Bukan Hanya Usia Mama, Usia Papa juga Pengaruhi Kesehatan Janin

Usia papa berpengaruh pada kesehatan bayi dalam kandungan hingga dilahirkan

23 Maret 2021

Bukan Ha Usia Mama, Usia Papa juga Pengaruhi Kesehatan Janin
Freepik

Selama ini, usia mama dinilai sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin di dalam kandungan. Usia mama, mulai dari usia pernikahan, kehamilan, hingga melahirkan, dinilai memengaruhi kesuburan dan kesehatan janin. 

Padahal, perlu Mama ketahui, usia papa juga berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga dilahirkan. Berdasarkan salah satu penelitian kesehatan yang dipublikasikan oleh British Medical Journal menyebut, bayi yang lahir dari seorang papa berusia tua lebih rentan terserang masalah kesehatan. 

Masalah kesehatan yang bisa dialami di antaranya kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, dan masalah pernapasan. 

Apa saja pengaruh usia papa terhadap kesehatan bayi? Popmama.com telah merangkum penjelasannya seperti di bawah ini sehingga Mama dan pasangan bisa lebih menjaga kesehatan demi bayi terlahir sehat. 

1. Pengaruh usia papa terhadap janin

1. Pengaruh usia papa terhadap janin
Unsplash/Kelly Sikkema

Penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menunjukkan, semakin tua usia papa, maka semakin tinggi risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan.

Direktur Reproduksi Laki-laki dari Stanford University, Michael Eisenberg, membagi usia papa menjadi lima kriteria yakni di bawah 25 tahun, antara 25-34 tahun, antara 35-44 tahun, antara 45-54 tahun, dan di atas 55 tahun. Dalam penelitiannya, Michael juga melibatkan usia mama. 

Hasil penelitian menunjukkan bayi dari papa berusia di atas 45 tahun berisiko lahir prematur dibanding bayi dari papa berusia antara 25-34 tahun. Risiko kelahiran prematur bahkan menyentuh angka 14 persen. 

Kemudian, bayi dari papa berusia di atas 55 tahun berisiko lebih tinggi untuk membutuhkan bantuan pernapasan dibanding bayi dari papa berusia di bawah 25 tahun. Hubungan usia papa dan kesehatan bayi itu dipengaruhi oleh kondisi sel sperma. 

Editors' Pick

2. Kualitas sel sperma

2. Kualitas sel sperma
Freepik/inkoly

Sel sperma terus diproduksi seiring bertambahnya usia seorang laki-laki. Jumlah sperma yang dihasilkan seorang laki-laki berusia 25 tahun dan 55 tahun juga tak jauh berbeda. Namun, kualitas sperma akan berubah dan terus menurun seiring bertambahnya usia. 

Kualitas sel sperma yang dihasilkan seorang laki-laki berusia di atas 40 tahun mengalami penurunan karena kadar hormon testosteron juga menurun. Itulah sebabnya, laki-laki berusia lanjut lebih sulit melakukan hubungan intim secara rutin. 

3. Komplikasi kehamilan

3. Komplikasi kehamilan
Pexels/Dominika Roseclay

Tak hanya memengaruhi kesehatan janin, usia papa juga berpengaruh pada kondisi kehamilan mama. Usia papa di atas 40 tahun sering dikaitkan dengan sejumlah komplikasi kehamilan seperti bayi meninggal di dalam rahim, bayi lahir prematur dan memiliki berat badan rendah, hingga terjadi keguguran. 

Selain itu, usia papa juga berpengaruh pada kesehatan mama. Seorang ibu hamil yang pasangannya berusia di atas 40 tahun lebih berisiko menderita diabetes dan preeklampsia saat hamil. Kondisi ini juga dikaitkan dengan kualitas sperma saat terjadi pembuahan.

4. Tips memiliki bayi sehat ketika usia papa sudah matang

4. Tips memiliki bayi sehat ketika usia papa sudah matang
Freepik

Walaupun usia papa tak lagi muda, Mama tetap bisa merencanakan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat. Papa hanya perlu melakukan beberapa tips di bawah ini untuk memastikan kesehatan si Kecil. 

  • Menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang
  • Papa sebaiknya berhenti merokok karena kandungan zat kimia dalam rokok dapat menurunkan kualitas sperma
  • Batasi konsumsi alkohol karena minuman beralkohol dapat merusak sperma
  • Menjaga area kemaluan agar tetap sejuk. Sebab, area kemaluan yang terlalu hangat bisa menurunkan kualitas hingga merusak sperma
  • Hindari stres

Itulah pengaruh usia papa terhadap kesehatan janin dalam kandungan. Papa dan Mama tak perlu berkecil hati karena bayi tetap dapat tumbuh sehat selama pola hidup sehat selalu diterapkan. Papa dan Mama juga bisa konsultasi ke dokter untuk merencanakan program kehamilan. 

Baca juga:

The Latest