Bisa Berdampak Fatal, Ketahui 5 Masalah Plasenta di Masa Kehamilan

Sebagian kehamilan mengalami kesulitannya sendiri karena masalah plasenta ini

19 Mei 2021

Bisa Berdampak Fatal, Ketahui 5 Masalah Plasenta Masa Kehamilan
Freepik/zilvergolf

Ketika hamil, bukan hanya bayi yang berkembang di dalam kandungan mama. Melainkan juga plasenta. Plasenta yang berkembang berfungsi untuk menyediakan oksigen dan nutrisi bagi bayi di dalam kandungan. 

Umumnya plasenta melakukan 'tugasnya' dengan baik, tanpa kendala. Tetapi sebagian kehamilan mengalami kesulitannya sendiri yang disebabkan karena plasenta yang bermasalah. \

Berikut ini Popmama.com merangkum lima masalah plasenta yang membahayakan di masa kehamilan, dilansir dari Very Well Family:

1. Korioamnionitis

1. Korioamnionitis
Freepik/lookstudio

Korioamnionitis adalah infeksi bakteri pada selaput yang membentuk kantong air. Biasanya, infeksi ini menjalar melalui leher rahim dari vagina. Kondisi ini membutuhkan pengobatan antibiotik dan persalinan cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut bagi ibu dan bayinya.
 

Editors' Pick

2. Plasenta akreta

2. Plasenta akreta
Pexels/Rafael Henrique

Plasenta yang menempel terlalu dalam ke rahim disebut dengan akreta. Jika akreta tumbuh menjadi otot rahim, ini disebut increta. Jika plasenta tumbuh di sepanjang rahim, itu disebut percreta. Tetapi istilah akreta dapat digunakan untuk menjelaskan ketiga jenis masalah tersebut.

Dalam kasus yang jarang terjadi, akreta dapat menyebabkan perdarahan postpartum yang mengancam jiwa yang memerlukan intervensi bedah seperti histerektomi.

3. Solusio plasenta

3. Solusio plasenta
Freepik

Plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir disebut solusio plasenta. Kondisi ini bisa berakibat fatal bagi janin, tergantung bagaimana terpisahnya. Solusio plasenta juga bisa berbahaya bagi sang Mama karena mengakibatkan kehilangan darah yang berlebihan. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menangani solusio plasenta berat adalah persalinan yang harus dilakukan sesegera mungkin.

4. Plasenta previa

4. Plasenta previa
Pexels/freestocks.org

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta tumbuh di atas atau dekat dengan lubang internal serviks. Plasenta previa akan menyulitkan persalinan normal melalui vagina. 

Plasenta previa dikaitkan dengan risiko tinggi perdarahan vagina selama kehamilan dan dapat menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa mama dan bayi.

Sebagian besar penyebab masalah plasenta ini tidak diketahui secara jelas. Meskipun begitu, beberapa faktor gaya hidup dapat memicu risikonya, termasuk merokok dan menggunakan narkoba saat sebelum hamil. 

5. Insufisiensi plasenta

5. Insufisiensi plasenta
Pexels/joãoPaulodeSouzaOliveira

Ketika plasenta tidak cukup menempel pada dinding rahim, hal ini menyebabkan tingkat nutrisi dan oksigen yang kurang optimal ditransfer ke bayi. Kondisi yang disebut dengan insufisiensi plasenta ini menyebabkan hambatan pertumbuhan janin dan dapat berdampak pada perkembangan bayi. 

Namun, walau ada banyak hal yang bisa Mama lakukan untuk menurunkan risiko masalah plasenta di masa kehamilan, tetapi kondisi ini tidak bisa dihindarkan karena faktor penyebabnya sendiri masih belum bisa dipastikan. Oleh karenanya, penting melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan agar dokter dapat memantau perkembangan kehamilan mama secara menyeluruh. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, maka dokter dapat segera mengambil penanganan sedini mungkin jika terdeteksi adanya masalah pada plasenta. 

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

Topic:

The Latest