Alami Usus Buntu saat Hamil, Bolehkah Dioperasi?

Usus buntu harus segera ditindak agar tidak membahayakan nyawa

13 September 2021

Alami Usus Buntu saat Hamil, Bolehkah Dioperasi
Pexels/MART PRODUCTION

Mengalami usus buntu rasanya sangat menyiksa. Penyakit ini umumnya ditangani lewat jalan operasi agar tidak berkembang menjadi parah dan membahayakan nyawa. Namun, bagaimana jika ibu hamil mengalami usus buntu? Apakah harus dioperasi dan seperti apakah penanganannya?

Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar usus buntu di masa kehamilan, dilansir dari Very Well Family:

Mengapa Diagnosis Usus Buntu pada Ibu Hamil Seringkali Terlambat?

Mengapa Diagnosis Usus Buntu Ibu Hamil Seringkali Terlambat
Pixabay/jossuetrejo_oficial

Usus buntu merupakan salah satu penyebab terbesar ibu hamil menjalani operasi di tengah masa kehamilan. Masalah terbesarnya adalah diagnosis yang tertunda. Hal ini disebabkan karena perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil, sehingga cukup menyulitkan untuk mendiagnosis usus buntu. Terutama pada ibu hamil yang telah memasuki trimester ketiga. Akan jauh lebih mudah mendiagnosis usus buntu di trimester pertama dan kedua.

Diagnosis dini pada usus buntu sebenarnya sangatlah penting. Semakin lama usus buntu diketahui, semakin besar kemungkinan pasien mengalami komplikasi, terutama perforasi usus buntu. Apabila hal ini terjadi pada ibu hamil, kematian janin dapat meningkat hingga 36 persen dan lebih besar kemungkinannya pada trimester ketiga.

Editors' Pick

Tanda dan Gejala Usus Buntu pada Ibu Hamil

Tanda Gejala Usus Buntu Ibu Hamil
Pexels/Martproduction

Nyeri pada perut bagian kanan bawah merupakan gejala usus buntu paling umum, baik pada pasien yang sedang hamil maupun tidak. Di kemudian hari, rasa sakit akan terasa lebih intens pada perut hingga ke bagian perut kanan atas.

Pemeriksaan USG mungkin akan dilakukan jika dokter mencurigai ibu hamil mengalami usus buntu. Tindakan ini bisa lebih akurat mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi karena diagnosis pada ibu hamil yang lebih sulit ketimbang pasien yang tidak hamil. Apalagi jika penyakit ini menyerang di trimester ketiga. 

Seperti Apa Tindakan Operasi Usus Buntu pada Ibu Hamil?

Seperti Apa Tindakan Operasi Usus Buntu Ibu Hamil
Freepik/peoplecreations

Jika mama berada di trimester pertama atau kedua kehamilan, kemungkinan besar mama akan menjalani laparoskopi sebagai tindakan operasi. Operasi ini juga dikenal sebagai operasi plester karena dilakukan melalui beberapa lubang kecil di perut, bukan sayatan yang besar.

Jika mama hamil trimester ketiga, mama akan mendapatkan tindakan operasi terbuka dengan sayatan yang lebih besar karena ukuran rahim yang tidak dapat ditangani laparoskopi. Setelah 24 minggu setelah operasi, dokter akan melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan bayi.

Ibu hamil yang menjalani operasi usus buntu (baik laparoskopi atau terbuka) mungkin akan mengalami kontraksi prematur. Hanya sekitar 10 persen yang akan melahirkan bayi mereka lebih awal. 

Risiko operasi terhadap kehamilan akan meningkat sesuai usia kehamilan, yaitu 8 persen sebelum usia kehamilan 24 minggu, 13 persen antara 24 dan 28 minggu, dan 35 persen pada 29 hingga 36 minggu.

Pemulihan dari Operasi Usus Buntu

Pemulihan dari Operasi Usus Buntu
Freepik/valuavitaly

Pada pasien yang tidak hamil, pemulihan pasca operasi usus buntuk biasanya cukup cepat. Tetapi pada ibu hamil, tergantung pada bagaimana kondisi mama dan bayi mama. Secara umum, mama biasanya harus menjalani rawat inap sedikitnya selama semalam. 

Pemulihan setelah operasi sangat penting karena berpengaruh pada kehamilan mama. Dokter menganjurkan untuk mengambil istirahat penuh dari semua aktivitas selama sekitar seminggu jika kondisi kesehatan mama dan bayi di dalam kandungan relatif sehat. Apabila terjadi komplikasi atau tampak tanda-tanda persalinan prematur, pemulihan akan memakan waktu lebih lama. 

Tips Mempercepat Penyembuhan Pasca Operasi Usus Buntu

Tips Mempercepat Penyembuhan Pasca Operasi Usus Buntu
Freepik

Selepas pasca operasi usus buntu, mungkin ada beberapa pantangan yang harus dihindari dan sebaliknya, hal-hal yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan, antara lain:

  • Istirahat penting untuk penyembuhan, tetapi mulailah bergerak-gerak ringan. Semakin cepat mama bangun dan turun dari tempat tidur, semakin cepat mama sembuh dan sedikit komplikasi yang mungkin dialami.
  • Hindari mengangkat benda berat
  • Makanlah makanan bergizi
  • Patuhi janji dokter untuk membantu memastikan bahwa mama telah sembuh dengan benar. Biasanya, dokter akan memeriksa kembali kondisi mama dalam waktu satu atau dua minggu pasca operasi

Pastikan untuk memeriksa dengan setiap dokter yang terlimbat untuk memastikan para dokter yang menangani mama berkoordinasi dengan baik tentang perawatan mama. Bergantung pada kapan operasi terkait dengan saat mama melahirkan, seharusnya tidak ada perubahan dalam rencana waktu melahirkan. 

Semoga informasi ini bermanfaat. 

Baca juga:

The Latest