Dilansir dari Mayoclinic, ada dua jenis kista ovarium, yaitu kista fungsional dan kista patologis. Kista fungsional biasanya muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi, sedangkan kista patologis biasanya muncul akibat pertumbuhan sel yang abnormal.
Namun, penyebab kista ovarium yang paling umum terjadi disebabkan oleh siklus menstruasi.
Biasanya sel telur akan tumbuh dalam kantung kecil yang disebut dengan folikel. Jika sel telur sudah matang, maka folikel akan pecah dan sel telur mulai dilepaskan. Namun, pada kasus kista folikel, sel telur tidak bisa dilepaskan karena folikel tidak pecah. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kista folikel.
Saat folikel pecah dan sel telur dilepaskan, kantung folikel akan kosong dan menyusut, ini selanjutnya disebut dengan korpus luteum. Pada kasus kista korpus luteum, kantong folikel menutup kembali dan tidak mengalami penyusutan, sehingga cairan menumpuk di dalamnya dan menyebabkan kista.
Kista dermoid dapat berisi jaringan seperti rambut, kulit atau gigi. Ini terjadi karena kista ini terbentuk dari sel embrio. Kista ini bersifat jinak, meskipun dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kanker dan hanya bisa ditangani dengan pembedahan.
Kista ini berkembang di permukaan ovarium dan berisikan cairan atau lendir. Kistadenoma berukurang 5-20 cm dengan dinding yang tipis dan terdapat sekat-sekat di dalamnya. Kista jenis ini umumnya bersifat jinak.
Kista endometriosis terjadi karena sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim. Beberapa jaringan yang terbentuk bisa menempel di beberapa bagian tubuh termasuk ovarium. Kista biasanya berisi darah yang berwarna merah atau coklat yang disebut dengan endometrioma.