Unsplash/alexandru zdrobau
Pada umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan bentuk pada tubuhnya, begitupula dengan organ matanya. Kornea dan ukuran mata perempuan akan mengalami perubahan pada saat ia hamil.
Inilah yang menyebabkan ibu hamil tidak nyaman ketika menggunakan lensa kontak.
Meskipun demikian ukuran mata akan kembali pada bentuk semula apabila ibu hamil sudah melakukan persalinan.
Keluhan yang seringkali dialami oleh ibu hamil adalah perubahan pada visus dan mata yang terasa kering. Sehingga penggunaan lensa kontak kurang tepat dibandingkan menggunakan kacamata.
Meskipun demikian, bukan berarti ibu hamil dilarang, akan tetapi Mama tetap harus waspada dalam menggunakannya.
Perubahan hormonal yang terjadi ketika ibu hamil akan mengakibatkan lensa kontak mengalami gangguan ketika digunakan.
Perlu Mama ketahui juga bahwa selama kehamilan Mama akan mengalami perubahan hormonal dan fluktuasi tekanan darah pada organ mata.
Berikut beberapa efek perubahan hormonal dan fluktuasi tekanan darah pada organ mata:
Pembengkakan kornea adalah kondisi dimana kornea menjadi lebih tebal dan kelengkungannya berubah, sehingga lensa kontak menjadi kurang nyaman dipakai, mudah bergeser, bahkan terlepas.
Kondisi ini lebih dirasakan oleh pemakai semi hard contact lens atau yang lebih dikenal dengan sebutan RGP lens.
- Mata mudah iritasi dan infeks
Hal ini sering tidak terasa akibat sensitivitas ibu hamil yang menurun.
Itu sebabnya, banyak ibu hamil terlambat berobat, padahal iritasi dan infeksi di matanya semakin parah.
Saat hamil, Mama akan mengalami gangguan pada produksi kelenjar penghasil lapisan minyak pada air mata.
Akibatnya, air mata lebih mudah menguap dan ibu hamil merasakan matanya lebih kering dan perih.
Pembengkakan kornea dapat mengubah kondisi refraksi mata menjadi lebih minus.
Semua gangguan fisiologis mata itu bersifat sementara dan akan kembali normal secara berangsur-angsur setelah Mama melahirkan dan menyusui.
Maklumilah situasi hormonal yang Mama rasakan jika memang belum normal.