Hamil saat menstruasi? Mungkin saja.
Berhubungan seks tepat saat ovulasi ataupun beberapa hari setelahnya tetap memungkinkan terjadi pembuahan.
Sebab sel sperma dapat bertahan hidup selama 5 hari di dalam sistem reproduksi wanita. Usia hidup sel telur memang tidak lama, namun jika sel sperma tetap berhasil membuahi sel telur sekalipun saat ovulasi, kehamilan pun tidak dapat dihindari.
Setelah ovulasi terjadi, hormon Progesteron memerintahkan dinding rahim (endometrium) mempersiapkan tempat untuk pembuahan sehingga menghasilkan embrio. Perlu waktu 10 -15 hari pada proses ini agar embrio ‘nyaman’ berkembang pada dinding rahim.
Saat ini juga beberapa hormon lainnya yang penting untuk perempuan di produksi agar tubuh mampu menjaga kehamilan.
Sementara jika tidak terjadi pembuahan, hormon progesteron akan menurun dan hilang yang ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina dan disebut menstruasi. Sejumlah hormon lainnya juga dilepaskan guna mempersiapkan siklus ovulasi di bulan berikutnya (pada menstruasi yang teratur).
Jadi, menstruasi sebenarnya adalah fase terakhir dari rangkaian ovulasi. Saat kamu mendapatkan menstruasi, kemungkinan besar proses ovulasi sudah terjadi dua minggu sebelumnya, itulah saat terbaik untuk hamil. Perlu diingat bahwa siklus ini penting untuk terjadinya suatu kehamilan.