Kontraksi seringkali diidentikkan oleh perempuan hamil sebagai tanda semakin dekatnya proses persalinan. Padahal, kondisi ini tidak hanya dialami pada trimester akhir kehamilan saja.
Pada saat hamil, dinding rahim yang membesar seiring dengan pertumbuhan janin sangat peka terhadap gerakan dan sentuhan. Bukan hal yang mustahil apabila gerakan tiba-tiba atau benturan keras pada perut perempuan dapat menyebabkan kontraksi.
Begitu pula dengan gerakan janin yang semakin kuat seiring dengan pertumbuhannya, hal tersebut juga bisa menimbulkan kontraksi meskipun due date persalinan masih lama.
Itulah sebabnya sangat penting bagi calon Mama untuk memahami macam-macam kontraksi yang ada. Pada dasarnya setiap kontraksi menimbulkan sensasi rasa yang sama, perut yang tiba-tiba terasa kencang dari bagian tengah ke arah bawah selama beberapa detik atau menit.
Namun, tidak semua kontraksi berujung pada persalinan. Kontraksi bahkan dapat terjadi di trimester pertama kehamilan.
Seperti apa perbedaannya? Simak penjelasan Popmama.com mengenai macam-macam kontraksi berikut ini.
