Berat badan saat hamil memang pasti akan bertambah. Sebagian besar kenaikan berat badan terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Bayi tumbuh pesat selama dua bulan terakhir kehamilan dan kenaikan berat badan terkait bayi dan elemen pendukungnya, seperti plasenta, tidak dapat dikontrol. Jadi, yang terbaik dilakukan adalah mengatasi masalah berat badan di awal kehamilan.
Para peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang melakukan program untuk mengatasi berat badan berlebih, antara minggu ke 7 dan 21 kehamilan cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan selama trimester ketiga.
Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana perencanaan awal kehamilan membantu mencegah penambahan berat badan berlebih. Jika Mama ingin menurunkan berat badan, atau mengontrol jumlah berat badan yang diperoleh secara keseluruhan selama kehamilan, pastikan dokter membantu Mama membuat rencana sejak dini. Dokter juga dapat merujuk Mama ke ahli gizi dan diet untuk mendapatkan lebih banyak nasihat dan metode perencanaan makan.
Bagi kebanyakan ibu hamil, pengelolaan berat badan lebih aman dilakukan ketimbang penurunan berat badan yang signifikan. Terlepas dari manfaat memiliki BMI yang lebih rendah selama kehamilan, menurunkan berat badan tidak nyatanya tidak selalu sesuai untuk semua orang.
Penting untuk memerhatikan asupan kalori dan berolahraga selama kehamilan. Tetapi melakukannya secara berlebihan dapat berpotensi membahayakan bayi yang dikandung. Inilah sebabnya mengapa kebanyakan dokter tidak merekomendasikan penurunan berat badan selama kehamilan, kecuali jika Mama mengalami kelebihan berat badan secara signifikan.
Itulah informasi mengenai penurunan berat badan saat hamil. Diskusikan pertanyaan atau masalah apa pun yang Mama miliki dengan dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat.