6 Alasan Utama Mengapa Pasangan Berjuang agar Bisa Hamil

Apakah Mama mengalami salah satunya?

28 Maret 2022

6 Alasan Utama Mengapa Pasangan Berjuang agar Bisa Hamil
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Bagi sebagian perempuan, mereka mudah untuk hamil. Namun, beberapa pasangan mungkin perlu menunggu beberapa lama supaya bisa hamil.

Di Inggris, NHS memperkirakan bahwa 1 dari 7 pasangan akan mengalami kesulitan untuk hamil. Ini setara dengan sekitar 3,5 juta orang di Inggris.

Jika Mama berjuang untuk hamil, ini bisa menjadi saat yang emosional dan membuat stress. Terutama karena infertilitas seringkali tanpa gejala, sehingga sulit untuk memahami jika ada sesuatu yang salah.

Untuk menambah wawasan Mama, Popmama.com mengulas tentang beberapa 6 alasan utama mengapa pasangan berjuang agar bisa hamil. Apa saja ya?

1. Faktor usia

1. Faktor usia
Freepik/diana.grytsku

Dr. Jordi Suñol ahli ginekologi terkemuka dan pusat reproduksi berbantuan Internasional Institut Marques mengatakan: “Bentuk ketidaksuburan perempuan yang paling umum adalah usia.

Karena alasan pekerjaan dan karier, semakin banyak perempuan yang membuat keputusan untuk menunda kehamilan.

Seiring bertambahnya usia, indung telur akan menua sama seperti bagian tubuh lainnya. Kualitas sel telur perlahan-lahan akan mulai memburuk sehingga akan lebih sulit untuk dibuahi.

Usia 35 adalah saat peluang untuk hamil akan mulai berkurang lebih cepat. Di usia ini, Mama lebih mungkin memerlukan perawatan kesuburan jika berencana untuk hamil.

Bukan cuma usia perempuan saja, usia laki-laki juga dapat berdampak. Mirip dengan sel telur perempuan, kualitas sperma laki-laki menurun seiring bertambahnya usia.

2. Kualitas air mani

2. Kualitas air mani
Unsplash.com/Deon Black

Dr. Jordi Suñol mengatakan: “Sekitar 90% kasus infertilitas laki-laki disebabkan oleh jumlah sperma yang rendah atau kualitas sperma yang buruk. Pada sebagian besar kasus, ini terkait dengan genetika.

Namun ada juga sejumlah faktor lain yang dapat berdampak pada kualitas sperma, termasuk varikokel (kumpulan abnormal vena menonjol di atas testis), testis yang tidak turun, infeksi, kelainan genetik, dan masalah hormon.

Diperkirakan bahwa polutan organik persisten dapat berdampak pada kesuburan laki-laki. Ini adalah zat kimia yang dihasilkan oleh manusia - biasanya sebagai hasil dari proses industri.

Misalnya pestisida, bahan kimia industri dan produk sampingan dari proses manufaktur dan pembakaran.

Selain mencemari lingkungan, polutan ini juga dapat larut menjadi lemak manusia, yang dikenal sebagai lipofilisitas.

Ketika dilarutkan ke dalam lemak, beberapa polutan bertindak sebagai pengganggu endokrin estrogenic.

Artinya polutan ini berperilaku dengan cara yang sama seperti hormon perempuan, bahkan jika ditemukan pada pria.

Hal ini dapat berdampak pada hormon pria dan menyebabkan beberapa masalah, termasuk infertilitas, kanker testis, kanker prostat, dan malformasi urogenital.

Selain berdampak pada hormon laki-laki, pengganggu endokrin dapat meningkatkan kadar estrogen pada ibu hamil.

Bila terjadi, ini dapat memengaruhi perkembangan embrio-janin. Secara khusus, dalam kaitannya dengan perkembangan awal janin laki-laki, hal ini dapat berdampak pada perkembangan testis dan akibatnya kemampuannya untuk menghasilkan sperma.

Selain semua hal di atas, faktor gaya hidup juga diyakini berperan dalam merusak kualitas sperma.

Editors' Pick

3. Ukuran rongga rahim

3. Ukuran rongga rahim
Pixabay/Alicia_Harper

Dr. Jordi Suñol mengatakan: “Penyebab ketidaksuburan yang kurang diketahui adalah ukuran dan bentuk rongga rahim perempuan.

