Apakah Suntik Testosteron Bermanfaat untuk Kesuburan?

Cek dulu sebelum memutuskan untuk suntik testosteron, Pa

15 April 2022

Apakah Suntik Testosteron Bermanfaat Kesuburan
Unsplash/Steven Cornfield

Hormon testosteron identik dengan laki-laki, meski perempuan juga menghasilkan hormon ini. Testosteron lebih banyak dikenal sebagai hormon yang memengaruhi libido, pembentukan massa otot, ketahanan tingkat energi, hingga perubahan karakteristik seks sekunder pada pria saat puber. 

Kadar testosteron terlalu sedikit juga mengundang masalah. Pada pria, kondisi ini sebabkan rambut di tubuh dan wajah yang berkurang, libido rendah, gangguan infertilitas, hilangnya massa otot, emosi dan konsentrasi buruk, dan tulang yang rapuh. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan suntik testosteron.

Suntik testosteron adalah cara yang bermanfaat untuk meningkatkan kadar testosteron pada seseorang yang kekurangan. Testosteron sintetis disuntikkan ke pasien dalam upaya meningkatkan kadar testosteron.

Tetapi apakah suntikan ini aman untuk laki-laki, terutama mereka yang sedang dalam program hamil? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini tentang manfaat dan efek samping suntik testosteron untuk laki-laki.

Manfaat Suntik Testosteron untuk Kesuburan

Manfaat Suntik Testosteron Kesuburan
Pexels/Polina Zimmerman

Memasuki usia 30 tahun, produksi hormon testosteron dalam tubuh mulai menurun. Dalam beberapa kasus, kekurangan hormon ini menyebabkan penurunan gairah seks dan produksi sperma, kenaikan berat badan, serta hot flushes.

Secara umum, suntik testosteron digunakan untuk mengatasi beberapa hal seperti:

  • Pubertas tertunda,
  • Peningkatan gairah seksual,
  • Perbaikan gejala disfungsi ereksi
  • Meningkatkan kondisi tubuh,
  • Perbaikan suasana hati
  • Peningkatan jumlah sperma
  • Ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah medis.

Tetapi suntikan ini belum tentu memberikan manfaat yang sama pada setiap orang. Jika Papa mengalami kekurangan hormon testosteron, diskusikan dengan dokter mengenai faktor keamanan suntikan ini.

Editors' Pick

Siapa yang Harus Menghindari Suntik Testosteron?

Siapa Harus Menghindari Suntik Testosteron
Pexels.com/TimGouw

Setiap laki-laki dengan riwayat kanker tidak boleh menggunakan suntikan ini. Suntik testosteron dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama bagi laki-laki yang sudah lanjut usia.

Hal yang sama berlaku untuk seseorang yang memiliki penyakit hati atau ginjal serta memiliki alergi terhadap wijen atau minyak jarak.

Suntik Testosteron dan Kesuburan Laki-laki

Suntik Testosteron Kesuburan Laki-laki
Pexels.com/Fauxels

Tampaknya logis bahwa suntikan testosteron akan meningkatkan jumlah sperma pada laki-laki yang memiliki masalah kesuburan.

Namun suntik ini dapat membatasi produksi sel sperma atau membuat ukuran testis menyusut, yang pada akhirnya memengaruhi kesuburan.

Jika Papa tertarik untuk menggunakan cara ini untuk mengatasi masalah jumlah sperma, diskusikan dengan dokter sebelumnya.

Apa Efek Samping Suntik Testosteron?

Apa Efek Samping Suntik Testosteron
Freepik/jcomp

Dalam kasus yang jarang, suntikan ini dapat menyebabkan alergi pada sebagian orang. Tanda-tanda reaksi alergi terhadap suntik testosteron antara lain:

  • Gatal-gatal,
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, mulut, dan tenggorokan,
  • Sesak napas,
  • Batuk.

Selain itu, reaksi berikut ini juga harus diwaspadai:

  • Nyeri dada,
  • Nyeri dada atau tekanan yang menyebar ke rahang dan bahu,
  • Sulit bernafas,
  • Kejang,
  • Perubahan suasana hati yang tiba-tiba,
  • Edema (pembengkakan) pada kaki dan pergelangan kaki,
  • Disfungsi ereksi,
  • Buang air kecil yang menyakitkan,
  • Tanda-tanda pembekuan darah (kemerahan di lengan/kaki, bengkak, napas cepat, nyeri dada),
  • Tanda-tanda stroke (sakit kepala ditambah dengan bicara cadel dan masalah keseimbangan).

Jika Papa mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter.

Suntik testosteron berguna jika Papa benar-benar mengalami kekurangan testosteron dan membutuhkannya.

Jika setelah pemeriksaan hormon dan hasilnya normal namun Papa merasakan gejala kekurangan testosteron, diskusikan dengan dokter. Jalankan pola hidup sehat, olahraga yang teratur dan berhenti merokok untuk menghilangkan gejalanya.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan.

Baca juga:

The Latest