Selain musik, suara lain yang dikenali dan selalu dirasakan oleh janin tentu saja adalah suara Mama.
Pakar pendengaran dari Prancis, Dr Alfred Tomatis, menjelaskan bahwa telinga bayi lebih selaras dengan suara bernada tinggi daripada suara bernada rendah.
Ini adalah salah satu alasan mengapa para Papa perlu melakukan upaya ekstra untuk berbicara dengan bayi. Misalnya dengan menaikkan nada bicara serta berbicara sedikit lebih keras.
Berbeda dengan Mama yang memiliki nada bicara lebih tinggi dibanding Papa, si Kecil bisa lebih mudah mengenali dan memahami suara Mama. Ia pun bisa mendengar suara Mama sepanjang waktu.
Oleh sebab itu, upayakan untuk mengatur bahasa dan nada bicara Mama selama hamil, ya. Cobalah untuk selalu berbicara dengan tenang, pelan dan tidak berteriak-teriak.
Suara yang tenang dapat menenangkan si Kecil di dalam kandungan. Sebaliknya, saat Mama sering berteriak ia akan merasa takut dan tidak nyaman.