Konon, menjahit baju saat hamil bisa menyebabkan bibir bayi sumbing. - pixabay.com/Gadini
Mitos ini sudah dipercaya sejak lama. Karena seringkali diucapkan oleh para tetua, maka tidak sedikit dari ibu hamil yang menuruti mitos ini. Apakah benar jika Mama menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau memiliki bibir yang sumbing? Atau bahkan Mama akan mengalami persalinan yang sulit?
Faktanya, menjahit tidak ada hubungannya dengan bayi lahir cacat, bibir sumbing, atau proses persalinan yang sulit. Mudah atau sulitnya proses persalinan dipengaruhi oleh posisi bayi saat persalinan. Untuk mempermudah proses persalinan, Mama disarankan untuk banyak bergerak atau melakukan olahraga ringan yang dapat membuat janin berada pada posisi persalinan.
Demikian juga dengan bayi yang lahir cacat atau bibir sumbing. Kelainan bentuk bibir terjadi akibat terganggunya proses perkembangan saat janin masih tumbuh di kandungan.
Jadi mengapa mitos ini muncul? Berikut beberapa alasan di antaranya:
- Saat menjahit, Mama seringkali terlalu fokus dan menjadi lupa waktu. Sehingga Mama lupa untuk beristirahat atau makan. Mama mungkin akan kelelahan atau janin yang ada di kandungan menjadi kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan.
- Saat hamil, janin membutuhkan pasokan darah yang memadai untuk menunjang perkembangannya. Ketika Mama menjahit, Mama mungkin akan duduk dengan posisi yang tidak tepat dalam jangka waktu lama. Misalnya terlalu lama duduk menekuk kaki sambil membungkuk. Penekanan berlebihan di area perut saat Mama menjahit dengan jarak yang terlalu dekat juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut. Semua ini dapat menyebabkan pasokan darah ke janin terhambat.
- Menggowes mesin jahit terus-menerus juga dikhawatirkan dapat memicu kontraksi berlebihan. Bila kontraksi ini terjadi sebelum minggu ke 20 atau lebih tua, dikhawatirkan akan terjadi keguguran atau prematur.
Selama kegiatan menjahit tidak menyebabkan Mama lupa makan, kelelahan, kaki bengkak, nyeri, atau mati rasa, Mama boleh saja menjahit saat hamil.