Mengganggu Kenyamanan, Berbahayakah jika Ibu Hamil Sering Bersin?

Bersin yang keras dan bersin benarkah memengaruhi janin di dalam kandungan?

2 Juni 2021

Mengganggu Kenyamanan, Berbahayakah jika Ibu Hamil Sering Bersin
Freepik/senivpetro

Bagi sebagian orang, indra penciuman terasa lebih sensitif tatkala hamil. Akibatnya menjadi sering bersin-bersin. Muncul kekhawatiran, apakah bersin yang sering dan keras dapat memengaruhi janin yang sedang dikandung? 

Umumnya bersin yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena rinitis kehamilan, beberapa penyakit, dan alergi. Kali ini Popmama.com akan mengulas berbagai penyebab bersin-bersin saat hamil serta bagaimana cara mengatasinya, dilansir dari Medical News Today:

Rinitis Kehamilan, Penyebab Bersin Berulang-ulang

Rinitis Kehamilan, Penyebab Bersin Berulang-ulang
Freepik

Kehamilan mengubah banyak hal dalam tubuh mama. Termasuk memunculkan rinitis kehamilan. Faktanya, rinitis kehamilan dialami oleh 39 persen perempuan di seluruh dunia. 

Seringkali rinitis kehamilan menyebabkan hidung tersumbat yang cukup mengganggu. Penyumbatan hidung ini bisa berlangsung selama enam minggu bahkan lebih, dan menimbulkan banyak gejala. Termasuk peningkatan intensitas bersin karena selama kehamilan aliran darah ke selaput lendir menjadi bertambah. 

Editors' Pick

Flu di Masa Kehamilan Membuat Masalah Pernapasan

Flu Masa Kehamilan Membuat Masalah Pernapasan
Freepik

Sistem kekebalan tubuh ibu hamil menjadi lebih lemah sehingga rentan terkena flu dan berbagai penyakit lain. Berbeda dengan saat tidak hamil, saat hamil flu biasanya bertahan lebih lama dan lebih parah. 

Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh merespon lebih lambat karena berhati-hati supaya tidak mengira janin sebagai sesuatu yang berbahaya. 

Bersin dan pilek sendiri sebetulnya tidak berbahaya selama kehamilan. Tetapi flu dan penyakit lain yang menyebabkan demam bisa berbahaya bagi Mama dan janin yang dikandung. Jika Mama mengalami flu disertai demam, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. 

Berhati-hati dengan Alergi

Berhati-hati Alergi
Pexels/Public Domain Pictures

Dikarenakan indera penciuman dan sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun, di masa kehamilan sebagian ibu hamil menjadi lebih sensitif terhadap alergen. Salah satu tanda alergi adalah bersin, disertai gejala pernapasan atas lainnya. Bagi Mama yang punya bawaan alergi serbuk bunga atau serbuk sari, atau pun debu, biasanya menjadi lebih sering bersin ketimbang biasanya saat terkena paparan alergen yang mengganggu sistem pernapasan. 

Apakah Bersin selama Kehamilan dapat Memengaruhi Janin?

Apakah Bersin selama Kehamilan dapat Memengaruhi Janin
Freepik/rawpixel.com

Bersin yang dialami selama kehamilan tidak menimbulkan risiko bagi Mama atau janin. Tetapi yang harus diperhatikan adalah bersin bisa jadi merupakan gejala penyakit atau masalah signifikan yang memengaruhi janin. 

Saat bersin menjadi gejala masalah yang lebih parah, mungkin ada risiko yang mengintai di baliknya. Misalnya saja flu yang berisiko keguguran, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur. 

Tak jarang sebagian ibu hamil merasakan nyeri di sekitar perut saat sedang bersin. Meskipun rasa sakit ini menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi Mama tak perlu khawatir karena kondisi ini tidak berbahaya. Fenomena ini dikenal sebagai nyeri ligamen bundar dan terjadi saat ligamen meregang dan mengendur selama kehamilan.

Mengatasi Bersin saat Hamil

Mengatasi Bersin saat Hamil
Pixabay/xusenru

Di masa kehamilan, Mama perlu berhati-hati terhadap konsumsi obat-obatan. Semua obat-obatan yang diminum di masa kehamilan sebaiknya dalam pengawasan dokter. Untuk mengatasi bersin selama kehamilan tanpa menggunakan obat-obatan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

  • Semprotan hidung atau nasal spray
  • Menggunakan humidifier
  • Menghindari alergen
  • Menggunakan pembersih udara
  • Berolahraga ringan secara teratur
  • Berjemur di pagi hari
  • Makan makanan yang kaya vitamin

Konsultasikan dengan dokter tentang cara terbaik menghindari sakit flu dan pilek selama kehamilan. Apabila Mama mengalami pilek dengan ingus berwarna, kehilangan nafsu makan, nyeri di dada, demam di atas 38 derajat Celcius, pusing, dan batuk dengan lendir kuning atau kehijauan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest