Bagi sebagian perempuan, hamil merupakan momen yang sangat menyenangkan. Namun bagi sebagian lainnya yang mengalami depresi dan cemas berlebihan, yang terjadi justru sebaliknya.
Sembilan bulan kehamilan akan terasa sulit.
Studi baru-baru ini yang dipublikasikan dalam The Scientific World Journal menyebutkan bahwa depresi dalam kehamilan merupakan hal yang umum terjadi. Sekitar 70 persen ibu hamil rentan mengalami depresi.
Studi lainnya juga menunjukkan bahwa perubahan suasana hati yang dialami ibu hamil jika tak segera diatasi bisa berlanjut hingga pasca persalinan.
Psikolog klinis dari Los Angeles, California, Dr Francine Lederer menuturkan bahwa ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai sebagai gejala depresi pada ibu hamil. Beberapa di antaranya yakni mudah lelah, perubahan pola makan, sering cemas, sakit kepala, dan tak bisa berhenti memikirkan satu masalah terus-menerus.
Apabila Mama sedang menghadapi suatu permasalahan sampai stres dan mulai muncul tanda-tanda tersebut, segera cari bantuan dari tenaga ahli. Jangan lupa juga untuk selalu berkomunikasi dengan Papa dan anggota keluarga lain ya.
Selain itu, ada juga beberapa cara lain yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi stres dan depresi saat hamil. Berikut rangkuman informasinya:
