Sampai detik ini, belum ada penyebab posisi bayi sungsang. Penyebab utamanya masih menjadi perdebatan.
Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko bayi sungsang, yakni kehamilan kembar, kelahiran prematur, gangguan plasenta, sampai cairan ketuban.
Masalah kesehatan juga rentan memicu bayi sungsang, seperti adanya tumor panggul dalam tubuh ibu hamil. Bahkan, ukuran tubuh janin bisa menjadi faktor penyebabnya.
Terlepas dari penyebabnya, bayi dengan posisi sungsang adalah calon buah hati yang harus dijaga. Walaupun tidak ada keistimewaan bayi sungsang menurut Islam, calon orangtua tetap harus mengusahakan bayi tersebut lahir dengan sehat dan selamat.
Salah satu caranya adalah mengonsultasikan posisi bayi sungsang dengan dokter. Pertimbangkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Bila memang cukup berisiko, Mama bisa mempertimbangkan persalinan caesar alih-alih persalinan normal.
Meski bukan kondisi yang berbahaya, tapi posisi bayi sungsang rentan mengalami asfiksia lahir. Artinya, bayi tidak mendapatkan oksigen cukup saat persalinan. Bila tidak diatasi dengan baik, nyawa bayi akan terancam.
Selain itu, Mama dapat melakukan gerakan tertentu yang disarankan dokter untuk mengubah posisi kepala bayi sungsang. Menjelang persalinan, Mama bisa berlatih gerakan tersebut.
Latihan tersebut memang tidak menjamin perubahan pada posisi sungsang, tapi Mama bisa melakukannya sebagai usaha. Jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter dulu, ya.
Itulah fakta tentang keistimewaan bayi sungsang menurut Islam. Apa pun posisi bayi dalam kandungan, orangtua harus menjaga dan memaknai anak sebagai anugerah penuh berkah.