Cegah Kehamilan dengan Metode Ritmik, Efektivitas dan Kekurangannya
Apakah metode Ritmik ampuh untuk mencegah kehamilan?
23 April 2023

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, ada berbagai pilihan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi itu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dari kondom hingga pil KB hingga IUD, ada beragam pilihan, efektivitas, dan efek samping.
Mama mungkin juga pernah mendengar tentang salah satu bentuk pengendalian kelahiran yang disebut metode Ritmik. Saat melakukan metode ini, suami istri pantang berhubungan seks atau menggunakan metode penghalang pada hari-hari di mana Mama kemungkinan besar akan hamil.
Bila Mama tertarik untuk menggunakan metode ini, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang cegah kehamilan dengan metode Ritmik, efektivitas, dan kekurangannya.
Apa Itu Metode Ritmik?
Metode Ritmik bertujuan untuk mencegah kehamilan dengan mengidentifikasi hari-hari subur dalam siklus mama. Sehingga Mama dapat menghentikan pertemuan sperma dengan sel telur pada hari-hari subur itu.
Jendela kesuburan adalah periode enam hari selama siklus menstruasi, selama 5 hari menjelang ovulasi (hari sel telur dilepaskan) dan 24 jam setelahnya
Ini berarti, dengan asumsi bahwa Mama memiliki siklus 28 hari yang umum, untuk mencegah pembuahan, Mama harus menjauhkan diri dari hubungan seks dari hari ke-9 sampai hari ke-16.
Editors' Pick
Seberapa Sukses Metode Ritmik?
Satu studi menemukan bahwa metode Ritmik memiliki tingkat efektivitas 98% dengan penggunaan sempurna, tetapi hanya 76% efektif dengan penggunaan biasa. Itu berarti metode ritmik secara signifikan kurang efektif daripada alat kontrasepsi tradisional bagi kebanyakan orang.
Mencapai 'penggunaan yang sempurna' dari metode Ritmik bisa jadi sulit. Pasalnya, itu memerlukan pelacakan siklus menstruasi yang konstan dan komitmen terhadap metode dari suami istri.
Metode Ritmik dapat diandalkan untuk sebagian orang, terutama mereka dengan siklus menstruasi yang sangat teratur yang memiliki waktu untuk melacak gejala ovulasi mereka dengan cermat. Namun, hanya sebagian kecil dari perempuan selalu memiliki siklus 28 hari yang tepat.
Banyak orang mengalami siklus sesingkat 23 hari dan selama 35 hari—atau bahkan lebih lama. Dalam siklus ini, tanggal ovulasi juga tidak akan selalu sama.
Metode Ritmik mungkin menawarkan beberapa perlindungan terhadap kehamilan. Namun penting untuk dicatat bahwa metode ini tidak memberikan perlindungan apa pun terhadap infeksi menular seksual (IMS) kecuali digabungkan dengan kondom.
Siapa yang Cocok Menggunakan Metode Ritmik?
Mama mungkin mempertimbangkan metode Ritmik jika Mama tidak ingin menggunakan KB hormonal karena efek samping, biaya, nasihat medis, atau keyakinan pribadi.
Metode Ritmik juga bisa menjadi pilihan yang tepat jika Mama mengalami menstruasi yang sangat teratur.
Jika Mama dapat meluangkan waktu untuk melacak siklus menstruasi serta membuat catatan mendetail tentang kesuburan setiap bulan, maka ini berpotensi menjadi bentuk kontrasepsi yang andal.
Ingat juga, masih ada margin untuk kesalahan dengan metode Ritmik. Jadi, Mama harus berbesar hati jika akhirnya terjadi kehamilan, ya.
Kelemahan Metode Ritmik
Ada beberapa alasan mengapa metode Ritmik mungkin bukan pilihan terbaik bagi sebagian orang. Metode ini membutuhkan pelacakan konstan dan memperhatikan hari siklus. Metode ini paling sering gagal jika tidak digunakan secara konsisten dan benar.
Metode Ritmik juga berbeda dari banyak bentuk KB lainnya karena mengharuskan Mama untuk tidak melakukan hubungan seksual pada hari-hari tertentu. Dengan menggunakan metode ini, Mama mungkin tidak bisa berhubungan seks selama separuh siklus menstruasi. Jika itu tampaknya tidak praktis bagi Mama, sebaiknya pilih metode lain.
Metode Ritmik dianggap ketinggalan zaman karena tidak berlaku untuk banyak orang. Jika setiap orang memiliki siklus yang benar-benar teratur, itu mungkin jauh lebih dapat diandalkan.
Metode Ritmik dilakukan dengan tidak melakukan hubungan intim atau menggunakan metode penghalang pada masa subur. Temukan masa subur mama dengan melacak siklus menstruasi untuk mengetahui panjang siklus menstruasi mama pada umumnya.
Kemudian kurangi 14 untuk memperkirakan kapan ovulasi akan terjadi. Uji silang perkiraan ini dengan memeriksa tanda-tanda kesuburan. Hindari berhubungan seksual selama 5 hari menjelang ovulasi dan tambahan 24 jam setelahnya.
Metode ini cocok untuk sebagian orang terutama jika Mama tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormonal atau metode penghalang. Tetapi penting untuk menyadari bahwa ovulasi tidak dapat diprediksi dan Mama bisa hamil.
Harap juga diingat bahwa, kecuali dipasangkan dengan kondom, metode Ritmik tidak melindungi dari penyakit menular seksual. Jika Mama memiliki pertanyaan atau sedang mempertimbangkan untuk menggunakan metode Ritmik, diskusikan dengan dokter, ya.
Itu penjelasan tentang cegah kehamilan dengan metode Ritmik, efektivitas, dan kekurangannya. Alat kontrasepsi apa yang Mama gunakan?
Baca juga: