Apakah Sperma Berdarah Dapat Memengaruhi Kesuburan?

Sperma berdarah juga dikenal dengan istilah hematospermia

6 Desember 2022

Apakah Sperma Berdarah Dapat Memengaruhi Kesuburan
Unsplash/Dainis Graveris

Sperma yang normal umumnya bewarna putih keruh. Namun, karena kondisi medis tertentu bisa saja sperma berwarna merah. Sperma yang berwarna merah ini umumnya sperma yang bercampur darah yang dikenal dengan istilah hematospermia.

Kondisi ini biasnaya terjadi pada laki-laki di bawah 40 tahun. Meski begitu, laki-laki berusia di atas 40 tahun juga bisa mengalami hal ini, terlebih jika hematospermia disertai dengan gejala lainnya.

Kondisi ini tentu membuat laki-laki khawatir dan bertanya-tanya, apakah sperma berdarah dapat memengaruhi kesuburan?

Untuk mengetahui jawabannya, di bawah Popmama.com telah merangkum jawabannnya yang dirangkum dari situs resmi Bocah Indonesia. Yuk, kita simak bersama!

Apa Itu Sperma Berdarah?

Apa Itu Sperma Berdarah
Freepik/Freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma yang normal berwarna putih keruh. Namun, berbeda dengan hematospermia, di mana kondisi sperma berwarna merah darah.

Kondisi ini terjadi ketika campuran sperma dan air mani yang melakukan perjalanan di sepanjang uretra hingga ujung penis dan terjadi pendarahan selama di perjalanannya.

Banyaknya darah yang keluar pada cairan mani bervariasi. Jumlahnya bisa sedikit namun bisa juga banyak.

Editors' Pick

Penyebab Sperma Berdarah

Penyebab Sperma Berdarah
Pexels/Karolina Grabowska

Terdapat beberapa penyebab sperma berdarah, yaitu:

1. Peradangan

Peradangan bisa menjadi penyebab paling umum sperma berdarah. Hal ini lantaran peradangan terjadi pada kelenjar atau saluran sperma di dalam tubuh, seperti uretra, kelenjar prostat, epididimis, dan vesikula seminalis.

2. Infeksi

Bisa jadi kondisi ini disebabkan adanya infeksi. Infeksi yang terjadi diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, hingga jamur, misalnya adalah infeksi menular seksual yang cenderung disertai dengan gejala nyeri saat buang air kecil.

3. Cedera atau tindakan medis tertentu

Kondisi ini juga bisa disebabkan akibat adanya cedera atau adanya riwayat tindakan medis tertentu. Cedera yang dimaksud adalah seperti penis yang terbentur, ditendang, atau aktivitas seksual yang berlebihan.

Sementara tindakan medis yang bisa menyebabkan kondisi ini, seperti terapi radiasi, vasektomi, tindakan biopsi pada kelenjar prostat, atau tindakan yang menangani saluran kencing.

4. Tumor atau kanker

Kondisi lainnya yang bisa menyebabkan sperma berdarah adalah adanya tumor pada prostat, testis, vesikula seminalis atau epididimis. Selain itu, kanker juga bisa menjadi salah satu penyebab sperma berdarah. Meskipun jarang terjadi namun hal ini perlu diwaspadai terutama bagi yang memiliki riwayat kanker pada keluarga.

5. Sumbatan

Penyebab lain dari sperma berdarah adalah adanya sumbatan pada sistem reproduksi pria. Kondisi ini terjadi ketika saluran kecil pada sistem reproduksi mengalami sumbatan sehingga pembuluh darah pecah. Hal tersebut yang menyebabkan air mani yang mengandung sperma bercampur dengan darah.

Biasanya, kondisi yang menyebabkan penyumbatan adalah benign prostate hyperplasia (BPH). BPH dapat membuat prostat membesar dan menjepit saluran kemih, yang mana merupakan jalur keluarnya air mani sehingga air mani bercampur dengan darah.

Apakah Sperma Berdarah Dapat Memengaruhi Kesuburan?

Apakah Sperma Berdarah Dapat Memengaruhi Kesuburan
Freepik/Freepik

Umumnya sperma berdarah bukan sesuatu kondisi yang serius dan tidak memengaruhi kesuburan sehingga pasangan kamu tetap bisa hamil.

Meski begitu, penting untuk memperhatikan penyebab kondisi sperma berdarah tersebut apakah mengganggu produksi dari sel sperma atau tidak.

Apabila penyebab sperma berdarah mengganggu proses produksinya sperma, maka hal ini dapat memengaruhi kondisi kesuburan. Untuk mengatasinya, kamu dapat melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis urologi atau andrologi.

Cara Mengatasi Sperma Berdarah

Cara Mengatasi Sperma Berdarah
istockphoto.com/andrei_r

Sperma berdarah memang bisa hilang dengan sendirinya. Sperma berdarah akan hilang dengan sendirinya jika dalam beberapa kondisi seperti laki-laki di bawah usia 40 tahun, tidak mengalami gejala pada saluran kemih, dan idak memiliki kondisi medis tertentu.

Namun pada beberapa kasus yang lebih parah misalnya kondisi terjadi terus menerus, adanya infeksi atau penyumbatan maka pengobatan perlu dilakukan.

Pengobatan sperma berdarah akan diberikan berdasarkan penyebab, tingkat keparahan, usia, hingga gejala lain yang menyertai. Tentu hal ini dilakukan ketika kamu melakukan pemeriksaan ke dokter.

Beberapa jenis pengobatan yang biasanya untuk mengatasi sperma berdarah adalah sebagai berikut:

  • Mengonsumsi antibiotik. Jenis obat ini diberikan bagi pasien yang memiliki infeksi.
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi. Jenis obat ini diberikan untuk mengatasi peradangan.
  • Mengonsumsi Finasteride. Jenis obat yang digunakan untuk prostat yang membesar. Obat ini dapat menghentikan hematospermia karena adanya pembuluh darah yang pecah.
  • Operasi. Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pada saluran kemih atau saluran reproduksi. Biasanya disebabkan oleh tumor atau batu kandung kemih.
  • Kemoterapi. Jenis pengobatan ini dilakukan untuk pembedahan tumor atau bentuk kanker pada sistem reproduksi.
  • Perawatan lain yang dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Itu tadi pembahasan mengenai sperma berdarah. Apakah kamu pernah mengalami hal ini? Jika pernah, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?

Artikel ini merupakan kerja sama antara Popmama.com dengan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut soal Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, Mama dan Papa bisa mengunjungi situs bocahindonesia.com.

Baca juga:

The Latest