Mengetahui masa subur dan ovulasi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Terutama, jika Mama dan pasangan merencakan kehamilan. Namun, apakah Mama tahu bagaimana tanda perempuan yang sedang mengalami masa subur?
Melansir dari American Pregnancy Association, tanda masa subur setiap perempuan berbeda, sehingga tidak bisa disamakan. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang tidak memperlihatkan tanda atau ciri apa pun sedang mengalami masa subur.
Nah, untuk mengetahui apakah Mama sedang dalam berada di masa subur atau tidak, maka perlu memerhatikan ciri-ciri yang umum terjadi.
Berikut Popmama.comulas sejumlah tanda masa subur perempuan.
1. Meningkatnya gairah seks
Freepik/cookie_studio
Sebagian dari Mama mungkin menyadari ketika gairah seks yang tadinya biasa saja, tiba-tiba berubah menjadi meningkat. Rupanya, gairah seks yang meningkat dari biasanya dapat menandakan Mama sedang berada di masa subur.
Meski bukan ciri yang akurat, hasrat seks tinggi merupakan tanda alami dari dalam tubuh. Artinya, tubuh mengerti kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubunagn seks. Terlebih, gairah seks seorang perempuan akan meningkat menjelang ovulasi.
2. Alat tes masa subur menunjukkan hasil positif
Freepik/freepik
Salah satu tanda dari masa subur pada perempuan selanjutnya adalah alat tes yang digunakan untuk menghitung masa subur menunjukkan hasil positif.
Hal tersebut menandakan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan demi memperoleh kehadiran momongan.
Namun, jika Mama mempunyai kondisi polycystic ovarian syndrome (PCOS), maka hasil dari alat tes kesuburan cenderung kurang efektif.
Editors' Pick
3. Lendir serviks seperti putih telur
Freepik/Freepik
Cara yang alami untuk menandakan masa subur adalah melihat kualitas dari lendir serviks. Sebagai informasi, lendir serviks adalah cairan yang keluar dari serviks mendekati waktu ovulasi atau lebih dikenal dengan nama keputihan.
Tanda keputihan saat masa subur, yakni memiliki tekstur dan warna serupa dengan putih telur. Cairan vagina terlihat berwarna bening, transparan, bertekstur basah, licin, dan cenderung melar atau lengket ketika dipegang.
Pada dasarnya, lendir serviks dapat membantu sperma untuk lebih mudah berenang ke dalam rahim untuk bertemu dengan sel telur, sehingga memudahkan dalam proses pembuahan.
Selain itu, lendir serviks juga membantu proses penetrasi saat berhubungan jauh lebih mudah dan tidak sakit. Berikut ciri untuk mengetahui keputihan saat masa subur:
Mendekati waktu ovulasi: lendir terasa lebih lengket, lebih banyak keluar, berwarna keruh, seperti keputihan.
Selama waktu ovulasi: lendir basah, licin, elastis, dan transparan, seperti putih telur.
Setelah ovulasi: lendir lebih kering dan lebih sedikit keluar.
4. Rasa nyeri di payudara
Freepik/stefamerpik
Payudara yang mengalami rasa nyeri bisa menjadi tanda bahwa Mama sedang berada dalam masa subur. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi saat masa ovulasi datang.
Tak berbeda jauh dengan ciri lain yang menunjukkan Mama dalam masa subur, kondisi ini tidak bisa menunjukkan secara spesifik kapan jelasnya perempuan mengalami ovulasi.
5. Perubahan suhu basal tubuh
Freepik/cookie-studio
Perubahan pada suhu basal tubuh juga menjadi ciri yang perlu Mama perhatikan ketika memasuki masa subur. Suhu basal tubuh merupakan suhu tubuh ketika beristirahat atau tidur. Rata-rata suhu berkisar antara 35,5-36,6°C.
Pada dasarnya, suhu tubuh juga ditentukan berdasarkan kegiatan yang dilakukan, makanan yang masuk ke dalam tubuh, hormon tubuh, kebiasaan tidur, dan masih banyak lagi. Ketika fase ovulasi, kadar hormon progesteron di dalam tubuh meningkat.
Hal itu menyebabkan temberatur tubuh mama juga mengalami peningkatan. Apabila suhu tubuh naik sekitar 0,4-0,8°C dari suhu biasanya, kemungkinan tubuh sudah melakukan ovulasi dalam 12 sampai 24 jam terakhir.
Kondisi itu membuat rahim siap melepaskan telur yang sudah matang dan siap dibuahi oleh sel sperma. Itu sebabnya, setelah masa subur berlalu, suhu tubuh perempuan akan lebih rendah.
Perlu digaris bawahi, tanda masa subur ini mungkin tidak akan efektif jika Mama terbiasa bekerja pada malah hari atau mempunyai jam tidur yang tidak menentu.
6. Adanya perubahan posisi leher rahim atau serviks
Freepik/freepik
Leher rahim atau serviks akan mengalami perubahan ketika Mama melalui siklus menstruasi. Perubahan ini menjadi salah satu tanda dari masa subur yang sedang dialami oleh perempuan.
Sebab, tepat sebelum tejadinya ovulasi, serviks akan berubah posisi menjadi lebih tinggi. Hal itu dapat membuatnya susah digapai. Bahkan, ketika disentuh, serviks terasa lebih lembut dan akan sedikit lebih terbuka.
Sedangkan, ketika perempuan tidak dalam masa subur, maka servkis terletak lebih rendah, lebih keras, dan lebih tertutup.
Jika Mama belum terbiasa mengecek kondisi servis, Mama bisa memeriksakannya ke dokter kandungan terlebih dahulu. Mama bisa bertanya ke dokter bagaimana cara memeriksa kondisi serviks secara mandiri di rumah.
7. Mengalami nyeri atau sakit ovulasi
Freepik/Stefamerpik
Apakah Mama pernah mendengar sakit ovulasi atau mittelschmerz? Biasanya, sakit ini ditandai dengan munculnya rasa sakit amat kuat, seperti ditusuk di bagian bawah perut atau panggul saja. Tanda masa subur ini dapat muncul secara tiba-tiba dan tanpa sebab.
Tidak perlu khawatir karena nyeri ovulasi merupakan kondisi yang umum dialami oleh sebagian besar perempuan selama siklus menstruasi.
Ini menjadi salah satu ciri yang bisa diidentifikasi ketika memasuki waktu sabur. Rasa sakit ovulasi bisa saja dialami setiap bulan, tetapi tidak semua perempuan mengalaminya ya, Ma.
Jadi, itu dia beberapa tanda masa subur perempuan. Namun, perlu diketahui pula bahwa tanda masa subur yang sudah dipaparkan di atas kemungkinan tidak selalu dialami oleh setiap perempuan. Pasalnya, setiap perempuan mempunyai kondisi kesehatan yang berbeda-beda.