapat menyebabkan masalah ejakulasi dan mengurangi jumlah sperma.
Otak dan testis menghasilkan beberapa hormon yang bertanggung jawab untuk terjadinya ejakulasi dan produksi sperma. Ketidakseimbangan dalam salah satu hormon ini dapat menurunkan jumlah sperma.
- Paparan bahan kimia dan logam
Pestisida, bahan pembersih, dan cat serta bahan untuk melukis adalah beberapa bahan kimia yang dapat mengurangi jumlah sperma. Paparan logam berat, seperti timah, juga bisa menyebabkan masalah ini.
Sering duduk, meletakkan laptop di atas alat kelamin, dan mengenakan pakaian ketat bisa menyebabkan panas berlebih. Peningkatan suhu di sekitar testis dapat mengurangi produksi sperma untuk sementara waktu.
- Penggunaan narkoba dan alkohol
Penggunaan narkoba, termasuk ganja dan kokain, dapat mengurangi jumlah sperma. Minum alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan efek yang sama. Laki-laki yang merokok mungkin memiliki jumlah sperma yang lebih rendah daripada laki-laki yang tidak merokok.
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko jumlah sperma rendah dalam beberapa cara. Kelebihan berat badan bisa secara langsung mengurangi jumlah sperma yang bisa dihasilkan oleh tubuh. Masalah berat badan juga dapat mengganggu produksi hormon.