Jika volume rongga rahim berbeda dari biasanya atau memiliki rahim 'berbentuk T' yang cacat, maka hal itu dapat menyebabkan masalah dengan konsepsi. Ini juga terkait dengan kegagalan implantasi, peningkatan risiko kehamilan ektopik, dan peningkatan kemungkinan keguguran.

Jika ini adalah penyebab infertilitas, ada pilihan pengobatan yang tersedia yang dapat membantu memperbaiki masalah. Histerokopi dapat dilakukan untuk menghilangkan jaringan berlebih dan memperlebar rongga.

Dalam kebanyakan kasus, prosedur ini akan menawarkan solusi jangka panjang untuk masalah tersebut. Sayangnya dalam beberapa kasus rongga rahim akan kembali ke ukuran sebelumnya dan akan memerlukan perawatan lebih lanjut.

4. Obstruksi tuba falopi

4. Obstruksi tuba falopi
Pexels/Liza Summer

Dr. Jordi Suñol mengatakan: “Penyebab utama lain dari ketidaksuburan pada perempuan adalah karena penyumbatan di dalam saluran tuba. Jika salah satu atau kedua saluran tuba tersumbat, maka sel telur tidak dapat mencapai rahim.

Ini menyebabkan sperma tidak dapat mencapai sel telur sehingga mencegah pembuahan dan karenanya, kehamilan. Kondisi ini dikenal sebagai 'infertilitas faktor tuba'.

Sekitar 25% dari kasus infertilitas perempuan dikaitkan dengan masalah dengan saluran tuba, paling sering karena infeksi seperti Penyakit Radang Panggul atau radang endometrium.

Ada juga risiko bahwa saluran tuba dapat tersumbat sebagian, yang kemudian meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Ada pilihan yang tersedia untuk perempuan yang menderita infertilitas faktor tuba. Ini bisa berupa operasi perbaikan tuba atau IVF yang melewati saluran tuba sama sekali.

5. Endometriosis

5. Endometriosis
Freepik/kroshka__nastya

Dr. Jordi Suñol mengatakan: “Endometriosis adalah kondisi medis yang terjadi ketika lapisan jaringan rahim perempuan (endometrium) tumbuh di area lain dari tubuh. Kondisi ini tidak selalu menyebabkan infertilitas, namun tergantung pada pasien dan tingkat keparahannya. kondisi tersebut, dapat menimbulkan beberapa tantangan.

Dengan meningkatnya keparahan endometriosis, jaringan parut (juga dikenal sebagai perlengketan) lebih sering ditemukan. Kondisi ini menyebabkan pembuahan alami berkurang. Hal ini karena meningkatnya jumlah perlengketan berarti ada kemungkinan lebih tinggi telur akan terperangkap dan dicegah untuk berjalan ke tuba fallopi.

Kasus endometriosis yang parah juga dapat menyebabkan jaringan parut panggul dan distorsi anatomi panggul, yang mengurangi kemungkinan pembuahan alami.

Pembedahan untuk mengangkat jaringan endometriosis tersedia dan dapat membantu meningkatkan peluang untuk hamil. Selain itu, bagi perempuan dengan kondisi yang lebih parah, ada sejumlah perawatan reproduksi berbantuan yang dapat dicoba untuk membantu mencapai kehamilan. Seperti IVF (In Vitro Fertilisation) dan IUI (Insemination Intrauterine).

6. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)

6. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
Freepik

Dr. Jordi Suñol mengatakan: “PCOS adalah masalah terkait hormon yang disebabkan oleh kista kecil yang tumbuh di ovarium perempuan. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Meskipun ketidakseimbangan hormon yang terkait dengan PCOS dapat memengaruhi keteraturan menstruasi dan meningkatkan tantangan untuk hamil, ini tidak berarti pembuahan tidak bisa terjadi.

Beberapa perempuan dengan PCOS akan dapat hamil secara alami, sedangkan yang lain mungkin memerlukan bantuan medis atau perawatan reproduksi yang dibantu. Seperti perawatan In Vitro Fertilization (IVF).

Jika Mama menderita PCOS dan sedang mencoba untuk hamil, maka disarankan untuk mengunjungi spesialis kesuburan.

Nah, itu 6 alasan utama mengapa pasangan berjuang agar bisa hamil. Jika Mama dan papa sudah berusaha untuk hamil selama enam sampai dua belas bulan dan belum berhasil, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter dapat mengevaluasi pasangan dan mencari tahu apa penyebab Mama belum hamil.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, Ma!

Baca juga:

The Latest