Saat hendak membeli taoge, ada beberapa tips yang perlu Mama ketahui supaya bisa mendapatkan yang berkualitas baik. Dikutip dari Parenting First Cry, pilihlah taoge yang tampak segar dan berwarna putih cerah. Hindari memilih taoge yang tampak sudah layu, putih pucat dan berbau apek.
Setelah dibeli, segera olah taoge. Apabila masih ada sisa yang akan disimpan, segera masukkan ke dalam kulkas. Ingat ya, kulkas tempat menyimpan taoge juga harus dalam kondisi bersih. Simpan dalam wadah yang beralaskan tisu dan tutup rapat, maksimal disimpan selama 4-5 hari.
Apabila Mama ingin mengolah taoge, hindari mengonsumsinya dalam kondisi mentah, ya. Makan taoge mentah sering dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan, terutama saat Mama sedang program hamil atau sedang hamil di trimester pertama.
Menurut US Food and Drug Administration, tidak aman bagi ibu hamil dan perempuan yang sedang menjalani program hamil mengonsumsi taoge mentah.
Ini karena taoge mentah mengandung beberapa jenis bakteri, seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli. Bakteri-bakteri ini dapat masuk ke biji kecambah melalui celah di kulitnya. Bakteri ini pun terus tumbuh dalam kondisi lembap. Jadi, meski tampak bersih, taoge yang masih mentah tetap berpotensi menimbulkan penyakit lho, Ma.
Khusus bagi ibu hamil, terutama di trimester pertama, bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan efek yang sangat berbahaya. Salah satunya listeriosis, yang dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi pada janin.
Jadi jika Mama ingin makan taoge, pastikan taoge dimasak sampai matang sempurna. Ini supaya bakteri dalam taoge mati dan menghilangkan risiko infeksi bakteri. Jika dikonsumsi mentah atau setengah matang, bakteri bisa saja masih bertahan hidup, Ma.
Apabila Mama ragu, konsultasikan tentang konsumsi taoge ini dengan dokter, ya. Jangan lupa barengi juga makan makanan bergizi dengan gaya hidup sehat lain, seperti rutin berolahraga dan istirahat cukup.