Cegah sejak Dini, Deteksi Kelainan Jantung Janin dengan Fetal Echo

Tak perlu takut, karena tidak ada rasa sakit dalam prosesnya

28 Januari 2021

Cegah sejak Dini, Deteksi Kelainan Jantung Janin Fetal Echo
Pixabay/medical prudens

Pernah mendengar istilah fetal echo? Beberapa orang mungkin masih asing dengan treatment ini. Padahal, pengunaannya mulai populer belakangan, sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kelainan pada jantung janin dalam kandungan.

Fetal echo, juga dikenal dengan istilah echocardiogram, adalah tes dengan memanfaatkan gelombang frekuensi tinggi (ultrasound) untuk menggambarkan kondisi jantung. Gelombang masuk melalui kulit dan jaringan, kemudian memantul setelah menyentuh organ (misalnya jantung).

Pantulan gelombang akan menghasilkan image pada komputer, yang merupakan gambaran struktur jantung beserta fungsinya. Tujuan utamanya adalah agar Mama bisa mengetahui bila ada sesuatu yang abnormal pada janin sejak masih dalam perut.

Sayangnya, sebagian besar orang belum memahami tes ini dengan baik. Bagaimana cara kerja fetal echo dan seberapa akurat hasilnya? Seberapa perlu Mama melakukannya saat hamil? Adakah efek samping?

Berikut Popmama.com merangkum penjelasan tentang deteksi kelainan jantung janin dengan fetal echo.

Fungsi Deteksi Janin dengan Fetal Echo

Fungsi Deteksi Janin Fetal Echo
Pexels/Negative Space

Sebagaimana disebutkan di atas, tujuan utama dari fetal echo adalah mengetahui kondisi jantung janin dan mendeteksi adanya kelainan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua ibu hamil perlu melakukannya. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang disarankan menjalani tes ini:

  • Pernah melahirkan anak dengan kelainan jantung bawaan
  • Ibu hamil dengan riwayat kelainan atau masalah jantung bawaan
  • Didiagnosis mengalami abnormalitas kromosom atau genetik
  • Melakukan penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan saat masa kehamilan
  • Ibu mengalami kondisi seperti lupus, PKU, diabetes, atau penyakit jaringan ikat
  • Ibu mengonsumsi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan masalah jantung pada janin

Selain kondisi di atas, mungkin ada faktor-faktor lain yang mengharuskan ibu hamil menjalani fetal echo. Tes ini umumnya dilakukan pada trimester kedua, antara usia kehamilan 18-24 minggu. Untuk lebih jelasnya, jangan lupa melakukan konsultasi dengan dokter.

Bagaimana Tes Fetal Echo Berlangsung?

Bagaimana Tes Fetal Echo Berlangsung
nydailynews.com

Saat diminta melakukan fetal echo, Mama tidak perlu melakukan persiapan khusus. Tes ini kurang lebih sama dengan USG yang biasa dilakukan ibu hamil secara berkala. 

Hal yang perlu Mama lakukan hanyalah datang ke lokasi tes. Kandung kemih tidak harus dalam kondisi penuh seperti saat menjalani tes ultrasonografi reguler.

Mama pun bisa makan dan minum seperti biasanya. Hanya saja, dokter akan meminta Mama tidak mengoleskan cream, lotion, atau apapun pada perut saat hari tes dilakukan.

Selanjutnya, tes ini akan dilakukan oleh ahli kardiologis beserta para asistennya. Mama akan menjalaninya dalam kondisi berbaring, sementara petugas medis memberikan gel pada bagian perut. Fungsinya adalah membantu pergerakan gelombang sehingga mampu menciptakan gambar pada layar.

Mama pun tak perlu khawatir saat menjalani tes ini. Tak ada jarum maupun rasa sakit. Hal yang dirasakan hanyalah tekanan pada perut saat pengujian dilakukan, seperti halnya saat USG. Tes ini berlangsung 30 menit hingga 2 jam, tergantung pada posisi fetus dan apa yang dicari. 

Ada dua cara yang umum dilakukan saat fetal echo, yaitu:

Ultrasound Dua Dimensi: Cara ini dilakukan untuk mengetahui struktur dan fungsi jantung janin secara langsung pada saat itu.

Ekokardiografi Doppler: Fetal echo ini dilakukan untuk mengukur kecepatan aliran darah pada bilik dan katup jantung.

Sayangnya, hasil tes fetal echo secara lengkap baru bisa diperoleh dalam jangka waku 1-2 hari. Pasalnya, dokter harus menganalisa data yang diperoleh untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan akurat.

Risiko dan Manfaat Fetal Echo

Risiko Manfaat Fetal Echo
Flickr/lunar caustic

Fetal echo bisa dibilang aman untuk ibu hamil. Sejauh ini tak ada risiko yang ditemukan saat dan setelah menjalani tes. 

Justru, Mama akan mendapatkan banyak manfaat setelah melakukannya, yaitu:

  • Mengetahui adanya abnormalitas atau masalah pada jantung janin sejak dini. Dengan demikian, dokter bisa segera melakukan tindakan medis untuk mengatasinya.
  • Dokter bisa menentukan tes atau scan lanjutan untuk memonitor situasi dan kondisi janin.
  • Jika perlu, dokter bisa melakukan amniosentesis untuk mengetahui abnormalitas dan kondisi genetik yang muncul.
  • Jika ada abnormalitas yang ditemukan, Mama bisa mencari bantuan atau rencana penanganan anak dengan kondisi tersebut.

Itulah beberapa hal penting tentang deteksi kelainan jantung janin dengan fetal echo yang perlu Mama tahu. Walaupun diklaim tidak memiliki efek samping, namun Mama tetap harus cermat saat memutuskan melakukannya. 

Jangan lupa untuk berbincang dengan dokter agar tidak sampai melakukan kesalahan ya, Ma.

Baca juga:

The Latest