Sistem reproduksi perempuan memiliki beberapa bagian masing-masing. Fungsinya mulai dari haid, persiapan kehamilan, sampai pada masa melahirkan.
Meski organ-organ dalam sistem reproduksi dimiliki sejak lahir, namun pada dasarnya kemampuan reproduksi baru akan dimulai setelah masa pubertas.
Apabila dicurigai ada masalah pada sistem reproduksi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ya, Ma. Semakin dini masalah ditemukan, semakin besar pula peluang kesembuhan bisa didapat.
Dilansir Web MD, sistem reproduksi perempuan dirancang untuk menjalankan beberapa fungsi. Ada yang berfungsi menghasilkan sel telur, mengangkut sel telur ke tempat pembuahan, sampai akhirnya terjadi pembuahan dan proses penanaman ke dinding rahim untuk memulai tahap awal kehamilan.
Jika pembuahan tidak terjadi, sistem reproduksi perempuan dirancang untuk melepaskan lapisan rahim menjadi darah haid. Selain itu, sistem reproduksi juga mampu menghasilkan hormon yang menjaga siklus reproduksi.
Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar organ reproduksi wanita terdiri dari labia, kelenjar bartholin, dan klitoris. Sementara bagi dalam organ reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim, ovarium, dan saluran tuba.
Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang sistem reproduksi perempuan, disimak, yuk, Ma.
