Sebelum Mama mulai menghitung tendangan janin, carilah posisi yang nyaman terlebih dahulu. Biasanya posisi yang paling disukai adalah duduk bersandar dengan tangan di perut.
Usapan dan belaian di perut dapat memancing aktivitas si Kecil lho, Ma. Ia akan merasa 'terpanggil' dan menjadi lebih dekat dengan Mama.
Ada pula sebagian ibu hamil yang memilih posisi berbaring di sisi kiri. Posisi ini dianggap bisa memberikan sirkulasi darah yang lebih lancar untuk janin. Tetapi sebenarnya posisi seperti apapun boleh saja Mama pilih, selama Mama merasa nyaman.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menghitung tendangan janin. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan Mama agar bisa merasakan 10 gerakan.
Waktu yang direkomendasikan untuk 10 gerakan tersebut adalah 1-2 jam. Ingat ya Ma, gerakan yang dihitung tidak hanya sebatas tendangan, tetapi juga pukulan maupun gerakan sekecil apapun dari tubuh janin.
Gunakan buku dan pulpen jika perlu untuk mencatat secara harian frekuensi pergerakan tersebut. Catatlah waktu di mana Mama merasakan adanya gerakan janin, mulai dari yang pertama hingga yang kesepuluh.
Hitung jeda waktu yang dibutuhkan oleh janin untuk bisa bergerak sebanyak 10 kali. Catatan ini akan membantu Mama mengamati pola dan frekuensi gerakan janin.