Ahli Sebut Perempuan Vegan Lebih untuk Susah Hamil, Ini Alasannya!

Tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan bisa membuat kamu kekurangan zat besi dan vitamin

12 Mei 2022

Ahli Sebut Perempuan Vegan Lebih Susah Hamil, Ini Alasannya
Pexels/Vegan Liftz

Pernahkah kamu mendengar banyak orang di luar sana yang beranggapan bahwa orang yang menjalani pola hidup vegan atau vegetarian tentunya akan memiliki tubuh yang lebih sehat? Padahal belum tentu lho!

Mengonsumsi banyak asupan sayur dan buah memang dipercaya dapat memberikan banyak manfaat pada tubuh. Namun, menjadi vegan juga bisa membuat seseorang mengalami kekurangan nutrisi.

Hal ini bisa memengaruhi beberapa kondisi tubuh, termasuk memengaruhi kesuburan bagi kamu yang sedang dalam program hamil.

Bahkan, sudah ada ahli yang menyebutkan bahwa perempuan vegan berisiko mengalami kesulitan untuk hamil dibandingkan perempuan yang melengkapi nutrisinya dengan makanan yang berasal dari hewan.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak rangkuman informasi dari Popmama.com berikut ini, mengenai penjelasan ahli soal perempuan vegan lebih susah untuk hamil, dilansir dari dailymail.co.uk.

1. Ahli fertilitas memperingatkan bahwa perempuan vegan akan lebih susah hamil

1. Ahli fertilitas memperingatkan bahwa perempuan vegan akan lebih susah hamil
Frepik/wirestock

Dilansir dari DailyMail, ahli fertilitas mencoba memperingatkan para perempuan vegan yang sedang dalam program hamil. Mereka menyatakan bahwa perempuan yang menerapkan pola hidup vegan cenderung lebih sulit untuk hamil.

Seorang ahli biologi reproduksi, Grace Dugdale memperingatkan bahwa meskipun vegan mendapatkan nutrisi tinggi dari buah, sayuran, dan kacang-kacangan, namun pola hidup vegan dapat menyebabkan masalah bagi perempuan yang sedang mencoba untuk hamil.

Editors' Pick

2. Mengapa perempuan vegan dianggap lebih susah untuk hamil?

2. Mengapa perempuan vegan dianggap lebih susah hamil
Freepik/jcomp

Seperti yang kita ketahui, vegan adalah sebuah pola makan yang berfokus mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Dengan kata lain, orang yang menerapkan vegan akan menghindari makanan yang berasal dari hewan, baik daging ayam, sapi, unggas, babi, hingga makanan laut. Namun, batasan dalam pola makan ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Karena tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, maka seseorang yang menjadi vegan menjadi berisiko kekurangan zinc, zat besi dan vitamin B-12. Selain itu, vegan juga berisiko mengalami kekurangan omega 3, yang berasal dari minyak ikan dan yodium, yang biasa terkandung dalam susu dan ikan putih. Padahal, mineral dan vitamin ini sangat penting untuk mendukung program hamil. 

Maka dari itu, para ahli fertilitas menyarankan bahwa ada baiknya jika perempuan yang sedang dalam program hamil untuk mulai makan sedikit daging dan ikan lagi.

3. Pentingnya B-12 untuk program hamil

3. Penting B-12 program hamil
Freepik/zefirchic06

Perlu diketahui bahwa asam folat dan vitamin B lainnya sangat berperan penting dalam perkembangan otak janin dan sumsum tulang belakang. Pada umumnya, tahap perkembangan ini terjadi di awal masa kehamilan, atau bahkan saat kamu belum menyadari bahwa kamu tengah hamil.

Lantas, apa risiko dari tubuh yang kekurangan vitamin B-12? World Health Organization (WHO) sendiri menyatakan bahwa kadar vitamin B-12 yang rendah dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.

Vitamin B-12 juga tak kalah pentingnya dengan folat untuk menjaga kesehatan saraf dan perkembangan bayi dalam kandungan nantinya.

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), orang dewasa harus memenuhi asupan 2,4 mikrogram vitamin B-12 setiap harinya. Sedangkan ibu hamil membutuhkan sekitar 2,6 mikrogram per hari dan ibu menyusui 2,8 mikrogram per hari.

4. Risiko dari kurangnya zat besi dari asupan hewani

4. Risiko dari kurang zat besi dari asupan hewani
Freepik/jcomp

Risiko yang juga mungkin dialami perempuan vegan adalah anemia defisiensi besi. Ini merupakan kondisi di mana seseorang memiliki terlalu sedikit sel darah merah sehat karena kadar zat besi terlalu sedikit dalam tubuh.

Anemia bisa menyebabkan perempuan dapat mengalami masalah ovulasi atau gangguan proses pelepasan sel telur saat menjalani program hamil. Tak hanya itu, anemia juga dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin kelak, yang salah satunya adalah bayi lahir prematur.

5. Pentingkah mengonsumsi suplemen untuk memenuhi nutrisi yang belum tercukupi?

5. Pentingkah mengonsumsi suplemen memenuhi nutrisi belum tercukupi
Freepik.com/whatwolf

Ya, bagi kamu yang vegan atau vegetarian, penting untuk mengonsumsi suplemen dan lebih banyak makanan sehat. Vitamin B-12 memang dapat ditemukan di susu dan telur, namun biasanya dokter akan tetap menyarankan suplemen untuk mengejar ketertinggalan nutrisi dalam tubuh.

"Jika vegan dan vegetarian tidak mengonsumsi suplemen yang tepat, maka mereka juga harus mengejar ketertinggalan untuk memenuhi nutrisi di tubuh," ujar Dugdale mengutip dari Daily Mail.

Sebenarnya, para ahli biologi mengaku memahami alasan mengapa orang menjadi vegan, yang salah satunya adalah karena kepedulian terhadap lingkungan.

Namun, para ahli hanya mencoba memperingatkan kepada perempuan yang sedang dalam program hamil bahwa alangkah baiknya mengonsumsi sedikit daging dan ikan demi kesuburan dan mendapatkan kehamilan yang sehat.

Bahkan, tak hanya bagi perempuan, laki-laki juga membutuhkan zinc yang terkandung dalam daging untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Dengan begitu, peluang calon Mama dan Papa untuk mendapatkan kehamilan bisa meningkat.

Demikianlah informasi mengenai penjelasan ahli soal perempuan vegan lebih susah untuk hamil.

Saat dalam program hamil, maupun saat sedang hamil, tubuh kamu membutuhkan nutrisi yang baik serta seimbang. Maka dari itu, penting untuk memerhatikan apakah makanan yang dikonsumsi setiap hari mencukupi kebutuhan gizi harian tubuh.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu dalam mempersiapkan kehamilan ya!


Baca juga:

The Latest