Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Instagram.com/sitibadriahh
Instagram.com/sitibadriahh

Siti Badriah pernah membagikan video mengenai kondisi badannya yang mengalami gatal-gatal saat hamil. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah kondisi tersebut normal? Rupanya, bukan hanya Siti Badriah yang mengalaminya, karena banyak ibu hamil yang juga merasakan hal serupa.

Gatal-gatal saat kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat memicu sensitivitas kulit dan menyebabkan rasa gatal. Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, kulit yang meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.

Tak hanya itu, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu, seperti kolestasis kehamilan atau pruritus gravidarum, yang memerlukan perhatian medis.

Berikut Popmama.com rangku penyebab gatal-gatal saat hamil seperti Siti Badriah, yuk, cari tahu!

1. Perubahan hormon

freepik/user18526052

Selama kehamilan, tubuh mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang signifikan. Peningkatan hormon ini dapat mempengaruhi sensitivitas kulit, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan rasa gatal.

Selain itu, perubahan hormonal dapat menyebabkan peningkatan suplai darah ke kulit, yang juga dapat memicu rasa gatal. Perubahan hormon tidak hanya mempengaruhi kulit, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan fisiologis lainnya yang mungkin berkontribusi pada rasa gatal.

Misalnya, peningkatan hormon dapat mempengaruhi fungsi hati, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penumpukan zat tertentu dalam darah yang memicu rasa gatal. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami bahwa perubahan hormon adalah salah satu penyebab utama gatal selama kehamilan.

2. Peregangan kulit

Pexels/Kaboompics.com

Seiring pertumbuhan janin, kulit perut dan area lain seperti payudara akan meregang untuk mengakomodasi perubahan tubuh. Peregangan ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal karena serat kolagen dan elastin di kulit ditarik hingga batasnya. Kulit yang meregang juga dapat mengalami robekan mikroskopis yang menambah rasa gatal.

Selain itu, peregangan kulit yang cepat dapat menyebabkan munculnya stretch mark atau striae gravidarum yang sering disertai dengan rasa gatal. Area yang paling sering terkena adalah perut, paha, bokong, dan payudara. Menggunakan pelembap yang aman untuk ibu hamil dapat membantu mengurangi rasa gatal dan menjaga elastisitas kulit selama kehamilan.

3. Kulit kering

Freepik.com/freepik

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi kelembapan alami kulit sehingga menjadi lebih kering dari biasanya. Kulit kering cenderung lebih rentan terhadap iritasi dan rasa gatal.

Faktor eksternal seperti cuaca dingin atau sabun juga dapat memperparah kekeringan kulit. Untuk mengatasinya, disarankan untuk menggunakan pelembap yang bebas pewangi dan bahan kimia keras.

Selain itu, mandi dengan air hangat (bukan panas) dan menghindari mandi terlalu lama dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Memastikan asupan cairan yang cukup juga penting untuk menjaga hidrasi kulit dari dalam.

4. Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP)

Freepik/Oporty

PUPPP adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan merah kecil yang sangat gatal, biasanya dimulai di area perut dan dapat menyebar ke paha, bokong, dan lengan.

Penyebab pasti PUPPP belum diketahui, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama atau kehamilan kembar. Sebagai informasi, PUPPP tidak membahayakan ibu atau janin, tetapi rasa gatal yang ditimbulkannya bisa sangat mengganggu.

Perawatan biasanya melibatkan penggunaan krim steroid topikal dan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan steroid oral untuk mengendalikan gejala.

5. Kolestasis Obstetrik (Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy/ICP)

Freepik/wayhomestudio

ICP adalah gangguan hati yang terjadi selama kehamilan, di mana aliran empedu dari hati terganggu, menyebabkan penumpukan asam empedu dalam darah. Gejala utama ICP adalah rasa gatal yang intens, terutama di telapak tangan dan kaki, tanpa disertai ruam. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan.

ICP dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kelahiran prematur dan kematian janin. Oleh karena itu, jika ibu hamil mengalami gatal yang parah tanpa ruam, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

6. Eksim dan psoriasis

Freepik/Stevamerpik

Kondisi kulit kronis seperti eksim (dermatitis atopik) dan psoriasis dapat muncul pertama kali atau memburuk selama kehamilan. Eksim ditandai dengan kulit kering, merah, dan gatal, sedangkan psoriasis ditandai dengan bercak kulit tebal yang bersisik.

Perubahan sistem kekebalan dan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Pengelolaan eksim dan psoriasis selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan ibu dan janin.

Perawatan topikal seperti pelembap dan krim steroid ringan biasanya aman digunakan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai atau melanjutkan pengobatan apapun selama kehamilan.

Itulah tadi penyebab gatal-gatal saat hamil seperti Siti Badriah. Semoga membantu para ibu hamil.

Editorial Team