Popmama Arisan: Bukan Hanya PCOS, Ketahui Penyebab Lain Ketidaksuburan

Menurut ahli, terdapat beberapa permasalahan yang membuat perempuan sulit hamil, apa saja?

20 Juli 2019

Popmama Arisan Bukan Ha PCOS, Ketahui Penyebab Lain Ketidaksuburan
Dok. Popmama.com

Saat memutuskan untuk menikah, pasangan suami dan istri pastinya sangat mengharapkan kehadiran buah hati sebagai pelengkap keluarga. Namun, rencana untuk memiliki anak dalam waktu yang cepat bisa terhambat karena berbagai faktor. 

Faktor umum yang terjadi yang memengaruhi kehamilan adalah terdapatnya gangguan hormon atau Polycystic ovary syndrome (PCOS). PCOS adalah kelainan hormon yang umum terjadi pada perempuan usia reproduksi.

Perempuan dengan PCOS mungkin memiliki periode menstruasi yang jarang atau berkepanjangan dan terdapat kelebihan kadar hormon pria (androgen). Ovarium dapat mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan (folikel) dan bisa gagal melepaskan telur secara teratur.

Ternyata, bukan hanya PCOS saja yang memengaruhi ketidaksuburan. Terdaftar faktor lain yang bisa membuat pasangan sulit mendapatkan keturunan. Faktor tersebut dibahas dalam Popmama Arisan yang berlangsung Akhir Juni lalu.

Kali ini Popmama.com bekerja sama dengan Malaysia Healtcare Travel Council (MHTC) mengangkat tema Mengenal Masalah Infertilitas & Program Bayi Tabung

Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) adalah badan pemerintah, yang dibentuk berdasarkan inisiatif Menteri Kesehatan Malaysia, namun saat ini berada dibawah Kementerian Keuangan Malaysia, yang bertugas mengelola wisata kesehatan di Malaysia.

Popmama.com dan MHTC berkolaborasi dengan Genesis IVF & Women's Specialist Center Penang menghadirkan pembicara yaitu Dr. Lau Soon Yen, Fertility Doctor dan Sujada A/P Subramanian selaku Head of Nurse and Counseling, Farah Delah Suhaimi sebagai Marketing Director MHTC di Indonesia  dan hadir juga Parenting Influencer, Nucha Bachri yang membagikan pengalaman dia yang pernah berjuang untuk memiliki momongan. 

Dalam Popmama Arisan kali ini, para peserta yang terdiri dari pasangan suami-istri yang tengah merencanakan kehamilan, mendapatkan informasi mengenai permasalahan ketidaksuburan.

Selain itu, peserta juga mendapat edukasi mengenai perencanaan perawatan bayi tabung (IVF) sebagai salah satu pilihan tindakan medis dan melakukan konsultasi dengan pakar kesuburan mulai dari tahap awal hingga program tersebut dapat berhasil.

Seperti apa geliat acara Popmama Arisan yang dilakukan di GoWork, fX Sudirman ini? 

1. Penjelasan Dr. Lau mengenai faktor penting yang menghambat kesuburan

1. Penjelasan Dr. Lau mengenai faktor penting menghambat kesuburan
Dok. Popmama.com/Novy Agrina

Dalam acara ini, Dr. Lau dari Genesis IVF menjelaskan mengenai faktor-faktor apa saja yang menghambat kesuburan seseorang. Ia menekankan bahwa, ketidaksuburan bukan hanya bisa terjadi pada perempuan, tapi laki-laki juga bisa tidak subur dikarenakan berbagai hal. 

Ia menjelaskan bahwa faktor ketidaksuburan bukan hanya dari gangguan hormon saja seperti PCOS melainkan faktor lain seperti faktor usia. Faktor usia sangat memengaruhi ketidaksuburan bagi perempuan maupun laki-laki.

