Sering Muncul Vlek Darah di Trimester Ketiga, Waspadai 5 Hal Ini!

Perhatikan gejala lain yang juga Mama alami

28 Juli 2018

Sering Muncul Vlek Darah Trimester Ketiga, Waspadai 5 Hal Ini
back2healthsc.com

Munculnya vlek darah maupun pendarahan selama kehamilan bisa menjadi salah satu momen menakutkan bagi Mama. Lantas bagaimana jika hal itu terjadi di trimester ketiga kehamilan, apakah aman?

Pada dasarnya, keluarnya darah saat hamil pasti dipicu oleh suatu kondisi dalam tubuh Mama. Meski seringkali kondisi ini dianggap sebagai pertanda bahwa Mama terlalu lelah dan butuh istirahat total, namun ada juga penyebab lain yang perlu diwaspadai.

Maka dari itu, apabila di trimester ketiga kehamilan Mama ini mendadak muncul vlek darah, sebaiknya tetap konsultasikan ke dokter kandungan ya, Ma.

Apa saja sebenarnya yang bisa menyebabkan munculnya vlek darah di trimester ketiga dan perlu Mama waspadai? Berikut rangkuman informasinya:

1. Perubahan pada serviks

1. Perubahan serviks
Freepik/Dragana_Gordic

Selama kehamilan, struktur sel-sel leher rahim Mama dapat berubah-ubah. Salah satunya berubah menjadi melunak. Hal ini pun membuatnya menjadi mudah berdarah, terutama setelah Mama berhubungan intim. Kondisi ini disebut sebagai cervical ectropion dan tidak berbahaya.

Selain disebabkan oleh perubahan sel leher rahim, vlek di trimester ketiga juga bisa disebabkan oleh adanya pertumbuhan abnormal yang disebut sebagai polip. Namun demikian, kondisi ini juga tidak berbahaya, Ma.

Editors' Pick

2. Infeksi vagina

2. Infeksi vagina
Pixabay/Hioahelsefag

Saat hamil, terjadi perubahan pada produksi hormon di tubuh Mama. Perubahan ini salah satunya dapat meningkatkan risiko Mama untuk mengalami infeksi vagina. Akibatnya, vlek darah pun bisa muncul saat infeksi tersebut datang.

Infeksi pada vagina juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia. Gonore alias kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Sementara klamidia disebabkan oleh abkteri Chlamydia trachomatis. Keduanya bisa diobati dengan antibiotik yang aman bagi ibu hamil. Jangan lupa untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Mama.

3. Tanda jelang persalinan

3. Tanda jelang persalinan
Pexels/Pixabay

Perlu Mama ketahui bahwa salah satu tanda waktu persalinan sudah mulai dekat adalah munculnya vlek darah. Tekstur vlek ini biasanya bercampur dengan lendir berwarna bening. Meski waktunya berbeda-beda, namun pada umumnya vlek ini muncul beberapa hari sebelum kontraksi dimulai.

Apabila vlek yang muncul memang benar sebagai tanda persalinan, maka ia akan terus sering berjalannya waktu.

Selain itu, Mama biasanya juga akan mulai merasakan rasa nyeri di bagian perut bawah sebagai tanda munculnya kontraksi pertama. Siap-siap cek ke dokter, Ma!

Baca juga: 5 Penyebab Umum Munculnya Vlek Darah di Awal Kehamilan

4. Abruptio plasenta

4. Abruptio plasenta
Pixabay/Sanjasy

Kondisi ini terjadi ketika plasenta lepas sebelum waktunya. Meski jarang terjadi, namun ini bisa menjadi komplikasi yang serius. Sebab pada dasarnya, plasenta memiliki fungsi untuk memberikan nutrisi pada bayi dalam kandungan. Setelah lepas, plasenta tidak bisa menempel kembali ke dinding rahim. Jumlah oksigen dan nutrisi pada bayi pun berkurang, serta memicu terjadinya pendarahan pada Mama.

Apabila kondisi ini terjadi menjelang hari perhitungan persalinan Mama, maka biasanya akan dilakukan operasi caesar. Belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya abruptio plasenta, namun diduga kuat pemicunya adalah trauma langsung pada area perut, misalnya karena Mama terjatuh.

5. Plasenta previa

5. Plasenta previa
Pixabay/Parentingupstream

Secara normal, plasenta akan melebar ke arah atas dan menjauhi leher rahim. Namun pada ibu hamil dengan plasenta previa atau dikenal juga sebagai plasenta letak rendah, letak plasentanya menutupi mulut rahim. Akibatnya, jalan lahir bayi pun menjadi tertutup.

Salah satu gejala utamanya adalah pendarahan tanpa disertai nyeri. Biasanya pendarahan ini muncul di trimester ketiga. Namun demikian, tidak semua ibu hamil dengan plasenta previa akan mengalami pendarahan. Maka dari itu, jika Mama mengalami vlek atau pendarahan di trimester ketiga, maka sebaiknya segera cek ke dokter. Dalam kondisi tertentu, biasanya dokter akan memilih untuk melakukan operasi caesar.

Jika tidak ditangani, ibu hamil dengan plasenta previa berisiko tinggi mengalami pendarahan hebat dan kelahiran prematur.

Kondisi serupa yang juga bisa memicu vlek dan pendarahan di trimester ketiga adalah vasa previa. Vasa previa terjadi ketika pembuluh darah janin terpisah dan menutupi leher rahim. Saat persalinan akan dimulai dan leher rahim melebar, pembuluh darah ini kemudian dapat pecah dan menyebabkan pendarahan hebat.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika terjadi sesuatu yang tak biasa di trimester ketiga kehamilan ya, Ma. Dengan begitu, berbagai masalah saat persalinan pun bisa diatasi sejak dini.

Baca juga: Perdarahan di Kehamilan Trimester Kedua? Hati-hati Plasenta Previa

The Latest