Ternyata, Tontonan Ibu Hamil dapat Berpengaruh terhadap Janin

Buat Mama penyuka film horor dan musik keras, wajib baca nih

7 September 2021

Ternyata, Tontonan Ibu Hamil dapat Berpengaruh terhadap Janin
Freepik

Masa kehamilan adalah masa yang krusial. Ada begitu banyak hal yang dapat berdampak terhadap tubuh mama dan janin yang dikandung, yang mungkin tak disadari sebelumnya. Hobi-hobi yang tampaknya menyenangkan dilakukan sebagai pelepas penat di saat sebelum hamil, ternyata harus berhati-hati dijalani saat Mama sedang hamil.

Salah satunya adalah menonton film atau tayangan televisi. Banyak orang yang berpendapat ibu hamil sebaiknya tidak menonton film horor karena dapat memanggil aura negatif yang tidak baik untuk ibu hamil. Benarkah hal tersebut atau sekadar mitos? Berikut ini Popmama.com merangkum penjelasan mengenai tontonan ibu hamil dan dampaknya pada janin, dilansir dari Firstcry:

Efek Menonton Tayangan Horor pada Ibu Hamil

Efek Menonton Tayangan Horor Ibu Hamil
Freepik

Sebagian orang sangat menyukai menonton film karena sensasi berdebar-debar yang seru dan tidak terduga. Secara umum, film horor memang dapat menimbulkan gejolak adrenalin bagi yang menontonnya. 

Bagi ibu hamil, alur cerita yang menegangkan dan sesekali mengagetkan ini dapat menimbulkan emosi yang naik-turun. Efek film horor pada ibu hamil sangat bergantung pada seberapa stres yang ditimbulkan akibat film tersebut. Sebaiknya, Mama menghindari segala jenis tontonan yang membuat stres.

Editors' Pick

Pengaruh Tayangan Horor terhadap Janin

Pengaruh Tayangan Horor terhadap Janin
Pexels/cottonbro

Alasan utama mengapa menonton film horor dan semacamnya tidak dianjurkan selama kehamilan adalah karena dapat menyebabkan stres pada ibu hamil. Stres pada ibu hamil menimbulkan perubahan hormonal dalam tubuhnya, yang dapat berdampak pada janin yang dikandung.

Dampak dari stres ini terhadap janin, antara lain ketidakmampuan untuk berkonsentrasi selama masa kanak-kanak, mudah gelisah, dan mudah panik. Pada beberapa kasus yang ekstrem, stres tinggi pada ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati. 

Lalu, Bolehkah Ibu Hamil Menonton Film Horor?

Lalu, Bolehkah Ibu Hamil Menonton Film Horor
Pexels/cottonbro

Meskipun menonton tayangan horor dan semacamnya yang dapat mengaduk-aduk emosi tidak dianjurkan di masa kehamilan, tetapi semua itu kembali lagi pada sang Mama. Jika Mama tidak nyaman menonton film horor dalam kondisi normal, tentu saja Mama harus menghindari menontonnya saat hamil. Tetapi jika Mama menikmatinya dan menganggapnya sebagai hiburan yang menyenangkan, hal ini tidak akan membahayakan bayi. 

Faktanya, stimulus ini bukan hanya berlaku pada film horor dan semacamnya, melainkan juga stimulus umum lain apapun yang menyebabkan stres pada ibu hamil.

Bayi Mama Dapat Merasakan Apa yang Mama Rasakan

Bayi Mama Dapat Merasakan Apa Mama Rasakan
Pexels/Yan Krukov

Walaupun belum lahir ke dunia, antara Mama dan janin memiliki keterikatan yang sangat kuat. Janin dapat merasakan apa yang Mama rasakan, bukan hanya soal fisik saja, melainkan juga perasaan. Ketika Mama merasa cemas dan takut, nyatanya janin juga bisa merasakan hal tersebut. Begitu pula ketika Mama merasa bahagia dan gembira, mereka juga merasakannya. 

Apabila selama kehamilan Mama kerapkali merasakan perasaan negatif, janin di dalam kandungan secara otomatis akan mempersiapkan diri. Dari perspektif mereka, mereka akan memasuki dunia yang penuh ketakutan dan stres, sehingga perlu mempersiapkan diri untuk bertahan hidup.

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa ibu yang stres dan cemas lebih cenderung melahirkan bayi dengan eksim, asma, demam, dan alergi. 

Menonton Tayangan dengan Suara Kencang dan Berisik, Berbahayakah untuk Ibu Hamil?

Menonton Tayangan Suara Kencang Berisik, Berbahayakah Ibu Hamil
Pexels/cottonbro

Selain film horor, mungkin sebagian dari Mama menyukai menonton tayangan film action, film perang, atau pun mendengarkan musik dengan suara kencang. Ternyata, janin di dalam kandungan tidak menyukai suara-suara yang cenderung berisik tersebut. Mereka menyukai suara yang tenang dan lembut. 

Di usia kehamilan 18 minggu, janin sudah mulai dapat mendengar dalam kandungan. Menginjak usia kehamilan 28 minggu, janin sudah bisa merespon suara. Oleh karena itu, ketika Mama berada dalam lingkungan dengan suara yang kencang dan berisik, janin di dalam kandungan bisa meresponnya. Entah itu dengan gerakan aktif atau pun menendang dengan kencang. Oleh karena itu, sebaiknya Mama menghindari paparan suara yang kencang dan berisik selama masa kehamilan.

Nah demikian informasi mengenai tontonan ibu hamil dan dampaknya pada janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma. Semoga senantiasa bahagia dan sehat dalam menjalani kehamilan. 

Baca juga:

Topic:

The Latest