Menurut Dr. Lau faktor umur dirasa penting karena banyak pasien yang mengabaikan pemeriksaan semejak dini. Padahal semakin dini melakukan pemeriksaan maka pasien akan tahu apa penyebab utama ketidaksuburan. Pemeriksaan meliputi kualitas sperma dan telur, pemeriksaan tubuh, dan pemeriksaan USG. 

"Kasus ketidaksuburan yang ditemukan pada laki-laki biasanya hanya pada kualitas spermanya, jarang ada permasalahan yang lain. Namun, pada perempuan lebih banyak pemeriksaan yang harus dilakukan dari rahim, telur, sel darah, dan hormon. Jika terdapat permasalahan maka akan mengganggu kesuburan," katanya. 

Kembali lagi Dr. Lau mengingatkan bahwa itu pentingnya faktor umur jadi hal terpenting. "Pada zaman ini, banyak orang yang hanya memikirkan karir dan uang dulu sebelum melakukan pemeriksaan setelah menikah, itulah yang membuat peluang untuk memiliki anak jadi ikut terlambat karena semakin meningkatnya usia, maka kualitas sperma dan jumlah telur juga akan berkurang. Jadi jika perempuan berusia di bawah 35 tahun dalam 12 bulan tidak hamil maka harus cepat lakukan pemeriksaan," ungkap Dr. Lau.  

Faktor yang menghambat kesuburan diataranya adalah gaya hidup, disfungsi ovulasi, cadangan sel telur menurun, berat badan,stres, gangguan saluran sperma, dan penyakit atau masalah panggul. Jika kondisi tidak normal ditemukan pada salah satu dari pasangan, maka pasangan lain harus tetap diperiksa.

2. Apa yang dilakukan suami istri ketika mengetahui adanya faktor ketidaksuburan pada pasangannya?

2. Apa dilakukan suami istri ketika mengetahui ada faktor ketidaksuburan pasangannya
Dok. Popmama.com/Novy Agrina

Setelah melakukan pemeriksaan bersama ternyata terdapat permasalahan ketidaksuburan pada salah satu atau mungkin keduanya pasangan suami istri, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konseling rutin untuk mengetahui program apa yang harus dilakukan keduanya untuk memiliki anak.

Sujada Subramaniam selaku Kepala Bidang Keperawatan Kesuburan dari Genesis IVF mengatakan bahwa pasangan harus tetap mendukung satu sama lain ketika mengetahui adanya ketidaaksuburan. 

Infertilitas adalah salah satu pengalaman paling menegangkan dari siapa pun dalam kehidupan ini. Karena itu, konseling bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan penjelasan tujuan hidup. Konseling berfokus pada konteks dukungan, saran dan bimbingan kepada pasangan.

Menurut Sujada, peran perawat sangat penting bagi pasien yang mengalami permasalahan infertilitas. "Sebagai seorang perawat yang bertanggung jawab atas infertilitas, kami sangat berperan dalam memberikan dukungan dan pengertian emosional, meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pasangan untuk mengambil keputusan, membuat pilihan dan selalu siap untuk kesulitan dan kegagalan, membantu menangani hasil positif dan negatif dalam konteks kehamilan, dan menjelaskan cara untuk mengatasi masalah tersebut," kata Sujada. 

Selain dokter, kehadiran perawat dirasa sangat penting menjadi media perantara antara pasien dan dokter. Namun, perannya akan sia-sia jika para pasangan tidak mendukung satu sama lain, bahkan saling menyalahkan. 

"Menurut data, faktor utama kesulitan kehamilan bagi perempuan adalah ketidakseimbangan hormon (20-50%), saluran ovulasi yang tersumbat (30-40%), penyumbatan Rahim (15-20%) dan lainnya. Infertilitas belum tentu menjadi tanggung jawab istri. Studi ini menemukan bahwa laki-laki juga menghadapi 50% kemandulan," tambahnya.

