Secara teori, stimulasi prenatal atau stimulasi yang dilakukan sejak di dalam kandungan memang memiliki dampak yang positif, seperti pola tidur yang lebih baik, kemampuan berbahasa si Kecil akan lebih tajam, peningkatan rentang fokus dan perkembangan kognitif.
Sebuah studi mengungkap bahwa janin yang terpapar stimulasi musik klasik selama 70 jam dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, menunjukkan bahwa mereka cenderung akan memiliki perkembangan fisik dan mental yang lebih positif setelah dilahirkan.
Ketika diteliti pada usia enam bulan, bayi-bayi ini lebih maju dalam hal pengembangan linguistik, intelektual dan motorik, daripada bayi yang tidak menerima stimulus musik selama kehamilan.
Peneliti lain juga percaya bahwa bayi yang baru lahir dapat mengenali musik yang diperdengarkan orang tuanya saat mereka masih berada di dalam rahim. Mereka juga cenderung akan merasa gembira saat mendengar lagu yang familiar tersebut.
Namun, penemuan ini masih diragukan. Janet DiPietro, seorang psikolog yang mempelajari perkembangan janin di Universitas Johns Hopkins meyakinkan bahwa kesimpulan tersebut bersifat anekdot dan tidak didasarkan pada penelitian yang benar.
Janet percaya, efek musik terhadap janin ini sebenarnya merupakan efek tidak langsung yang dirasakan ibu hamil saat mendengarkan musik. Alunan musik dapat membantu Mama lebih rileks, nyaman dan tertidur, hingga membangkitkan kegembiraan.
Ketika ibu hamil merasakan rileks, hal itu tentu memiliki manfaat yang baik untuk janin. Itulah efek tidak langsung dari musik pada janin.