Dokter mungkin menyarankan Mama untuk tidak berdiri dalam waktu lama jika Mama mengalami komplikasi pada kehamilan.
Berdiri untuk waktu yang lama, terutama pada akhir kehamilan, dapat menyebabkan sakit punggung dan ketidaknyamanan pada kaki. Ini juga dapat mengurangi aliran darah ke janin. Sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan janin karena kekurangan ketersediaan oksigen dan nutrisi ke janin.
Studi menunjukkan bahwa berdiri selama berjam-jam memengaruhi pertumbuhan bayi. Satu studi telah menemukan bahwa ibu hamil yang berdiri lebih dari 25 jam per minggu berisiko melahirkan bayi yang beratnya 148-198 gram lebih ringan dari bayi yang lahir dari ibu hamil yang berdiri kurang dari 25 jam.
Berdiri terlalu lama saat hamil tua juga berisiko melahirkan bayi dengan lingkar kepala lebih kecil 1 cm, ini dapat memengaruhi perkembangan saraf bayi.
Apakah berdiri terlalu lama juga dapat berisiko keguguran? Menurut Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Amerika Serikat, berdiri dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan keguguran. Namun, hanya ada peningkatan risiko dan tidak ada hubungan langsung antara berdiri untuk waktu yang lama dengan keguguran.
Berdiri dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko persalinan dini. Peluangnya bahkan lebih tinggi jika Mama sudah berisiko mengalami persalinan prematur karena alasan lain, termasuk usia, riwayat persalinan prematur sebelumnya, merokok, konsumsi alkohol, kehamilan kembar, dan infeksi.