Pengaruh Kolesterol pada Kesuburan dan Peluang Kehamilan
Bagaimana kolesterol dapat memengaruhi kesuburan?
27 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil dan memiliki bayi menjadi harapan sebagian besar orangtua. Ada yang dapat dengan cepat atau mudah untuk bisa hamil. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu beberapa saat agar bisa hamil.
Beberapa hal dapat memengaruhi kesuburan dan peluang hamil pasangan. Salah satunya adalah kadar kolesterol.
Sebuah penelitian memaparkan bahwa kadar kolesterol dapat memengaruhi kesuburan dan peluang hamil pasangan.
Calon orangtua dengan kadar kolesterol tinggi bisa menunggu lama untuk hamil, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Lebih lanjut soal pengaruh kolesterol pada kesuburan dan peluang kehamilan dapat disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Penelitian tentang Kolesterol dan Kesuburan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), high low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol 'jahat' adalah kondisi diam tanpa gejala yang memengaruhi sekitar 71 juta orang Amerika.
Dari jumlah tersebut, hanya 1 dari setiap 3 orang dewasa yang kondisinya terkendali. Tubuh membutuhkan zat lilin, seperti lemak untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf.
Juga untuk mensintesis hormon steroid. Namun jika berlebihan, zat ini dapat menumpuk di dinding arteri yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Keduanya menjadi penyebab utama kematian.
Pengamatan dilakukan pada 501 pasangan, berusia 18 hingga 40 tahun. Mereka adalah bagian dari studi Longitudinal Investigation of Fertility and the Environment (LIFE)
Peserta telah menghentikan penggunaan kontrasepsi apa pun - dengan tujuan untuk hamil. Mereka diperiksa setiap hari selama 12 bulan untuk mengetahui terjadinya kehamilan. Calon orangtua juga diamati dengan ketat sejak kehamilan hingga melahirkan.
Penulis studi Enrique F. Schisterman, M.S., Ph.D., dari Institut Kesehatan Nasional Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di Bethesda, MD, mengatakan:
"Selain meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, temuan kami menunjukkan kolesterol dapat menyebabkan infertilitas."
Peneliti menyarankan calon orangtua untuk memeriksakan kolesterol untuk memastikan kadarnya dalam kisaran yang dapat diterima.
Editors' Pick
Pasangan dengan Kadar Kolesterol Tinggi Membutuhkan Waktu Lebih Lama untuk Hamil
Peneliti mengukur kolesterol setiap pasangan pada tahap awal penelitian melalui sampel darah. Empat kategori utama – kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida – adalah yang paling sering diukur atau dihitung selama tes kolesterol.
Pasangan di mana salah satu atau keduanya memiliki kolesterol tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil dibandingkan pasangan dengan kolesterol dalam skala normal.
Namun, peneliti dalam penelitian ini mengukur jumlah kolesterol total dan bebas dalam sampel darah.
Hasil menunjukkan bahwa pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki kolesterol tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil dibandingkan pasangan dengan kolesterol dalam skala normal.
"Pasangan di mana calon ibu dan ayah memiliki kadar kolesterol tinggi membutuhkan waktu paling lama untuk mengandung anak," kata Schisterman.
“Studi kami juga menemukan pasangan di mana perempuan memiliki kolesterol tinggi dan pria tidak, membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil dibandingkan pasangan di mana kedua pasangan memiliki kadar kolesterol dalam kisaran normal,” tambahnya.
Studi LIFE baru-baru ini menyarankan konsentrasi lipid dapat memengaruhi kualitas air mani, dengan kadar kolesterol total dan kolesterol bebas yang lebih tinggi terkait dengan persentase spermatozoa yang jauh lebih rendah.