Mama, Yuk Coba Gunakan 10 Cara Alami Ini untuk Cek Kehamilan

Mama bisa cek kehamilan sendiri di rumah tanpa testpack

3 September 2020

Mama, Yuk Coba Gunakan 10 Cara Alami Ini Cek Kehamilan
Unsplash/Olliss

Kehamilan merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu sekaligus momen kebahagiaan Mama dan Papa yang menantikan kehadiran si Kecil.

Apakah Mama merasakan badan pegal, perut seakan dipenuhi angin, telat haid, dan emosi tidak stabil? Mungkin Mama tengah hamil karena hal demikian adalah tanda-tanda umum orang hamil.

Untuk memastikan hamil atau tidak biasanya Mama menggunakan tespack, bukan? Akan tetapi, Mama bisa kok mencoba cara alami untuk mengetahui kehamilan.

Cara alami ini bisa Mama coba di rumah sendiri dengan menggunakan alat atau bahan yang sederhana dan mudah ditemukan di dalam rumah. Apa sajakah alat-alat tes kehamilan alami untuk cek kehamilan? Popmama.com telah merangkumnya sebagai berikut.

1. Pasta gigi

1. Pasta gigi
kalerkantho.com

Pasta gigi ternyata tidak hanya untuk membersihkan gigi, Ma.

Untuk mengecek kehamilan, gunakanlah pasta gigi yang bewarna putih.

Caranya, ambil beberapa tetes urine dan diaduk bersama pasta gigi. Diamkan beberapa menit. Apabila warna pasta gigi berubah jadi biru atau berbusa itu tandanya kehamilan mama positif.

2. Gula

2. Gula
Pixabay/Bru-nO

Untuk menguji kehamilan, gula bisa digunakan juga, Ma. Caranya mudah kok.

Setelah bangun pagi, tampunglah urine mama ke mangkuk, lalu campur dengan dua atau tiga sendok gula. Tunggu beberapa menit. Apabila gula cepat melebur, artinya negatif. Jika gula menggumpal maka hasilnya adalah Mama positif hamil.

3. Garam

3. Garam
Pixabay/andreas160578

Garam punya segudang manfaat, Ma. Tidak hanya untuk bumbu penyedap masakan.

Untuk mengecek kehamilan, caranya ialah taburkan garam secukupnya di mangkuk dan campurkan dengan urine.

Apabila Mama positif hamil, hormon HCG dalam urine akan bereaksi ketika tercampur dengan garam. Reaksi ini akan mengubah campuran garam dan urine menjadi larutan putih seperti susu.

4. Sabun

4. Sabun
Pixabay/StillWorksImagery

Cara mengetes kehamilan dengan sabun ini juga sama dengan cara-cara sebelumnya, Ma.

Mama hanya perlu menyiapkan sabun yang sudah tercampur dengan air di dalam mangkuk. Lalu campurkan air sabun tersebut dengan urine. Apabila Mama positif hamil, maka campuran air sabun dengan urine tersebut akan mengeluarkan banyak busa.

Editors' Pick

5. Urine

5. Urine
healthplus.vn

Kali ini, Mama hanya cukup menyiapkan urine. Usahakan menggunakan urine pertama mama di pagi hari ya.

Caranya, tampung urine di dalam botol dan diamkan dalam jangka waktu 3-4 jam. Apabila terlihat banyak busa di permukaan air seni, bisa dipastikan bahwa Mama positif hamil.

6. Tuna dan cuka

6. Tuna cuka
lakegenevacountrymeats.com

Nah, cara ini terbilang unik karena menggunakan daging ikan, Ma. Mama siapkan daging ikan tuna secukupnya, lalu ditumbuk dan campurkan dengan air cuka dengan takaran yang sama. Tunggu beberapa saat.

Jika campuran tersebut bewarna hijau, Mama positif hamil. Namun, jika bewarna kuning atau oranye, itu tandanya Mama belum hamil.

7. Biji gandum

7. Biji gandum
Pixabay/suraj

Tes kehamilan ini sudah dilakukan sejak lama, Ma. Memercikkan urine ke biji gandum merupakan teknik kuno wanita Mesir untuk mengetahui dirinya hamil atau tidak.