Editors' Pick

3. Penanganan infertilitas yang bisa dilakukan pasangan suami istri

3. Penanganan infertilitas bisa dilakukan pasangan suami istri
Dok. Popmama.com/Novy Agrina

Dr. Lau menjelaskan dalam slide presentasinya, bahwa terdapat penanganan yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ketidaksuburan. Diantaranya:

Penaganan dari Perspektif Perawatan Primer

1. Pengaturan siklus haid – menggunakan COCP sebelum stimulasi sel telur.
Perawatan ini bisa dilakukan untuk pasien dengan PCOS.

2. Stimulasi Sel Telur

  • Clomiphene Citrate (CC) 50-100mg setiap hari x 5 hari (mulai H2 / H3)
  • r-FSH stimulation of 50-75IU setiap hari (atau kombinasi dengan CC)
  • Eg: Simple-to-use (r-FSH PEN

3. Penentuan Waktu Ovulasi:

  • Dengan USG (terutama USG Trans-Vaginal
  • Dapat menggunakan r-HCG (dengan suntikan yang sudah terisi)

4. Hubungan seksual yang ditentukan waktunya

5. Program bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF)

4. Penjelasan mengenai program bayi tabung

4. Penjelasan mengenai program bayi tabung
Dok. Popmama.com/Novy Agrina

Jika bayi tabung atau IVF menjadi pilihan yang dilakukan pasangan suami istri, maka ada beberapa hal yang harus dipahami mengenai IVF. Berikut fakta seputar IVF menurut Genesis IVF Penang.

Apa itu bayi tabung (IVF)?

  • IVF adalah prosedur untuk menangani masalah kesuburan dan membantu mendapatkan anak.
  • Sejak proses IVF, telur matang diambil dari ovarium dan dibuahi dengan sperma di laboratorium.
  • Setelah membuahi sel telur yang menjadi embrio tertanam ke dalam rahim untuk kehamilan terjadi.
  • Tes IVF memakan waktu sekitar -2 minggu (protokol pendek) atau 4-5 minggu (protokol panjang)

Seberapa jauh prosedur IVF berhasil?
Tingkat kronis IVF adalah sekitar 60-70% terutama karena semakin tersedia usia perempuan, semakin tinggi tingkat keberhasilan untuk kehamilan melalui IVF

5. Apa yang harus dipersiapkan ketika ingin lakukan program bayi tabung?

5. Apa harus dipersiapkan ketika ingin lakukan program bayi tabung

Pada presentasi yang dilakukan oleh Sujada, terdapat hal-hal yang harus dipersiapkan ketika pasangan memilih bayi tabung sebagai program kehamilannya, salah satunya adalah melakukan konseling terlebih dahulu. Apa saja:

A. Sebelum mengambil perawatan IVF

  • Infertilitas dapat merusak hubungan domestik.
  • Konseling dapat membantu pasangan lebih memahami dan saling membantu.
  • Tidak yakin apa yang harus dilakukan.
  • Konseling dapat membantu pasangan membantu pilihan perawatan yang tepat dan ini juga dapat mengurangi stres dan emosi.
  • Ambil langkah pertama menuju perawatan.
  • Konseling dapat meredakan kekhawatiran pasangan
  • Pemeriksaan investigasi yang tertunda
  • Sambil menunggu hasilnya, konseling melalui pemberian fakta dalam bentuk buku, video dan grafik dapat meredakan ketegangan pasangan
  • Kesediaan untuk membuat keputusan
  • Konseling tentang proses tabung bayi dijelaskan kepada pasangan sehingga mereka memiliki ikhtisar proses ini secara keseluruhan jika pengobatan IVF dianjurkan.
  • Penjelasan dari 5 langkah yang harus diambil dalam proses IVF:
    - Stimulasi ovulasi melalui injeksi hormon
    - Produksi telur dari ovarium dan sampel sperma
    - Pemupukan telur di laboratorium
    - Penanaman embrio di dalam rahim (E.T.)
    - Obat hormon

B) Selama perawatan IVF

  • Perencanaan keuangan. Mengingat program bayi tabung cukup membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pada saat konseling, pasien akan dijelaskan berapa biaya yang harus dikeluarkan selama program IVF. 
  • Stimulasi. Saat konseling, pasien akan dijelaskan perlunya injeksi hormonal, teknik injeksi, dan efek samping.

