Ketika hamil, banyak hal-hal baru yang terjadi pada tubuh kita, yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Terutama yang berhubungan dengan alat reproduksi. Mungkin selama ini yang familiar dalam pemahaman kita tentang kehamilan dan persalinan adalah cairan ketuban. Tetapi, apakah Mama sudah pernah mengetahui tentang mucus plug?
Baru dengar? Tak masalah, Ma. Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi mucus plug saat hamil dan mengapa lendir ini begitu penting, dilansir dari Very Well Family:
Mucus plug terbentuk dari sekresi kelenjar serviks dan memiliki konsistensi yang kental menyerupai agar-agar. Lendir ini diproduksi setelah pembuahan sel telur terjadi.
Ketika pembuahan terjadi, serviks melunak dan membengkak saat sel mukosa mulai memompa lendir ke dalam rongga hingga tidak ada celah yang tersisa. Dipicu oleh hormon progesteron, lendir mengental dan terus dikeluarkan selama kehamilan sehingga mucus plug pasti selalu baru.
Begitu pentingnya peranan mucus plug ini sehingga tidak mungkin tidak ada mucus plug pada kehamilan yang sehat. Di dalam cairan yang kental dan lengket ini terdapat antibodi yang melindungi janin dari bakteri, virus, dan agen penyebab penyakit lainnya.
Sebelum persalinan dimulai, keseimbangan hormon mama akan berubah. Kadar estrogen meningkat seiring proses perkembangan janin yang hampir selesai. Akibatnya, mucus plug mulai menipis dan serviks pun perlahan melunak dan melebar.
Selama waktu ini, mungkin ada cairan yang keluar dari vagina mama. Biasanya tidak berbau. Mungkin juga muncul bersama dengan semburat merah yang disebabkan karena pecahnya kapiler. Itulah mengapa keluarnya mucus plug juga sering dikaitkan dengan 'bloody show'.
Keluarnya mucus plug menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah semakin dekat, terlepas dari kapan tahap kehamilannya. Oleh karena itu, jika mucus plug sudah keluar pada awal kehamilan, itu bisa menjadi pertanda kelahiran prematur yang akan datang.
Banyak ibu hamil yang mendapati mucus plug pada celana dalam selama beberapa hari. Tetapi, sebagian juga tidak menyadarinya. Mungkin mucus plug keluar ketika Mama sedang buang air atau mandi. Namun, ada juga ibu hamil yang merasakan kram menyerupai kram haid ketika mucus plug tersebut keluar.
Mucus plug kira-kira banyaknya sekitar dua sendok makan dengan ciri-ciri bentuk:
Keluarnya mucus plug sebelum minggu ke-37 kehamilan belum tentu menjadi tanda keguguran. Faktanya, banyak perempuan mengalami keputihan, bahkan bercak ringan, tetapi menjalani kehamilan yang sehat hingga waktunya persalinan yang tepat.
Mucus plug yang keluar sebelum waktunya bukan berarti bayi mama tiba-tiba mengalami peningkatan risiko infeksi. Hingga akhir masa kehamilan, cairan ketuban di kantung kehamilan akan memberikan perlindungan yang cukup sampai ketuban mama pecah.
Namun, lepasnya mucus plug lebih awal bisa menjadi pertanda bahwa Mama akan melahirkan lebih awal atau prematur. Mengetahui tanda-tanda persalinan prematur serta keguguran dapat membantu Mama menentukan keputusan kapan harus segera menghubungi dokter.
Lepasnya mucus plug harus segera dikonsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan untuk memastikan kondisi kehamilan mama baik-baik saja atau ada tindakan yang harus dilakukan. Terutama jika mucus plug keluar disertai pendarahan hebat dan keluarnya darah karena ini bisa menjadi tanda potensi komplikasi.
Semoga informasi mengenai mucus plug saat hamil ini bermanfaat dalam mempersiapkan diri menuju persalinan ya, Ma.