Bagi sebagian besar perempuan, kehamilan adalah saat yang menyenangkan. Namun, ada juga yang justru mengalami gejala depresi, seperti munculnya rasa sedih dan lesu, gangguan tidur, atau perubahan nafsu makan.
Faktanya, menurut The American Congress of Obstetricians and Gynecologists, 14 hingga 23 persen ibu hamil berjuang dengan depresi selama kehamilan.
Meski ada beragam faktor penyebabnya, para peneliti di University of Ohio telah memusatkan perhatian pada satu faktor kunci penyebab depresi saat hamil, yaitu tingkat protein yang rendah di otak yang disebut BDNF. Ini dikenal juga dengan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak.
Bagaimana protein khusus ini memengaruhi suasana hati ibu hamil? Apakah akan memengaruhi janin? Berikut rangkuman informasi yang dikumpulkan Popmama.com.