C) Setelah perawatan IVF 

  • Menunggu uji tes, biasanya saat masa ini, dokter dan perawat akan mendorong pasien untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan sehari-hari
  • Jelaskan pilihan alternatif: Jika program IVF gagal, maka dokter dan perawat akan memberikan pilihan lain pada pasien seperti melakukan pengulangan IVF, donor telur atau sperma, dan rencana lain yang menguatkan pasien atas kegagalan tersebut.

6. Nucha Bachri juga pernah mengalami sulit hamil

6. Nucha Bachri juga pernah mengalami sulit hamil
Dok. Popmama.com/Novy Agrina

Selain kedua narasumber dari Pulau Penang yang memberikan informasi terkait masalah kesuburan dan program bayi. Hadir pula Nucha Bachri yang merupakan Parenting Influencer, ia berbagi pengalamannya dimana ia pernah berjuang untuk bisa hamil. Nucha mengalami ketidakteraturan dalam hal datang bulan, menstruasinya tak lancar.

Saat berobat, ia rutin mengonsumsi Asam Folat dan Diphten yang bertujuan untuk mematangkan telur-telurnya dan membuat mens-nya teratur. Nucha selalu didampingi sang Suami untuk melakukan pengobatan.

"Kami pun, sempat beberapa kali ganti-ganti rumah sakit dan biaya yang keluar juga sudah lumayan banyak, sudah berbulan-bulan lakukan pengobatan ternyata program belum berhasil juga. Dalam perawatan juga ditemukan bahwa terdapat penyumbatan pada tubapalofi saya dan suami juga mengalami permasalahan pada sperma," katanya. 

Nucha mengaku, permasalahan ini membuat keduanya tak putus harapan dan terus mendukung satu sama lain. Segala pengobatan, terapi, operasi, dan perawatan dilakukan dengan kompak.

Nucha mengatakan bahwa keduanya juga berencana melakukan program IVF untuk bisa memiliki momongan. "Karena waktu itu, kami melihat pengalaman Alodita yang melakukan pengobatan di Penang. Kami pun juga sempat berangkat ke Penang untuk jalani pengobatan beberapa bulan dan sempat terpikir untuk program IVF. Saat di Malaysia, dokter begitu ramah dan cepat dalam melayani. Tapi, belum sempat program IVF ternyata Tuhan berkehendak lain, saya hamil. Waktu 2,5 tahun akhirnya berbuah manis," ungkap Nucha. 

Pada kesempatan ini, Nucha juga memberikan semangat kepada para peserta yang hadir dalam Popmama Arisan bulan Juni lalu. Ia mengingatkan bahwa yang terpenting dalam program kehamilan adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu berjuang bersama sebagai waktu yang tepat untuk mengenal satu sama lain. 

"Dokter aku waktu di Malaysia selalu mengingatkan untuk jangan memikirkan jadwal yang tepat buat berhubungan, tapi jadikan itu waktu yang tepat untuk saling cinta dan jangan jadikan sebuah beban, just make love," kata Nucha.

Bagi kamu yang ketinggalan informasi mengenai masalah kesuburan dan program bayi tabung yang disampaikan Dr. Lau dari Genesis IVF center, kamu bisa melihat video di bawah ini ya:

Itu dia keseruan Popmama Arisan bulan Juni 2019. Jangan sampai lewatkan keseruan Popmama Arisan selanjutnya, dan temukan berbagai pengalaman menarik lainnya ya. Jadi, jangan sampai ketinggalan Popmama Arisan di Instagram @Popmama_com. Sampai jumpa!

Baca juga:

The Latest