NIPT adalah kepanjangan dari Non-Invasive Prenatal Test, yang merupakan salah satu pemeriksaan kehamilan sedini mungkin. Dalam tes ini, secara spesifik dan detail akan diketahui kondisi kromosom janin. Bila terjadi gangguan kromosom juga bisa diketahui sejak dini.
Apakah ada kelainan yang bisa menimbulkan masalah pada tumbuh kembangnya kelak, serta apa saja yang mungkin harus dipersiapkan oleh tim dokter untuk menghadapinya.
Selain itu, bisa diketahui juga perkiraan yang lebih akurat tentang jenis kelamin janin yang dikandung, Ma. Cukup singkat, hasilnya bisa diketahui dalam waktu sekitar dua minggu.
Salah satu contoh kelainan kromosom yang abnormal adalah sindrom down syndrome. Cukup simpel, tes ini dilakukan dengan menggunakan sampel berupa darah.
Dilansir Web MD, salah satu yang dianjurkan untuk melakukan tes kromosom adalah para Mama yang hamil dalam usia 35 tahun ke atas. Pada waktu ini, Mama berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kehamilan.
Baca juga: Demi Jaga Kesehatan Anak Pertama, Tasya Kamila Melakukan Prosafe NIPT
Biasanya waktu yang dianjurkan adalah pada trimester pertama, tepatnya pada usia kehamilan antara 11-20 minggu. Tes yang dilakukan pada tahap ini yakni tes darah dan USG.
Apabila ada hasil yang tidak normal, biasanya dokter kemudian akan meminta Mama untuk melakukan amniosentesis. Tindakan ini dilakukan untuk mengecek lebih jauh apakah janin dalam kandungan Mama benar-benar memiliki kelainan kromosom atau tidak.
Baca juga: Apa Itu Kelainan Kromosom? Bagaimana Cara Mencegahnya?