Antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, selenium, likopen, dan polifenol berperan penting dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kerusakan oksidatif ini berkaitan erat dengan penuaan sel, peradangan, serta gangguan fungsi organ, bila terjadi secara kronis, bisa berdampak negatif pada sistem reproduksi.
Secara umum, asupan antioksidan membantu menjaga kesehatan jantung, sistem imun, dan integritas sel tubuh.
Dalam konteks kesuburan laki-laki, menjaga keseimbangan lingkungan oksidatif sangat penting agar sperma terbentuk secara normal, memiliki DNA yang utuh, dan mampu bergerak dengan baik.
Menurut penelitian dipublikasikan dalam Journal of Reproductive Biology and Endocrinology, konsumsi makanan kaya antioksidan terbukti berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas sperma, termasuk konsentrasi, kemampuan bergerak dan bentuk sperma.
Karena itu, pola makan kaya antioksidan sering direkomendasikan sebagai cara alami dalam untuk meningkatkan kualitas sperma.