Inseminasi Buatan untuk Promil: Biaya, Proses dan Tingkat Keberhasilan

Ketahui juga jenis dan risiko inseminasi buatan!

27 September 2021

Inseminasi Buatan Promil Biaya, Proses Tingkat Keberhasilan
Freepik/Sanborr

Berbagai macam upaya akan dilakukan pasangan yang tengah menanti keturunan, baik melalui cara alami maupun bantuan teknologi seperti inseminasi buatan.

Inseminasi buatan adalah salah satu metode yang digunakan oleh pasangan suami istri sebagai program hamil dengan cara menginjeksi sperma langsung ke serviks atau rahim agar bisa terjadi pembuahan. Inseminasi buatan sendiri ditawarkan oleh dunia medis untuk membantu pasangan dengan masalah kesuburan.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar inseminasi buatan, berikut Popmama.com telah merangkum 5 informasi pentingnya.

1. Jenis-jenis inseminasi buatan

1. Jenis-jenis inseminasi buatan
Pixabay/DrKontogianniIVF

Program hamil berupa metode inseminasi buatan memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis inseminasi tersebut terdiri dari dua kategori, berikut diantaranya:

Berdasarkan pada asal sampel air mani

Berdasarkan pada sumber sampel air mani berasal, inseminasi terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Inseminasi buatan oleh suami

Inseminasi buatan oleh suami adalah metode inseminasi yang menggunakan sperma suami sendiri. Inseminasi jenis ini banyak dilakukan oleh para perempuan yang sudah bersuami.

  • Inseminasi buatan oleh donor

Sedangkan inseminasi buatan oleh donor adalah metode inseminasi yang menggunakan sperma yang berasal dari donor sperma. Inseminasi jenis ini biasanya mendapatkan donor sperma dari bank sperma. Namun, hingga saat ini jenis inseminasi buatan dengan donor sperma masih belum diperbolehkan di Indonesia.

Berdasarkan pada bagian reproduksi perempuan yang diinjeksi sperma

Apabila inseminasi tergantung pada bagian mana dari sistem reproduksi perempuan yang diinjeksikan sperma maka inseminasi buatan bisa terbagi menjadi:

  • Inseminasi intratubal

Inseminasi intratubal adalah jenis inseminasi buatan yang dilakukan di dalam tuba fallopi

  • Inseminasi intrafollicular

Inseminasi intrafollicular adalah jenis inseminasi buatan yang dilakukan di folikel ovarium.

  • Inseminasi intravaginal

Inseminasi intravaginal adalah jenis inseminasi buatan yang dilakukan di dalam vagina sebagaimana kondisi sperma pada saat berhubungan intim.

  • Inseminasi intrauterin

Inseminasi intrauterin (IUI) adalah jenis inseminasi buatan yang dilakukan di dalam rongga rahim atau uterus.

Inseminasi intrauterin atau IUI adalah jenis inseminasi buatan yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan inseminasi intrauterin (IUI) memiliki tingkat keberhasilan tertinggi di antara jenis inseminasi yang lain.

  • Inseminasi incervical

Inseminasi incervical (ICI) adalah jenis inseminasi buatan yang dilakukan di dalam serviks. Inseminasi incervical (ICI) ini termasuk yang banyak dilakukan setelah inseminasi intrauterin (IUI).

Editors' Pick

2. Proses melakukan inseminasi buatan

2. Proses melakukan inseminasi buatan
dohafmc.com

Secara umum, prinsip proses inseminasi adalah memasukkan sampel sperma yang telah dipilih secara khusus ke dalam area tertentu pada bagian sistem reproduksi perempuan dengan menggunakan kanula.

Tentunya proses inseminasi dilakukan oleh dokter spesialis dan dilakukan pada saat perempuan berovulasi.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya kehamilan.

Setelah mengetahui beberapa jenis inseminasi berdasarkan area ditempatkannya sperma, maka berikut secara khusus, akan dibahas mengenai Inseminasi InCervical dan Inseminasi IntraUterin (IUI).

Proses inseminasi buatan secara umum

Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam proses inseminasi secara umum :

  • Merangsang ovarium dengan cara memberikan hormon gonadotropin dalam dosis rendah.
  • Memantau folikel ovarium secara berkala setelah ovarium dirangsang.
  • Menginduksi ovulasi dengan suntikan hCG ketika minimal 1 folikel sudah berukuran optimal.
  • Menyiapkan sperma yang disimpan di dalam wadah.
  • Sperma dicuci secara khusus untuk menghindari kontraksi uterus dan meningkatkan peluang pembuahan ovum oleh sperma di dalam rahim.
  • Melakukan inseminasi ketika perempuan sedang berovulasi, yakni menempatkan sampel sperma di area tertentu dari reproduksi perempuan melalui kanula. Tahap ini tidak memerlukan pembiusan.
  • Memberikan progesteron melalui vagina untuk meningkatkan kemungkinan implantasi embrio.

Proses inseminasi buatan melalui ICI (Inseminasi Incervical)

Inseminasi incervical (ICI) adalah salah satu jenis inseminasi buatan yang menempatkan sperma ke dalam serviks. Inseminasi jenis ini dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah.

Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam proses inseminasi incervical :

  • Memantau siklus ovulasinya menggunakan metode kalender, USG, dan lainnya.
  • Menginduksi ovulasi dengan clomid melalui resep dokter.
  • Sperma dikumpulkan oleh pasangan.
  • Penempatan sperma di dalam serviks dengan menggunakan alat khusus.
  • Perempuan tetap berbaring selama 15-30 menit agar sperma bisa bergerak naik dari serviks ke rahim.
  • Proses inseminasi incervical telah selesai.
  • Kamu akan diminta kembali dalam waktu sekitar dua minggu untuk melakukan pengujian terkait keberhasilan proses inseminasi incervical.

Proses inseminasi buatan melalui IUI (Inseminasi Intrauterin)

Inseminasi intrauterin (IUI) adalah salah satu jenis inseminasi buatan yang menempatkan sperma langsung ke dalam rahim. Inseminasi jenis ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik dengan bantuan dokter spesialis.

Selain itu, melalui metode ini, sperma akan diperlakukan secara khusus untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan.

Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam proses inseminasi intrauterin:

  • Mengumpulkan sampel sperma yang didapatkan dari pasangan.
  • Pembersihan sperma untuk menghilangkan zat-zat jenis lain dan hanya menyisakan spematozoid motil.
  • Pembersihan serviks dengan kapas.
  • Proses penempatan sperma ke dalam rahim yang melewati serviks.
  • Tetap berbaring selama 10-15 menit untuk meningkatkan peluang kehamilan.
  • Proses inseminasi intrauterin selesai.
  • Ada kemungkinan, kamu akan mengalami kram dan perdarahan ringan pada vagina setelah proses inseminasi intrauterin selesai dilakukan. Akan tetapi sebagian besar perempuan tidak mengalami apa pun. Setelah dua minggu, kamu bisa melakukan tes kehamilan di rumah.

3. Biaya menjalani program hamil dengan inseminasi buatan

3. Biaya menjalani program hamil inseminasi buatan
Freepik/Jcomp

Biaya inseminasi buatan terbilang lebih murah dan terjangkau apabila dibandingkan dengan program bayi tabung.

Di daerah Jabodetabek, biaya inseminasi buatan memiliki kisaran sebesar Rp 8.000.000 hingga Rp 12.000.000,- . Biaya inseminasi buatan ini sebagian besar adalah jenis inseminasi intrauterin.

Namun, biaya tersebut masih bisa berubah tergantung kondisi kesehatan dan tindakan tambahan yang dibutuhkan oleh setiap pasangan. Kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui biaya pastinya.

4. Tingkat keberhasilan melakukam inseminasi buatan

4. Tingkat keberhasilan melakukam inseminasi buatan
Freepik/Jcomp

Tingkat keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk:

  • Usia seorang perempuan.
  • Penggunaan obat kesuburan.
  • Jenis masalah kesuburan yang dimiliki.

Menurut sebuah penelitian, tingkat keberhasilan dari inseminasi intracervical (ICI) adalah 37,9 persen setelah enam siklus perawatan. Sedangkan tingkat keberhasilan dari inseminasi intrauterin adalah 40,5 persen.

5. Risiko inseminasi buatan pada perempuan

5. Risiko inseminasi buatan perempuan
Freepik/Chajamp

Walaupun risiko yang ada dari inseminasi buatan terbilang rendah tetapi kadang kala terjadi beberapa risiko akibat program hamil inseminasi buatan ini.

Beberapa risiko tersebut di antaranya :

  • Kelahiran kembar

Program inseminasi memungkinkan untuk mendorong terjadinya kelahiran kembar. Hal ini bisa terjadi akibat stimulasi terhadap folikel ovarium yang menjadi berlebih.

Risiko ini banyak terjadi pada perempuan dengan usia yang cukup muda.

Beberapa rumah sakit atau klinik berkomitmen bekerja sangat keras untuk mencegah risiko ini terjadi mengingat kehamilan kembar memiliki banyak risiko baik selama kehamilan maupun pada saat proses persalinan.

  • Ovarium Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

Risiko terjadi Ovarium Hyperstimulation Syndrome juga dikarenakan respon yang berlebihan dari folikel ovarium pada saat terapi hormon.

Pada proses inseminasi buatan, protokol stimulasi dibuat cenderung ringan dan dimonitor melalui USG untuk menurunkan risiko terjadinya Ovarium Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

  • Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik yakni kehamilan di luar rahim yang mengakibatkan harus dihentikan sebelum kehamilan semakin berkembang dan mengancam jiwa perempuan.

Risiko terjadinya kehamilan ektopik mungkin saja terjadi melalui program inseminasi buatan. Peluang terjadinya kehamilan ektopik akibat inseminasi buatan adalah sebesar empat persen.

  • Keguguran

Inseminasi buatan juga memiliki risiko untuk mengalami keguguran. Peluang risiko terjadinya keguguran ini lebih tinggi selama awal kehamilan.

Oleh karena itu, penting memiliki sikap ekstra hati-hati pada masa kehamilan trimester pertama.

  • Infeksi

Risiko infeksi akibat inseminasi buatan memang jarang terjadi, yakni hanya sebesar 0,07 persen. Risiko infeksi berhasil ditekan dengan tindakan asepsis dan sterilitas yang ketat.

Perlu diwaspadai juga bahwa peradangan panggul atau masalah kekebalan juga bisa muncul setelah melakukan proses inseminasi buatan.

Nah, itulah kelima informasi lengkap terkait inseminasi buatan yang bisa dilakukan saat program hamil.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest