Kehamilan sering kali menyebabkan pertumbuhan rambut lebih lebat di tempat-tempat yang tidak disukai kebanyakan perempuan, seperti ketiak, garis bikini, bibir atas, atau perut.
Untungnya, ini hanya sementara dan pertumbuhan rambut akan kembali normal enam bulan setelah melahirkan. Sementara itu, berikut beberapa cara menghilangkan rambut kemaluan dengan aman selama hamil:
Dalam metode ini, wax yang dipanaskan dioleskan ke kulit dan ditarik untuk menghilangkan rambut. Jika waxing adalah metode penghilangan bulu pilihan mama, kunjungi ahlinya untuk keamanan dan jangan coba melakukannya sendiri.
- Krim penghilang rambut atau bulu
Gunakan cara ini hanya jika Mama pernah melakukannya karena ada zat kimia di dalam krim yang bisa menyebabkan iritasi jika Mama memiliki kulit sensitif. Meskipun tidak ada bukti nyata bahwa krim ini membahayakan janin yang sedang berkembang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan metode ini.
Alat cukur listrik dapat digunakan selama kehamilan. Ini adalah salah satu pilihan yang lebih mudah dalam hal menghilangkan rambut. Gunakan alat cukur yang bersih dan steril ya, Ma.
Metode ini membutuhkan penggunaan bahan berbusa dan kebanyakan perempuan cenderung melakukannya di kamar mandi. Berhati-hatilah saat menggukanan pisau cukur, jangan sampai melukai area sensitif.
Gunting pemangkas tidak menghilangkan rambut seluruhnya, tetapi dapat membuat rambut kemaluan tetap pendek dan membuat area tersebut relatif rapi. Gunting rambut tidak menimbulkan banyak risiko kecuali Mama tidak dapat melihat apa yang Mama lakukan. Dianjurkan agar Mama meminta pasangan untuk membantu, ketika mungkin Mama terhalang oleh baby bump saat akan menggunting.
Meskipun ada perbedaan pandangan dan pendapat tentang perlu tidaknya menghilangkan rambut kemaluan saat hamil, diskusikan dengan dokter yang menangani kehamilan mama.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.