Saat mendengar tentang alat kontrasepsi laki-laki, yang langsung terlintas di pikiran mungkin adalah kondom. Namun, tahukah kamu bahwa ada juga alat kontrasepsi laki-laki yang bekerja dengan cara mengatur hormonal?
Alat kontrasepsi hormonal laki-laki bekerja dengan cara menghentikan proses reproduksi. Alat kontrasepsi tersebut perlahan-lahan akan mematikan proses produksi sperma agar tidak terjadi pembuahan.
Salah satu alat kontrasepsi hormonal yang banyak diteliti adalah gel kontrasepsi. Gel tersebut mengandung hormon sintetis yang disebut progesteron, yang dapat memblokir produksi testosteron alami di testis. Karena menurunnya hormon testosteron, maka laki-laki tidak dapat memproduksi sperma sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Gel kontrasepsi ini digunakan dengan cara dioleskan ke bahu dan lengan laki-laki setiap hari. Saat gel diserap ke dalam kulit, maka secara perlahan gel yang berada di bawah kulit akan melepaskan hormon kontrasepsi yang menurunkan kesuburan laki-laki selama ia terus menggunakan gel tersebut.
"Hanya ada sedikit efek samping dari penggunaan gel, dan hasilnya sangat menjanjikan," kata Christina Wang, pakar kontrasepsi laki-laki di University of California, Los Angeles, yang memimpin uji klinis kontrasepsi hormonal pada laki-laki.
Untuk mencegah efek samping seperti menurunnya libido, gel ini juga mengandung sedikit testosteron yang dikembalikan ke tubuh. Tentu saja kadar testosteron yang dikembalikan dalam jumlah yang rendah untuk mencegah produksi sperma.
Gel kontrasepsi ini telah diuji klinis pada tahun 2012 yang melibatkan 99 laki-laki. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa 90% laki-laki mengalami infertilitas sementara untuk mencegah kehamilan.
Selain itu, hasil uji menunjukkan bahwa gel tersebut menimbulkan beberapa efek samping yang mirip dengan alat kontrasepsi hormonal perempuan, seperti penambahan berat badan, jerawat, libido menurun, dan perubahan suasana hati.