Caranya, biji gandum diteteskan urine. Tunggu beberapa saat. Jika tumbuh tunas, maka Mama dinyatakan hamil. Menurut para arkeolog Mesir kuno, akurasi dari cara tes kehamilan ini sebesar 70 persen.

8. Bubuk mustar

8. Bubuk mustar
healthfacts.ng

Mustar adalah rempah-rempah dari daratan Eropa. Bubuk mustar yang berasal dari biji sesawi ini biasanya digunakan sebagai bumbu penyedap. Rasa mustar cukup pedas dan agak mirip dengan wasabi.

Tidak susah kok mencari mustar, Mama bisa membelinya di toko swalayan atau toko daring.

Mengecek kehamilan dengan mustar membutuhkan waktu lebih lama dari cara sebelumnya, Ma. Pertama-tama, siapkan bubuk mustar, bak mandi, dan air hangat. Lalu taburkan satu mangkuk bubuk mustar ke bak mandi. Aduk-aduk sampai larut dalam air. Setelah itu, Mama berendam di air hangat selama sekitar 30 menit.

Jika dalam jangka waktu satu atau dua hari tidak haid berarti Mama hamil.

9. Daun dandelion

9. Daun dandelion
Pixabay/zoosnow

Randa tapak atau yang lebih dikenal dengan daun dandelion juga bisa Mama pakai untuk tes kehamilan.

Caranya, petiklah beberapa lembar daun dandelion. Lalu taruh di selembar kertas. Saat bangun tidur, tampung urine pertama mama. Kemudian, basahi lembaran daun dandelion dengan urine. Tunggu beberapa saat.

Apabila daun berubah warna agak kemerah-merahan, itu tandanya Mama hamil. Tapi ingat ya, Ma, saat menunggu perubahan warna daun, jangan terpapar langsung sinar matahari karena akan memengaruhi prosesnya.

10. Baking soda

10. Baking soda
Pixabay/evitaochel

Baking soda bisa memberikan keakuratan kehamilan sebesar 70 persen, Ma. Mama cukup menyediakan dua sendok baking soda, satu sendok makan urine, dan mangkuk.

Setelah bahan siap, tuangkan baking soda ke dalam mangkuk. Lalu guyur dengan urine dan tunggu beberapa menit. Nah, jika terdengar suara mendesis itu artinya Mama hamil. Sebaliknya, jika tidak ada reaksi apa pun pada urine, hasilnya negatif.

Kalau Mama masih ragu dengan hasil cara-cara di di atas, segeralah periksakan ke dokter untuk pemeriksaan lengkap. Cara alami tersebut hanya jadi alternatif pengecekan kehamilan, Ma.

Jika hasilnya positif, pasti ini jadi momen paling bahagia yang mungkin sudah dinanti-nantikan Mama bersama suami. Jadi, tak ada salahnya untuk mempersiapkan sejak dini lho. Kalau menurut Popmama.com, siaga dengan produk asuransi pun bisa jadi bekal.

Mama butuh rekomendasinya? Mungkin produk asuransi Hospital & Surgical Care Premier Plus (HSCPP) dari Allianz Indonesia bisa menjadi solusinya. Sesuai dengan namanya, asuransi kesehatan individu tambahan ini bisa berikan beragam manfaat plus, termasuk manfaat kehamilan, persalinan dan nifas. Ini bisa Mama miliki setelah mengambil manfaat utama rawat inap ya.

Lalu apa saja manfaatnya?

  • Perlindungan kehamilan, seperti pemeriksaan sebelum melahirkan, komplikasi kehamilan dan keguguran/aborsi ilegal.
  • Perlindungan persalinan, seperti melahirkan normal/abnormal termasuk vacuum & forcaps, serta melahirkan dengan pembedahan.
  • Perlindungan selama masa nifas, meliputi perawatan sesudah melahirkan untuk ibu (40 hari) dan bayi sampai (30 hari) sejak proses melahirkan.

Untuk informasi selengkapnya, Mama bisa cek di sini ya! (WEB)

Baca juga:

Topic:

The Latest